MAKALAH
KONSEP KUFR DALAM AL-QUR’AN
(Karya Dr. Harifuddin Cawidu)
Disusun oleh:
Mulya NIM: 14113450009
Diajukan Untuk Memenuhi
Tugas Terstruktur
Mata Kuliah: Studi
Tafsir Indonesia
Dosen Pengampu:
Moh. Maimun, M.S.I., MA
PROGRAM STUDI TAFSIR HADIS
FAKULTAS ADADIN
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON
2014
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur
sudah selayaknya kami panjatkan khadirat Allah SWT. Atas berkat dan rahmatnya
kami dapat menyelesaikan sebuah makalah yang diajukan untuk memenuhi tugas
terstruktur mata kuliah Studi Tafsir Indonesia yang bertema “Konsep Kufr
dalam Al-Qur’an karya Harifuddin Cawidu”
Sholawat
beserta salam semoga selamanya tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Kepada keluarganya, sahabatnya, tabiin tabi’atnya dan semoga sampai kepada kita
selaku umatnya yang senantiasa selalu taat dan patuh pada ajarannya, dan berkat
beliau pula mampu mengubah dari zaman jahiliyah menjadi zaman ilmiah yang penuh
dengan inovasi ilmu-ilmu baru.
Akhirnya,
sesuai kata pepatah “Tiada gading yang tak retak” dan kami menyadari bahwa
makalah ini masih memiliki kekurangan, oleh sebab itu kami akan sangat
berterima kasih sekiranya mendapatkan kritik dan masukan yang positif untuk
kesempurnaan makalah ini, terutama kami sangat berharap sumbang saran dari
Bapak Moh. Maimun, M.S.I., MA pengampu mata kuliah ini. Kebenaran dan
kesempurnaan hanyalah milik Allah yang maha kuasa. Kurang lebihnya kami mohon
ma’af. Wallahu a’lamu bisoab.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Cirebon, April 2014
Pemakalah
Daftar Isi
Kata
pengantar................................................................................................... i
Daftar
isi............................................................................................................. ii
BAB
I Pendahuluan
A.
Latar
belakang........................................................................................... iii
B.
Rumusan
masalah..................................................................................... iii
C.
Tujuan
penulisan....................................................................................... iii
BAB
II Pembahasan
A.
Sekilas
tentang penulis............................................................................... 1
B.
Latar belakang penulisan.......................................................................... 1
C.
Urgensi .................................................................................................... ...2
D.
Batasan masalah ...................................................................................... ..2
E.
Metodologi.................................................................................................. 3
F.
Kesimpulan ................................................................................................ 5
BAB III Penutup................................................................................................ 7
Referensi .............................................................................................................. 7
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
sebagai tugas
terstruktur Mata Kuliah Studi Tafsir Indonesia, kali ini penyusun tertarik
ingin membahas tentang buku yang diteliti oleh Dr. Harifuddin Cawidu yang
megupas tentang Konsep Kufr dalam al-Qur’an, penyusun rasa berkaitan
dengan Mata Kuliah yang sedang penyusun tempuh karena buku ini mengupas tentang
kufr yang disajikan dalam bentuk tafsir tematik, maka dari itu penyusun
ingin mengkaji lebih dalam bagaimana buku ini disajikan. Baik itu metodologi,
batasan masalah maupun sistematika pembahasan.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka penyusun merumuskan
masalah sebagai berikut:
a.
Bagaimana
riwayat hidup Dr. Harifuddin Cawidu ?
b.
Bagaimana
isi kandungan buku tafsir tematik tentang kufr ?
C.
Tujuan penulisan
Adapun tujuan penulisannya adalah:
a.
Mengetahui
Riwayat hidup Dr. Harifuddin Cawidu.
b.
Mendeskripsikan
isi kandungan buku tefsir tematik tentang kufr.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sekilas Tentang Penulis
Konsep Kufr dalam al-Qur’an merupakan disertasi yang
diteliti oleh Dr. Harifuddin Cawidu yang dipertahankan di depan penguji pada
tanggal 27 Maret 1989 dalam Ilmu Agama Islam pada Fakultas Pascasarjana
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, telah
diterbitkan dalam bentuk buku oleh PT. Bulan Bintang pada tahun 1991 dengan
tebal 242 halaman.
Sampai saat ini tidak begitu banyak riwayat hidup tentang beliau,
namun penyusun menemukan sedikit data tentang keluarganya. Beliau terlahir dari
pasangan Bapak Cawidu dan Ibu Fatimah yang menikah dengan seorang perempuan
bernama Asmara A. Harifuddin.
B.
Latar Belakang Penulisan
Topik utama yang dibahas dalam buku ini, sebagai tercemin dalam
judunya adalah masalahg kufr, yakni suatu masalah yang aktual diperbincangkan
dikaji dan bahkan diperdebatkan di kalangan kaum mutakalimiin (para
teolog muslim) pada khususnya dan para ulama Islam pada umumnya.
Perdebatan-perdebatan
dan pembahasan tentang masalah kufr selama ini telah menimbulkan
impikasi yang cukup luas, yang tidak saja tercermin pada munculnya perbedaaan
dan perselisihan tajam tentang hal-hal yang berkait dengan masalah kufr, tetapi
juga menimbulkan keretakan dan perpecahan serius di kalangan umat Islam. Tidak
jarang terjadi ingkuisisi dan pembunuhan terhadap orang-orang Islam yang telah
dicap “kafir”atau keluar dari Islam oleh pihak-pihak tertentu. Khususnya para
penguasa Islam masa lalu. Sebaliknya seringkali pula muncul golongan-golongan
sempalan dalam suatu masyarakat atau negeri Islam yang secara ekslusif dan
radikal memproklamasikan diri sebagai kelompok Mukmin yang paling benar
akidahnya, sedangkan orang atau golongan
Muslim di luar golongan mereka semuanya dianggap “kafir” atau keluar
dari Islam, dan karenanya perlu diluruskan meskipun dengan jalan kekerasan.
Keadaan
seperti itu mendorong Dr. Harifuddin
untuk meneliti kembali masalah kufr ini dan menuangkan dalam
bentuk kajian disertasi dengan menjadikan al-Qur’an sebagai acuan dasarnya. Dengan menjadikan
ayat-ayat al-Qur’an sebagai sumber utama kajiannya.[1]
C.
Urgensi
Al-Qur’an menempatkan kufr
sebagai sumber dan sentral dari segala kejahatan serta menjadikannya sebagai
lawan iman yang merupakan induk dari segala kebaikan. Karena posisinya yang
cukup sentral itu, maka konsep kufr alam al-Qur’an perlu dikaji secara
sistematis dan mendalam guna memperoleh pemahaman yang utuh dan komprehensif.
Pemahaman konsep kufr secara demikian, paling tidak akan membantu
seseorang Muslim untuk memperbaiki, menata ulang, atau pun menyempurnakan
akidah dan ahlaknya sebab perbuatan-perbuatan kufr apapun bentuknya akan menjadi noda yang dapat
merusak kemurnian iman dan kesempurnaan akhlak. Dengan kata lain, pengetahuan
yang komprehensif mengenai kufr, sekaligus akan menambah
pengetahuan tentang iman. Karena iman
dan kufr selalu berdiri berhadap-hadapan.[2]
D.
Batasan masalah
Konsep kufr yang dimaksud adalah gambaran yang bersifat
umum dan niskala mengenai esensi atau hakikat kufr dalam al-Qur’an. Akan
halnya hadis-hadis yang juga membicarakan tentang kufr, maka secara
prinsip, studi ini tidak mengkajinya secara khusus. Akan tetapi, karena hadis
pada dasarnya, tidak dapat dipisahkan dengan al-Qur’an, maka dalam hal-hal
tertentu hadis-hadis yang dimaksud tidak akan diabaikan begitu saja dalam studi ini. Paling tidak,
hadis-hadis itu akan dijadikan bahan perbandingan atau pun pelengkap bahasan
demi memperoleh hasil kajian yang lebih utuh dan komprehensif. Jadi,
dimaksudkan judul tulisan ini adalah gambaran yang bersifat umum dan
komprehensif mengenai hakikat atau esensi
kufr dalam al-Qur’an.[3]
E.
Metodologi
a.
Sumber
penelitian
Dalam
buku ini menggunakan penlitian library murni, dalam arti semua sumber
datanya berasal dari bahan-bahan tertulis yang berkaitan dengan topik yang
dibahas. Karena studi ini menyangkut al-Qur’an secara langsung, maka sumber
pertama dan utamanya al-Qur’anul kariim yang diterbitkan oleh Darul Kitab
al-Misri, Kairo 1978 M/1398 H.
Sumber-sumber lainnya adalah
kitab-kitab tafsir yang dibatasi pada beberapa kitab yang diaggap representatif
yaitu: Tafsir al-Quranul Hakim (Tafsir al-Manar), karangan
Muhammad Rasyid Ridha yang termasuk tafsir
bi royi yang bercorak adabi ijtimai. Tafsir al-Qur’anul Azimkarangan
Ismail Ibnu Kathir al-Quraishi Dimasqhi
yang lebih dikenal dengan nama Ibnu Kathir, Jami al-Bayan fi Tafsir
al-Qur’an karangan ibn Jarir at-Tabari, al-Mizan fi Tafsir al-Qur’an karangan
Husayn at-Tabataba’I, al-Kasyaf karya Zamaksyari, Anwar at-Tanzil Asrar wa
Tawil karangan imam Nasir ad-Din Baydawi, the Messege of the al-Qur’an karangan
Muhammad Asad.
Sebagai dasar rujukan untuk analisis
makna kata-kata dan term-term tertentu dari ayat-ayat al-Qur’an digunakan al-mufradat
fi Gharib al-Qur’an karangan Abu Qasim Husayn Muhammad Raghib al-asfahani
(w. 502 H). kitab ini pada umumnya menjadi rujukan para penafsir al-Qur’an
ketika membahas makna kata-kata dalam ayat-ayat al-Qur’an . ini menunjukan
bahwa pengarangnya diakui sebagai pakar bahasa al-Qur’an. Agar pembahasan
mengenai kata-kata dan term-term dalam al-Qur’an lebih lengkap, maka kamus-kamus
besar juga digunakan khususnya lisan
al-Arab karangan Ibn Manzur Ansari (1232-1311 M). guna memudahkan pelacakan
ayat-ayat al-Qur’an yang diperlukan dalam membahas topic-topik tertentu, maka
buku Mu’jam Mufaras li Alfaz al-Qur’anul Kariim susunan Muhammad Fuad
al-Baqi dijadikan sebagai pegangan.
b.
Metode
pendekatan dan analisis
Karena obyek-studi ini adalah
ayat-ayat al-Qur’an, maka pendekatan yang dipilih di dalamnya adalah pendekatan
ilmu tafsir. Dalam ilmu tafsir, dikenal beberapa objek, metode, corak
penafsiran al-Qur’an yang masing-masing memiliki cirri khas sendiri.
Metode yang dipilih untuk studi ini
adalah mawdui karena menurut Dr. Harifuddin, metode inilah yang paling
tepat, setidak-tidaknya hingga saat ini, untuk digunakan mengkaji konsep-konsep
al-Qur’an tentang suatu masalah bila diharapkan suatu hasil yang utuh dan
komprehensif.
c.
Langkah-langkah
penelitian
Proses
yang dilakukan oleh Dr. Harifuuddin dalam menyusun disertasinya yang telah
dibukukan melalui enam tahap, yaitu sebagai berikut:
Langkah
pertama adalah membahas bentuk-bentuk
pengungkapan kekafiran dalam al-Qur’an
baik term kufr dengan ragam kata, atau tidak sepadan tetapi
mengandung pada dirinya makna kekafiran. Tahap ini sangat penting untuk
memasuki tahap berikutnya karena dengan memahami term-term itu akan diketahui
hubungan antara tem kufr dengan term-term yang lain.sekaligus membuktikan bahwa
kufr adalah term yang berdimensi banyak dan merupkan sentral dari etik
jahat menurut petunjuk al-Qur’an.
Langkah
kedua, adalah membahas faktor-faktor yang
menyebabkan terjadinya kekafiran pada diri manusia. Pada tahap ini, akan dikaji
bagaimana manusia menurut al-Qur’an dan hadis, lahir dengan fitrah yang suci
dan terikat janji primordial dengan Tuhan, ternyata lebih banyak yang lebih
memilih “kafir” ketimbang menjadi mukmin, dibahas dalam tahapan ini mengapa
terjadi penyimpangan-pnyimpangan itu.
Langkah
ketiga adalah membahas jenis-jenis kufr
dalam al-Qur’an berikut karakteristiknya. Dalam bahasan ini ditemukan bahwa
kufr dalam al-Qur’an ternyata mempunyai makna yang bermacam-macamyang
menunjukan sekaligus jenis-jenis kufr itu sendiri. Hal lain yang
terungkap dalam kajian ini adalah bahwa kufr ternyata bertingkat-tingkat
dengan tingkatan yang paling rendah sampai ke tingkatan yang paling tinggi.
Langkah
keempat adalah membahas akibat-akibat yang
ditimbulkan oleh perbuatan kufr, baik terhadap pelaku sendiri maupun
terhadap lingkungan sosialnya dan lingkungan alam secara keseluruhan. Di sini
terlihat bahwa kekafiran dan orang-orang kafir adalah musug-musuh Islam yang
harus dihadapi dengan semangat jihad yang tinggi. Dalam hubungan itulah, dalam
tahapan ini dibahas bagaimana seaharusnya sikap muslim terhadap orang-orang
kafir menurut petunjuk al-Qur’an.
Langkah
keenam adalah mengemukakan kesimpulan dari
seluruh bahasan sebelumnya dan sekaligus menjawab permasalahan pokok yang
dikemukakan di atas. Di sinilah terjawablah bagaimana sesungguhnya konsep kufr
dalam al-Qur’an.[4]
F.
Kesimpulan
Dalam buku
tersebut dapat diambil kesimpulan:
Secara
semantis, term kufr mempunyai keterikatan kuat dengan term-term lain dalam
al-Qur’an yang mengandung etika buruk. Term-term yang secara langsung dan
eksplisit, mengandung makna kufr pada dirinya. Selain tem kufr sendiri adalah juhud,
ilhad, inkar dan shirk. Sedangkan term-term lain yang secara tidak langsung
dan implisit mengandung makna kekafiran adalah fusuq, zulm, fujur, jurm,
dalal, ghayy fasad, I’tida, israf, isyan, takabbur, khidb dan ghaflat, term-term
ini, bila muncul dalam bentuk isim fail, biasanya merujuk pada orang-orang
kafir, ini membuktikan bahwa kufr adalah term yang berdimensi banyak, dapat
dilihat dari berbagai aspek makna dan sekaligus menempati posisi sentral dari
seluruh etik jahat dalam al-Qur’an.
Secara
fitri, manusia lahir ke dunia ini membawa potensi untuk beriman kepada Tuhan
serta konsisten pada kebenaran. Ia terikat janji primordial dengan Tuhan.
Dengan demikian, secara ideal, mestinya bumi ini dihuni oleh insan-insan yang
beriman.akan tetapi dalam kenyatannya, lebih banyak menusia kafir dan
pengingkar yang merajalela di bumi ini ketimbang manusia mukmin dalm arti yang
sebenar-benarnya. Banyak factor yang menjadi penyebab terjadinya hal ini. Di
antara factor-fakror yang meninjol adalah kepicikan, kebodohan, kebutaan hati
dan pikiran, ataukah disfungsi perangkat inderawi, akal pikiran dan nurani
manusia sehingga mereka tidak dapat membaca dan mengkaji petanda-petanda Tuhan
di alam nan maha luas ini. Hal ini sejalan dengan terpuruknya sifat angkuh,
congkak, sombong, rasa superioritas dan sikap eksklusifisme dalam diri mereka.
Sifat-sifat seperti ini menyebabkan mereka tidak sempat membuka mata terhadap
realitas kebenaran di luar dirinya. Selain itu, nihilisme moral dan spiritual
akibat keputus asaan dalam hidup, juga seringkali manusia terjerumus dalam
kekafiran. Sebaliknya, kesuksesan hidup acap kali membuat manusia lupa daratan
sehingga terhempas dalam lembah kufr. Dengan kata lain, baik keputus asaan
maupun optimisme berlebihan tanpa kendali, keduanya berujung pada kehancuran
moral dan kekafiran.
Kafir
mempunyai beberapa tingkatan, syirik menurut isyarat al-Qur’an ditetapkan
sebagai jenis kufr yang paling tinggi tingkatannya dan paling besar dosa yng
diakibatkannya, selanjutnya kufr inkar, kufr juhud, kufr kufr nifaq semuanya
merupakan mengingkari Tuhan, mndustakan rasul-rasul-Nya, dan ajaran-ajaran-Nya.
Tingkatan kufr yang paling bawah adalah kufr nikmat yang dilakukan oleh
orang-orang yang beriman.
Interaksi
sosial dngan orang-orang kafir yang bersifat konstriktif , khususnya dalam hal
keduniaan tidak dihalangi dalam Islam. Akan tetapi dalam hal keagamaan
murni (akidan dan ibadah, maka Islam
tidak mentolerir adanya kerja sama dengan orang-orang kafir.[5]
BAB III
PENUTUP
Pembahasan ini dapat dikatakan resensi buku terhadap disertasi
Dr.Harifuddin yang berhasil dicetak dalam bentuk buku. buku tersebut
diterbitkan oleh PT. Bulan Bintang pada tahun 1991 di Jakarta, dengan tebal 242
halaman. Buku ini mengupas konsep kufr dalam al-Qur’an, kufr di sini
suatu kajian teologis dengan pendekatan tafsir tematik. Alasan Dr. Harifuddin
mengangkat tema ini karena masih banyak perdebatan terhadap tolak ukur status
kafir. Kemudian masalah tersebut dibatasi alam ruang lingkup secara umum, artinya
banyak hal yang dibahas dari cabang-cabang dari kufr, tentunya konsep kufr
tersebut mengambil dari ayat-ayat al-Qur’an yang berkaitan dengan kufr dan
tidak terlepas dari hadis-hadisnya pula yang dijadikan sebagai penunjang teori
sehingga pembahasan dapat dikemas secara utuh dan komprehensif.
Selain itu metode yang digunakan mengacu pada tafsir al-Qur’an
karena mengangkat dari ayat-ayat al-Qur’an yang dikumpulkan membentuk tafsir
tematik (maudu’i). sedangkan sumber yang diambil beliau adalah merujuk kepada
library searching artinya data-data diambil secara tekstual dari
buku-buku yang membahas tentang kufr, baik itu sumber primer maupun sekunder
yang dapat memperkuat penelitian tersebut.
Referensi
Cawidu,
Harifuddin.1991. Konsep Kufr dalam al-Qur’an
(Suatu Kajian Teologis dengan Pendekatan Tafsir Tematik).Jakarta: Bulan
Bintang.
Baca juga : MOTi Exponent
Jasa Perlengkapan Event Seminar, Workshop, Launching, Wisuda
Baca juga : MOTi Exponent
Jasa Perlengkapan Event Seminar, Workshop, Launching, Wisuda
0 comments:
Post a Comment