yang sedang dilanda konflik pemilu. Hanya berbekal kenalan di Jakarta berangkatlah dia seorang diri untuk kembali
mengadu nasib, Yuli kenal dengan seorang laki-laki paruh baya dari sebuah akun media sosial, Yuli dijanjikan untuk bekerja di sebuah pabrik
kawasan Kosambi Kota Tangerang. Sore hari sesampainya di Jakarta langsung dijemput oleh si bapak tersebut.
Tanpa rasa curiga Yuli mau saja diajak ke sebuah rumah tempat si bapak tinggal, namun Yuli sempat bertanya "ma'af kemana saya
akan dibawa" tanya Yuli. Si bapak menjawab, "ke rumah anak saya di Cinere Depok" setibanya di rumah, betul itu adalah rumah anaknya, terbukti
dengan ada foto-foto anaknya yang terpasang di dinding. Malam mulai larut dia segera merebahkan tubuhnya di kamar yang di sediakan si bapak,
Namun apa yang terjadi si bapak justru mengunci rumahnya, dan berniat untuk menyekap Yuli untuk tidur bersama. Yuli mulai curiga lalu
dia minta pulang, "maksudnya apa pak ? saya ke sini berniat mencari kerja, kenapa jadi begini, kalo bapak berniat jahat, saya akan teriak sekarang juga"
Ucap Yuli dengan tegas ingin kabur dari rumah itu. Yuli pun langsung menghubungi May sahabatanya waktu sekolah SMA dulu.
May yang menunggu kedatangan Yuli dari siang tak kunjung tiba di Tangerang, mendengar kabar tersebut May pun langsung bergegas menyelamatkan
Yuli ke Jakarta di temani Yudhi menggunakan sepeda motor dengan kecepatan 100 KM / jam. Mereka tiba di Lebak Bulus
pukul 12 malam. Yuli yang berhasil kabur dengan menggunakan Ojek online akhirnya bertemu juga dengan sahabat lamanya May, dan pulang bersama ke Tangerang (moti)
*diambil dari kisah nyata, sambil menunggu koneksi internet aktif.
0 comments:
Post a Comment