اَÙ‡ْلاًÙˆَسَÙ‡ْلاً

Monday, 7 October 2013

Penelitian Musik Tarling



Laporan Penelitian Musik Tarling
Oleh: Mulya

A.    Jenis musik yang disukai warga  Dusun Mekar Mulya Kelurahan Karya Mulya.
Dusun Mekar Mulya banyak penduduk yang berasal daerah sekitar wilayah tiga Cirebon pada umumnya mahasiswa yang menyewa sebuah tempat untuk menginap atau disebut kost atau kontrakan. Atau bahkan orang yang ingin mendapat ilmu tambahan tidak salah pula untuk tinggal di sebuah pondok pesantren. Dusun Mekar Mulya salah terdapat tempat menimba ilmu yaitu Pondok Pesantren Asy-Syariah Modern Alma Asy-Syauqi yang didominasi seluruhnya mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Jarak antara pondok dengan dengan kampus sangat dekat cukup ditempuh dengan berjalan kaki hanya beberapa menit.
Berbagai aktivitas yang dilakukan oleh warga baik pedagang, pegawai negeri, mahasiswa, dan lain sebagainya. Sepulang dari aktivitas mereka cenderung meluangkan sedikit banyaknya untuk mendengarkan musik. Berbagai jenis musik yang mereka sukai sesuai karakter, usia, dan hoby. Mahasiswa yang berfikir secara krisis pastilah mana yang cocok sesuai karakter dari musik itu sendiri. Apalagi mahasiswa warga Mekar Mulya identik dengan terkenal dengan santrinya yang tinggal di Pondok Alma Asy-Syauqy.
Mereka lebih menyukai jenis musik yang berbau agama sudah menjadi barang tentu sesuai lingkungan mereka seperti religi atau nasyid. Selain itu pula yang jenis musik pop hampir semua mahasiswa menyukai sudah tidak dipungkiri keberadaan pop membawa pecinta musik terbawa ke dalam lantunan syair. Warga pribumi lebih menyukai jenis musik tarling yang sesuai budaya daerahnya, namun tetap saja pemudanya lebih menyukai musik pop bahkan reage, jazz, india semuanya jenis musik impor budaya dari luar. Pecinta dangdut musik tidak kalah penggemarnya untuk warga Mekar Mulya yang mengandung unsur jenis musik asli dari Indonesia, secara penyebaran dangdut ada di mana-mana wilayah ibu pertiwi Indonesia. Dari sebagian mereka ada yang menyukai jenis musik yang penting berbau positif, begitu pula dengan saya menyukai berbagai jenis musik sesuai ketenaran lagu dan lagu yang dapat mengenang peristiwa.




B.     Waktu yang diluangkan warga Mekar Mulya untuk mendengarkan musik
Waktu terus berputar bagi warga Mekar Mulya adalah sangat berharga. Mereka menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya dengan hal-hal positif khususnya bagi mahasiswa. Namun lain halnya bagi warga warga setiap tidak ada aktivitas mereka dari para pemudanya mengisi waktu dengan bermain kartu remi tapi tidak bertujuan untuk berjudi hanya sebagai hoby dari mereka.
Memang mendengar dari cerita yang ada bahwa beberapa tahun yang lalu keadaan masyarakat Dusun Mekar Mulya banyak melakukan kemaksiatan berupa mabuk-mabukan yang sering terjadi. Tidak lama pondok pesantren Asy-Syauqy beberapa tahun yang lalu, pada awalnya warga kurang menerima keberadaan pondok, mereka bertingkah anarkis menggoda mahasantri yang tinggal di sana dan lebih parah mabuk minuman keras di sekitar mushola yang merupakan tempat suci. Lambat laun mereka sadar bahwa keberadaan pondok dapat bermanfaat bagi mereka.
Kemudian mahasiswa santri atau mahasantri merasa aman. Dari adat seperi itu mereka dalam meluangkan musik pun tidak mengenal waktu bahwasannya waktu untuk mendengarkan musik dan jenis hiburan lainnya pada pukul 06.00 petang yang merupakan waktu untuk beribadah. Lain halnya bagi mahasantri mereka mendengarkan musik kebanyakan tidak menentu sesuai dengan kondisi. Atau bagi mereka yang belajar tipe audovisual musik adalah media alternatif dalam mengembangkan pikiran. Musik bagi warga Mekar Mulya merupakan suatu kebutuhan sekunder, memang benar dunia tanpa musik dunia terasa hampa. Musik salah satu rutinitas dari siklus aktivitas dalam setiap harinya. Dalam penggunan watku warga masih saja yang suka bermain kartu, hal itu berimbas kepada mahasiswa khususnya lelaki yag ikut-ikutan namun bermainnya pula sembunyi-sembunyi tanpa sepengetahuan guru pembingbing yang berkewajiban mengawasi segala kegiatan yang bermanfaat.

C.    Fungsi musik menurut warga Mekar Mulya
Berbagai jenis musik yang mereka sukai mulai dari musik daerah hingga musik internasional dan pada umumnya warga berpendapat bahwa musik merupakan unsur kesenian, itu berarti memiliki nilai estetika dan intertain. Musik berfungsi sebagai hiburan sangat berguna dalam kehidupan sosial. Dipandang dari segi biologis musik dapat merangsang otak dalam berpikir seperti contoh orang barat meggunakan musik klasik sebagai media dalam mencerdaskan embrio atau bayi dalam kandungan seorang ibu.
Selain itu pula mereka berpendapat musik sebagai media berdakwah bertujuan mengajak umat muslim dalam membangun agama Islam. Musik memiliki unsur dakwah pasti aliran musik tertentu tidaksemua musik berbau dakwah Islami. Almisal musik yang berjenis nasyid sangat kental sekali dalam bertausiah secara tidak langsung melalui musik, sangat bermanfaat sekali berusaha dalam mengkokohkan agama Allah SWT.
Tidak itu saja argumen dari sebagian mereka dapat diambil benang merahnya, bahwasannya musik selain media hiburan dan berdakwah, serta dapat menenangkan pikiran dari segala masalah, banyak masalah yang menghampiri kehidupan, namanya juga orang hidup pasti bermasalah untuk itu mereka mendengarkan musik sebagai netralisasi dari berbagai masalah. Namun bukan mengatasi masalah tetapi lebih condong sebagai insprasi dalam mengatasi masalah sesuai karakter yang dimiliki bagi orang dengan musik bisa menemukan ide-ide baru yang mampu memberikan semangat.
Dalam setiap event sebagai pengiring kegiatan, di Mekar Mulya menggunakan musik dalam hajatan supaya kesannya lebih meriah walaupun acara alakadarnya. Tidak hanya di Mekar Mulya saja bahkan setiap daerah dan setiap berbagai kegiatan.

D.    Minat musik Tarling bagi warga Mekar Mulya
Bagi masyarakat Cirebon musik tarling merupakan aset budaya bangsa tapi tidak sedikit dari masyarakatnya suka mengabaikan, kepeminata musik tarling dapat dilihat dari usianya. Warga Mekar Mulya yang sudah dikatakan mendapatkan umur menyukai jenis musik tarling karena disamping itu musik tarling berbagai jenis diantaranya tarling klasik, yang berkembang zaman dulu belum ada modifikasi asli karakter musiknya berbasis gitar dengan dengan seruling saja.
Lain halnya zaman sekarang apapun serba dirubah termasuk tarling pun bermertamorfosis menjadi tarling dangdut modern alat musiknya tidak hanya gitar dan seruling namun ditambah dengan alat musik yang lebih modern seperti kendang, drum, piano. Lebih canggih lagi segala jenis musik dapat dilantunkan cukup dengan satu alat musik yaitu piano hanya dengan mengetahui kode musik yang sering disebut dengan organ tunggal. Tarling di Mekar Mulya lebih disukai oleh orang tua (sesepuh), hal itu karena orang tua lebih tahu asal-usul tarling dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sehingga lebih paham.
Lain halnya seperti yang sudah dikatakan di atas bahwa para pemuda dan mahasiswa tidak begitu suka terhadap musik tarling, hanya sebagian kecil saja yang menyukainya dengan alasan tertentu. Karena mereka belum tahu nilai-nilai yang terkandung dalam musik tarling, bahasa jawa kurang dimengerti bagi orang luar jawa, syairnya identik jorok, musiknya jadul produk zaman dulu, jarang mendengarnya, ada pula yang berpendapat membosankan.

E.     Pelestarian musik tarling
Bagi warga Mekar Mulya musik tarling merupakan salah satu kebudayaan Cirebon yang patut dibanggakan. Sudah barang tentu mereka ingin tetap melestarikannya.dari hasil pengamatan mereka menjawab 100 % musik tarling perlu dilestarikan karena merupakan aset budaya bangsa. Namun diantara mereka beropini dilihat dari dampaknya jika bernilai kebaikan perlu dikembangkan tapi jika sebaliknya mendatangkan kerugian lebih baik dipunahkan.
Bagaimana pendapat orang yang tidak mengerti bahasa jawa berasal dari luar Cirebon?  Argumennya mereka sama menjawab 100 % harus dilestarikan walaupun bukan orang Cirebon mengakui salah satu anggota dari negara Indonesia yang harus saling menjaga semua adat istiadat bangsa. Banyak budaya banyak yang dirampas oleh negara lain karena kurangnya kesadaran dalam menjaga adat budaya. Terutama lemahnya dalam hal dokumentasi berupa pengakuan dari luar hitam di atas putih yang ditandangani.
Mereka pula berpendapat oknum yang harus menjaga aset budaya tarling khususnya wilayah asal musik itu diciptakan Cirebon dan Indramayu yang menjadi identitas daerahnya sebalum orang lain yang melestarikan orang pribuminya terlebih dahulu dengan memahami makna dari musik tarling, siapa lagi yang bukan melestarikan orang lain hanya membantu dari rasa nasonalisme. Pelaku musik menjadi peran utama dalam pelestarian baik itu penyanyi maupun groupnya yang membentuk musik. Musik yang dijadikan ajang bisnis atau ladang usaha akibat kerugian besar sekali bila tidak mampu mengembangkan secara konsisten.
Pemerintah sebagai penguat dalam hubungan luar negeri. Dalam bentuk hak milik kebuadayaan secara tertulis jangan sampai kesenian musik tarling dirampas bangsa lain itu karena lemahnya pemerintah  atau menteri kebudayaan. Selain itu kita semua harus ikut andil dalam pelestarian musik tarling walaupun orang luar Cirebon dan dampak dari keberadaan musik tarling, maksudnya kita yang tidak terlibat tanpa musik tarlingpun bisa hidup karena hanya kebutuhan sekunder dan tersier. Diantara mereka berpendapat yang harus melestarikan adalah pelaku musik. Adapun kita tidak begitu diwajibkan. Namun sebagai rasa nasionalis sangat perlu bagi  semua masyarakat Indonesia .
F.     Dampak kesenian musik tarling terhadap kehidupan sosial
Kesenian musik memang sangat berguna dalam kehidupan, disamping itu akan lahir dampak yang muncul baik itu positif maupun negatif, diantaranya:
a.    Pengaruh positif
Pengaruh yang timbul dari musik dapat mengakibatkan kehidupan sosial adanya perubahan yang signifikan. Musik dijadikan sebagai media hiburan mempunyai peranan yang sangat penting termasuk musik tarling yang berkembang di daerah Cirebon dan Indramayu. Menurut warga Mekar Mulya tarling berkedudukan sebagai media hiburan, ladang usaha yang dapat menghasilkan usaha baru bagi yang bisa mengelola secara bisnis. Selain itu tarling sebagai penyemangat hidup motivasi bagi warga Mekar Mulya menempuh kegiatan dalam sehari-hari.
Tarling memang jenis kesenian grass root, tidak lahir dari keraton, musik ini tidak bersifat istana sentris yang memiliki pakem tersendiri atau ritme yang teratur seperti seni yang lahir dilingkungan dalem keraton. Musik ini mengalir seperti air dalam kehidupan masyakatnya. Oleh sebab itu, ia selalu berkembang mengiringi perubahan zaman. Syair-syair dalam tarling selalu menceritakan kisah sehari-hari yang sarat pesan moral, menggambarkan kehidupan masyarakat di pesisir pantura Jawa Barat.
b.      Dampak negatif
Pengaruh yang muncul akibat dari adanya musik tarling warga Mekar Mulya lebih memandang kepada aksi panggung secara langsung bahwa penampilan artis atau sinden dapat mengumbar syahwat yang dipandang tidak baik bagi mereka yang lebih paham namun bagi yang berpikiran kotor bahwa penampilan seksi dipandang baik bagi mereka. Bagi artis yang membawakan bahwa berpenampilan seksi tidak heran lagi yang harus dilakukan demi pekerjaan. Karena jika tidak demikian peminat dalam dunia hiburan akan minim sekali. Dilihat dari syair yang terucap lagu tarling berisi Nasehat, pegat-balen (Kawin Cerai), wayuan (Poligami), demenan (cinta), masalah rumah tangga, kebiasaan masyarakat (mabuk, maen, madon—minuman keras, judi, main perempuan), menjadi tema utama dalam lagu-lagu tarling. Sebenarnya syair lagu yang tercipta merupakan gambaran dari kehidupan sehari yang dituangkan dalam bentuk irama.



G.    Jenis hiburan yang ditampilkan ketika acara besar
Musik Tarling bagi Warga Mekar Mulya harus ada  dalam setiap acara hajatan baik itu menampilkan langsung dalam bentuk panggung atau sederhana dlam bentuk kaset pasti lagu-lagu tarling selalu diputar, kemarin pada hari Sabtu tanggal 14 April 2012 diantara mereka mengadakan hajatan perkawinan dari pihak lelaki memutar lagu-lagu tarling dari MP3 dan DVD, maklum dari pihak lelaki sudah menjadi tradisi acara yang ditampilkan tidak begitu meriah berbeda dari pihak perempuan dengan mengadakan acara yang besar supaya terkesan dipandang masyarakat dan sebagai kenangan memory of history.
Dalam acara sunatan musik tarling di Mekar Mulya sering ditampilkan, bahkan dengan sistem perjanjian maksudnya ketika anak kecil akan disunat saya akan menampilkan kesenian tarling dan itu harus diadakan apabila hajatan tiba, memang untuk mengundang kesenian membutuhkan uang tidak sedikit apalagi artis yang sudah terkenal tingkat nasional seperti Nunung Alvi, bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah tidak dapat mengadakannya, namun hanya bisa ketika pagelaran diadakan orang yang tergolong mampu.
Selain itu di dusun Mekar Mulya pula apabila ada hajatan mengadakan kesenian organ tunggal. Kesenian organ tunggal yang dipandang relatif lebih praktis dan efisien dalam pagelarannya, masyarakat Mekar Mulya hiburan ini salah satu yang dipilihnya dari segi biaya yang lebih murah karena personil yang memainkan sedikit hanya orang yang ahli dengan alat musik piano dan artis yang menyanyikan lagi serta orang yang membantu sebagai opertor. Selain itu ternyata kesenian wayang golek suka ditampilkan dalam hajatan.
H.    Musik dalam hukum agama Islam
Warga Mekar Mulya berpendapat bahwasannya musik dalam hukum agama Islam ada yang bilang boleh ada yang bilang sebaliknya dikatakan haram, tapi dilihat dari tujuannya dulu apakah musik itu bertujuan baik dan tidak yang bisa mendatang mudorot itu bisa dikatakan haram. Namun musik sebagai ajang dakwah membangun memperkuat agama Allah justru kedududukan musik sangat diperlukan karena pada zaman Rosululloh pula musik dijadikan pemberi semangat dalam peristiwa perang badar. Begitu pula kesenian musik tarling apabila kebanyakan mendatangkan yang tidak sesuai dengan aturan norma agama statusnya haram untuk dikembangkan namun tidak bisa dipungkiri warga Mekar Mulya dan pada umunya tidak mengenal hukum yang berlaku yang penting bisa menikmati untuk memuaskan batiniyah, hal itu karena keawaman mereka.
BAB III
Kesimpulan

Dari sekian banyak informasi dapat diambil garis besarnya bahwa masyarakat Dusun Mekar Mulya kelurahan Karya Mulya menyukai berbagai jenis musik tergantung selera, dan dilihat dari usia juga dapat dibedakan. Dianatara mereka para pemudanya lebih menyukai jenis muik Pop, Nasyid, Pop religi, India, bahkan Musik Rege. Sedangkan orang tua lebih menyukai musik daerah dan zaman dulu sekitar mereka masih muda karena sebagai kenangan. Namun tidak menutup kenyataan orang tua yang sudah lanjut usia pun diantaranya menyukai pop, dan kesenian lain seperti wayang, teather.
Dalam menyempatkan waktu untuk mendengarkan musik tidak dijadwal namun sesuai keinginan di mana mereka menginginkannya, kadang warga salah menggunakan waktu, pada saat maghrib tiba bukannya melaksanakan sholat tapi menonton televisi, dan mendengarkan radio hal itu karena sudah menjadi kebiasaan.
Mengenai fungsi musik mereka memposisikan sebagai hiburan, ajang dakwah, dan ladang usaha perbisnisan. Tidak bisa dipungkiri musik sebagai media hiburan yang tidak bisa dipisahkan dari dunia ini karena tanpa musik dunia akan hampa. Selain itu sebagai ajang dakwah menyebarkan kebenaran dari ajaran agama Allah dan memantapkan hati terhadap Allah dan Rosul bagi kaum muslim. Selain itu sebagai ladang usaha memang antara hiburan dan bisnis saling berkaitan.
Warga Mekar Mulya kurang menyukai jenis musik tarling dengan berbagai alasan bahwa musik tarling itu kuno, syair identik kata-kata jorok, jarang mendengarnya, ada pula yang berpendapat membosankan. walaupun tidak meynukai musik Tarling antusias mereka terhadap pelestarian sangat tinggi seratus persen perlu dikembangkan asal tidak melanggar norma. Yang harus melestarikan bukan saja orang Cirebon dan Indramayu. Meskipun tidak menyukai mereka diluar itu harus ikut melestarikan sehingga dalam identitas bangsa budaya Indonesia sangat beragam, pemerintah pula berkewajiban sebagai penghubung dengan negara luar mengantisipasi ketertinggalan dalam pergaulan internasional.
Dampak yang muncul dari musik tarling bisa merugikan dan menguntungkan tergantung siapa yang memandangnya. Jenis kesenian yang mereka adakan ketika ada acara besar musik tarling salah satunya, selain wayang, organ, dangdut, dan teather. Sedangkan musik dalam hukum agama mereka masih awam dalam pengetahuan namun sebagian lebih paham hukum relatif sesuai keadaan akibat dan tujuan.


BACA JUGA : MOTi EXPONENT

Jasa Rental Perlengkapan Event Seminar, Workshop, Launching, Wisuda, Partisi Pameran

0 comments: