Laporan
Penelitian Musik Tarling
Oleh: Mulya
A.
Jenis musik yang disukai warga
Dusun Mekar Mulya Kelurahan Karya Mulya.
Dusun Mekar Mulya banyak penduduk yang berasal daerah sekitar
wilayah tiga Cirebon pada umumnya mahasiswa yang menyewa sebuah tempat untuk
menginap atau disebut kost atau kontrakan. Atau bahkan orang yang ingin
mendapat ilmu tambahan tidak salah pula untuk tinggal di sebuah pondok
pesantren. Dusun Mekar Mulya salah terdapat tempat menimba ilmu yaitu Pondok
Pesantren Asy-Syariah Modern Alma Asy-Syauqi yang didominasi seluruhnya
mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Jarak antara pondok dengan dengan kampus
sangat dekat cukup ditempuh dengan berjalan kaki hanya beberapa menit.
Berbagai aktivitas yang dilakukan oleh warga baik pedagang, pegawai
negeri, mahasiswa, dan lain sebagainya. Sepulang dari aktivitas mereka
cenderung meluangkan sedikit banyaknya untuk mendengarkan musik. Berbagai jenis
musik yang mereka sukai sesuai karakter, usia, dan hoby. Mahasiswa yang
berfikir secara krisis pastilah mana yang cocok sesuai karakter dari musik itu
sendiri. Apalagi mahasiswa warga Mekar Mulya identik dengan terkenal dengan
santrinya yang tinggal di Pondok Alma Asy-Syauqy.
Mereka lebih menyukai jenis musik yang berbau agama sudah menjadi
barang tentu sesuai lingkungan mereka seperti religi atau nasyid. Selain itu
pula yang jenis musik pop hampir semua mahasiswa menyukai sudah tidak
dipungkiri keberadaan pop membawa pecinta musik terbawa ke dalam lantunan
syair. Warga pribumi lebih menyukai jenis musik tarling yang sesuai budaya
daerahnya, namun tetap saja pemudanya lebih menyukai musik pop bahkan reage,
jazz, india semuanya jenis musik impor budaya dari luar. Pecinta dangdut musik
tidak kalah penggemarnya untuk warga Mekar Mulya yang mengandung unsur jenis
musik asli dari Indonesia, secara penyebaran dangdut ada di mana-mana wilayah
ibu pertiwi Indonesia. Dari sebagian mereka ada yang menyukai jenis musik yang
penting berbau positif, begitu pula dengan saya menyukai berbagai jenis musik
sesuai ketenaran lagu dan lagu yang dapat mengenang peristiwa.
B.
Waktu yang diluangkan warga Mekar Mulya untuk mendengarkan musik
Waktu terus berputar bagi warga Mekar Mulya adalah sangat berharga.
Mereka menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya dengan hal-hal positif khususnya
bagi mahasiswa. Namun lain halnya bagi warga warga setiap tidak ada aktivitas
mereka dari para pemudanya mengisi waktu dengan bermain kartu remi tapi tidak
bertujuan untuk berjudi hanya sebagai hoby dari mereka.
Memang mendengar dari cerita yang ada bahwa beberapa tahun yang
lalu keadaan masyarakat Dusun Mekar Mulya banyak melakukan kemaksiatan berupa
mabuk-mabukan yang sering terjadi. Tidak lama pondok pesantren Asy-Syauqy
beberapa tahun yang lalu, pada awalnya warga kurang menerima keberadaan pondok,
mereka bertingkah anarkis menggoda mahasantri yang tinggal di sana dan lebih
parah mabuk minuman keras di sekitar mushola yang merupakan tempat suci. Lambat
laun mereka sadar bahwa keberadaan pondok dapat bermanfaat bagi mereka.
Kemudian mahasiswa santri atau mahasantri merasa aman. Dari adat
seperi itu mereka dalam meluangkan musik pun tidak mengenal waktu bahwasannya
waktu untuk mendengarkan musik dan jenis hiburan lainnya pada pukul 06.00
petang yang merupakan waktu untuk beribadah. Lain halnya bagi mahasantri mereka
mendengarkan musik kebanyakan tidak menentu sesuai dengan kondisi. Atau bagi
mereka yang belajar tipe audovisual musik adalah media alternatif dalam
mengembangkan pikiran. Musik bagi warga Mekar Mulya merupakan suatu kebutuhan
sekunder, memang benar dunia tanpa musik dunia terasa hampa. Musik salah satu
rutinitas dari siklus aktivitas dalam setiap harinya. Dalam penggunan watku
warga masih saja yang suka bermain kartu, hal itu berimbas kepada mahasiswa
khususnya lelaki yag ikut-ikutan namun bermainnya pula sembunyi-sembunyi tanpa
sepengetahuan guru pembingbing yang berkewajiban mengawasi segala kegiatan yang
bermanfaat.
C.
Fungsi musik menurut warga Mekar Mulya
Berbagai jenis musik yang mereka sukai mulai dari musik daerah
hingga musik internasional dan pada umumnya warga berpendapat bahwa musik
merupakan unsur kesenian, itu berarti memiliki nilai estetika dan intertain.
Musik berfungsi sebagai hiburan sangat berguna dalam kehidupan sosial.
Dipandang dari segi biologis musik dapat merangsang otak dalam berpikir seperti
contoh orang barat meggunakan musik klasik sebagai media dalam mencerdaskan embrio
atau bayi dalam kandungan seorang ibu.
Selain itu pula mereka berpendapat musik sebagai media berdakwah
bertujuan mengajak umat muslim dalam membangun agama Islam. Musik memiliki
unsur dakwah pasti aliran musik tertentu tidaksemua musik berbau dakwah Islami.
Almisal musik yang berjenis nasyid sangat kental sekali dalam bertausiah secara
tidak langsung melalui musik, sangat bermanfaat sekali berusaha dalam
mengkokohkan agama Allah SWT.
Tidak itu saja argumen dari sebagian mereka dapat diambil benang
merahnya, bahwasannya musik selain media hiburan dan berdakwah, serta dapat menenangkan
pikiran dari segala masalah, banyak masalah yang menghampiri kehidupan, namanya
juga orang hidup pasti bermasalah untuk itu mereka mendengarkan musik sebagai
netralisasi dari berbagai masalah. Namun bukan mengatasi masalah tetapi lebih
condong sebagai insprasi dalam mengatasi masalah sesuai karakter yang dimiliki
bagi orang dengan musik bisa menemukan ide-ide baru yang mampu memberikan
semangat.
Dalam setiap event sebagai pengiring kegiatan, di Mekar
Mulya menggunakan musik dalam hajatan supaya kesannya lebih meriah walaupun
acara alakadarnya. Tidak hanya di Mekar Mulya saja bahkan setiap daerah dan
setiap berbagai kegiatan.
D.
Minat musik Tarling bagi warga Mekar Mulya
Bagi masyarakat Cirebon musik tarling merupakan aset budaya bangsa
tapi tidak sedikit dari masyarakatnya suka mengabaikan, kepeminata musik
tarling dapat dilihat dari usianya. Warga Mekar Mulya yang sudah dikatakan
mendapatkan umur menyukai jenis musik tarling karena disamping itu musik
tarling berbagai jenis diantaranya tarling klasik, yang berkembang zaman dulu
belum ada modifikasi asli karakter musiknya berbasis gitar dengan dengan
seruling saja.
Lain halnya zaman sekarang apapun serba dirubah termasuk tarling pun
bermertamorfosis menjadi tarling dangdut modern alat musiknya tidak hanya gitar
dan seruling namun ditambah dengan alat musik yang lebih modern seperti
kendang, drum, piano. Lebih canggih lagi segala jenis musik dapat dilantunkan
cukup dengan satu alat musik yaitu piano hanya dengan mengetahui kode musik
yang sering disebut dengan organ tunggal. Tarling di Mekar Mulya lebih disukai
oleh orang tua (sesepuh), hal itu karena orang tua lebih tahu asal-usul tarling
dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sehingga lebih paham.
Lain halnya seperti yang sudah dikatakan di atas bahwa para pemuda
dan mahasiswa tidak begitu suka terhadap musik tarling, hanya sebagian kecil
saja yang menyukainya dengan alasan tertentu. Karena mereka belum tahu
nilai-nilai yang terkandung dalam musik tarling, bahasa jawa kurang dimengerti
bagi orang luar jawa, syairnya identik jorok, musiknya jadul produk zaman dulu,
jarang mendengarnya, ada pula yang berpendapat membosankan.
E.
Pelestarian musik tarling
Bagi warga Mekar Mulya musik tarling merupakan salah satu
kebudayaan Cirebon yang patut dibanggakan. Sudah barang tentu mereka ingin
tetap melestarikannya.dari hasil pengamatan mereka menjawab 100 % musik tarling
perlu dilestarikan karena merupakan aset budaya bangsa. Namun diantara mereka
beropini dilihat dari dampaknya jika bernilai kebaikan perlu dikembangkan tapi
jika sebaliknya mendatangkan kerugian lebih baik dipunahkan.
Bagaimana pendapat orang yang tidak mengerti bahasa jawa berasal
dari luar Cirebon? Argumennya mereka
sama menjawab 100 % harus dilestarikan walaupun bukan orang Cirebon mengakui
salah satu anggota dari negara Indonesia yang harus saling menjaga semua adat
istiadat bangsa. Banyak budaya banyak yang dirampas oleh negara lain karena kurangnya
kesadaran dalam menjaga adat budaya. Terutama lemahnya dalam hal dokumentasi
berupa pengakuan dari luar hitam di atas putih yang ditandangani.
Mereka pula berpendapat oknum yang harus menjaga aset budaya
tarling khususnya wilayah asal musik itu diciptakan Cirebon dan Indramayu yang
menjadi identitas daerahnya sebalum orang lain yang melestarikan orang
pribuminya terlebih dahulu dengan memahami makna dari musik tarling, siapa lagi
yang bukan melestarikan orang lain hanya membantu dari rasa nasonalisme. Pelaku
musik menjadi peran utama dalam pelestarian baik itu penyanyi maupun groupnya
yang membentuk musik. Musik yang dijadikan ajang bisnis atau ladang usaha
akibat kerugian besar sekali bila tidak mampu mengembangkan secara konsisten.
Pemerintah sebagai penguat dalam hubungan luar negeri. Dalam bentuk
hak milik kebuadayaan secara tertulis jangan sampai kesenian musik tarling
dirampas bangsa lain itu karena lemahnya pemerintah atau menteri kebudayaan. Selain itu kita
semua harus ikut andil dalam pelestarian musik tarling walaupun orang luar
Cirebon dan dampak dari keberadaan musik tarling, maksudnya kita yang tidak
terlibat tanpa musik tarlingpun bisa hidup karena hanya kebutuhan sekunder dan
tersier. Diantara mereka berpendapat yang harus melestarikan adalah pelaku
musik. Adapun kita tidak begitu diwajibkan. Namun sebagai rasa nasionalis
sangat perlu bagi semua masyarakat Indonesia .
F. Dampak
kesenian musik tarling terhadap kehidupan sosial
Kesenian musik memang sangat berguna dalam kehidupan, disamping itu
akan lahir dampak yang muncul baik itu positif maupun negatif, diantaranya:
a. Pengaruh positif
Pengaruh yang timbul dari musik dapat mengakibatkan kehidupan
sosial adanya perubahan yang signifikan. Musik dijadikan sebagai media hiburan
mempunyai peranan yang sangat penting termasuk musik tarling yang berkembang di
daerah Cirebon dan Indramayu. Menurut warga Mekar Mulya tarling berkedudukan
sebagai media hiburan, ladang usaha yang dapat menghasilkan usaha baru bagi yang
bisa mengelola secara bisnis. Selain itu tarling sebagai penyemangat hidup
motivasi bagi warga Mekar Mulya menempuh kegiatan dalam sehari-hari.
Tarling memang jenis kesenian grass root, tidak lahir dari keraton,
musik ini tidak bersifat istana sentris yang memiliki pakem tersendiri atau
ritme yang teratur seperti seni yang lahir dilingkungan dalem keraton. Musik
ini mengalir seperti air dalam kehidupan masyakatnya. Oleh sebab itu, ia selalu
berkembang mengiringi perubahan zaman. Syair-syair dalam tarling selalu
menceritakan kisah sehari-hari yang sarat pesan moral, menggambarkan kehidupan
masyarakat di pesisir pantura Jawa Barat.
b.
Dampak negatif
Pengaruh yang muncul akibat dari adanya musik tarling warga Mekar
Mulya lebih memandang kepada aksi panggung secara langsung bahwa penampilan
artis atau sinden dapat mengumbar syahwat yang dipandang tidak baik bagi mereka
yang lebih paham namun bagi yang berpikiran kotor bahwa penampilan seksi
dipandang baik bagi mereka. Bagi artis yang membawakan bahwa berpenampilan
seksi tidak heran lagi yang harus dilakukan demi pekerjaan. Karena jika tidak
demikian peminat dalam dunia hiburan akan minim sekali. Dilihat dari syair yang
terucap lagu tarling berisi Nasehat, pegat-balen (Kawin Cerai), wayuan
(Poligami), demenan (cinta), masalah rumah tangga, kebiasaan masyarakat (mabuk,
maen, madon—minuman keras, judi, main perempuan), menjadi tema utama dalam
lagu-lagu tarling. Sebenarnya syair lagu yang tercipta merupakan gambaran dari
kehidupan sehari yang dituangkan dalam bentuk irama.
G.
Jenis hiburan yang ditampilkan ketika acara besar
Musik Tarling bagi Warga Mekar Mulya harus ada dalam setiap acara hajatan baik itu menampilkan
langsung dalam bentuk panggung atau sederhana dlam bentuk kaset pasti lagu-lagu
tarling selalu diputar, kemarin pada hari Sabtu tanggal 14 April 2012 diantara
mereka mengadakan hajatan perkawinan dari pihak lelaki memutar lagu-lagu
tarling dari MP3 dan DVD, maklum dari pihak lelaki sudah menjadi tradisi acara
yang ditampilkan tidak begitu meriah berbeda dari pihak perempuan dengan
mengadakan acara yang besar supaya terkesan dipandang masyarakat dan sebagai
kenangan memory of history.
Dalam acara sunatan musik tarling di Mekar Mulya sering
ditampilkan, bahkan dengan sistem perjanjian maksudnya ketika anak kecil akan
disunat saya akan menampilkan kesenian tarling dan itu harus diadakan apabila
hajatan tiba, memang untuk mengundang kesenian membutuhkan uang tidak sedikit
apalagi artis yang sudah terkenal tingkat nasional seperti Nunung Alvi, bagi
masyarakat ekonomi menengah ke bawah tidak dapat mengadakannya, namun hanya
bisa ketika pagelaran diadakan orang yang tergolong mampu.
Selain itu di dusun Mekar Mulya pula apabila ada hajatan mengadakan
kesenian organ tunggal. Kesenian organ tunggal yang dipandang relatif lebih
praktis dan efisien dalam pagelarannya, masyarakat Mekar Mulya hiburan ini
salah satu yang dipilihnya dari segi biaya yang lebih murah karena personil
yang memainkan sedikit hanya orang yang ahli dengan alat musik piano dan artis
yang menyanyikan lagi serta orang yang membantu sebagai opertor. Selain
itu ternyata kesenian wayang golek suka ditampilkan dalam hajatan.
H.
Musik dalam hukum agama Islam
Warga Mekar Mulya berpendapat bahwasannya musik dalam hukum agama
Islam ada yang bilang boleh ada yang bilang sebaliknya dikatakan haram, tapi
dilihat dari tujuannya dulu apakah musik itu bertujuan baik dan tidak yang bisa
mendatang mudorot itu bisa dikatakan haram. Namun musik sebagai ajang dakwah
membangun memperkuat agama Allah justru kedududukan musik sangat diperlukan
karena pada zaman Rosululloh pula musik dijadikan pemberi semangat dalam
peristiwa perang badar. Begitu pula kesenian musik tarling apabila kebanyakan
mendatangkan yang tidak sesuai dengan aturan norma agama statusnya haram untuk
dikembangkan namun tidak bisa dipungkiri warga Mekar Mulya dan pada umunya
tidak mengenal hukum yang berlaku yang penting bisa menikmati untuk memuaskan
batiniyah, hal itu karena keawaman mereka.
BAB III
Kesimpulan
Dari sekian
banyak informasi dapat diambil garis besarnya bahwa masyarakat Dusun Mekar
Mulya kelurahan Karya Mulya menyukai berbagai jenis musik tergantung selera,
dan dilihat dari usia juga dapat dibedakan. Dianatara mereka para pemudanya lebih
menyukai jenis muik Pop, Nasyid, Pop religi, India, bahkan Musik Rege.
Sedangkan orang tua lebih menyukai musik daerah dan zaman dulu sekitar mereka
masih muda karena sebagai kenangan. Namun tidak menutup kenyataan orang tua
yang sudah lanjut usia pun diantaranya menyukai pop, dan kesenian lain seperti
wayang, teather.
Dalam
menyempatkan waktu untuk mendengarkan musik tidak dijadwal namun sesuai
keinginan di mana mereka menginginkannya, kadang warga salah menggunakan waktu,
pada saat maghrib tiba bukannya melaksanakan sholat tapi menonton televisi, dan
mendengarkan radio hal itu karena sudah menjadi kebiasaan.
Mengenai fungsi
musik mereka memposisikan sebagai hiburan, ajang dakwah, dan ladang usaha
perbisnisan. Tidak bisa dipungkiri musik sebagai media hiburan yang tidak bisa
dipisahkan dari dunia ini karena tanpa musik dunia akan hampa. Selain itu
sebagai ajang dakwah menyebarkan kebenaran dari ajaran agama Allah dan memantapkan
hati terhadap Allah dan Rosul bagi kaum muslim. Selain itu sebagai ladang usaha
memang antara hiburan dan bisnis saling berkaitan.
Warga Mekar
Mulya kurang menyukai jenis musik tarling dengan berbagai alasan bahwa musik
tarling itu kuno, syair identik kata-kata jorok, jarang mendengarnya, ada pula
yang berpendapat membosankan. walaupun tidak meynukai musik Tarling antusias
mereka terhadap pelestarian sangat tinggi seratus persen perlu dikembangkan
asal tidak melanggar norma. Yang harus melestarikan bukan saja orang Cirebon
dan Indramayu. Meskipun tidak menyukai mereka diluar itu harus ikut
melestarikan sehingga dalam identitas bangsa budaya Indonesia sangat beragam,
pemerintah pula berkewajiban sebagai penghubung dengan negara luar
mengantisipasi ketertinggalan dalam pergaulan internasional.
Dampak yang
muncul dari musik tarling bisa merugikan dan menguntungkan tergantung siapa
yang memandangnya. Jenis kesenian yang mereka adakan ketika ada acara besar
musik tarling salah satunya, selain wayang, organ, dangdut, dan teather.
Sedangkan musik dalam hukum agama mereka masih awam dalam pengetahuan namun
sebagian lebih paham hukum relatif sesuai keadaan akibat dan tujuan.
BACA JUGA : MOTi EXPONENT
Jasa Rental Perlengkapan Event Seminar, Workshop, Launching, Wisuda, Partisi Pameran
BACA JUGA : MOTi EXPONENT
Jasa Rental Perlengkapan Event Seminar, Workshop, Launching, Wisuda, Partisi Pameran
0 comments:
Post a Comment