اَÙ‡ْلاًÙˆَسَÙ‡ْلاً

Friday, 29 August 2014

Laporan KKN IAIN CIREBON Desa Bangkaloa Indramayu 2014



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pembangunan di Indonesia ditujukan ke semua bidang, tidak terkecuali bidang kesehatan, pendidikan,ekonomi, dan pemberdayaan lingkungan. Hal ini belum mampu dipenuhi oleh pemerintah secara optimal, dikarenakan kurangnya keikutsertaan fungsi keluarga sebagai pendidikan dasar bagi masing-masing individu.  Pembangunan pada empatbidang tadi  sangat berpengaruh dalam membangun masyarakat Indonesia. Kesehatan tiap manusia Indonesia menunjang kemajuan bangsa di berbagai bidang.Peran serta dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk membangun dan mengembangkan keempat bidang tersebut, termasuk oleh pihak akademisi termasuk mahasiswa.
Negara Indonesia yang merupakan kepulauan dalam menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan bertujuan untuk mencapai masyarakan adil dan merata berdasarkan pancasila dan Undang - Undang Dasar 1945, karena luasnya wilayah Indonesia pembangunan belum dapat dilakukan oleh setiap lapisan masyarakat. Hal tersebut terbukti dengan tidak meratanya status sosial dalam lapisan masyarakat. Sebagian besar masyarakan Indonesia masih berada dibawah garis kesejahteraan. Serta hidup jauh dari kata layak.
Beranjak dari ini kesejahteraan dan kelayakan hidup, dari jumlah penduduk yang kurang sejahtera dan menikmati hidup layak di Indonesia jumlah terbesar berada di daerah pedesaan. Dari segi terpenuhinya sarana dan prasarana, masyarakat yang hidup di daerah pedesaan jauh tertinggal dari masyarakat yang hidup di Kota. Masyarakat yang hidup di kota lebih mudah mengakses segala sesuatu untuk memenuhui kebutuhan hidup mereka. Selain itu dilihat dari sosialisasi dan pendidikan yang tidak merata merupakan salah satu faktor pembuat masyarakat yang tinggal di desa kurang memahami betapa pentingnya pendidikan. Maka kebanyakan masyarakat yang tinggal di desa memiliki kondisi ekonomi yang rendah, karena kurangnya skill dan pengetahuan yang menunjang tercipta kreatifitas. Penduduk desa bermata pencarian sebagai petani, peternak, dan perkebunan yang hasilnya tidak bisa dipastikan. Jadi masyarakat di desa lebih memilih berkerja keras untuk memenuhi kebutuhannya daripada belajar dibangku sekolah. Anak - anak pun juga kurang mendapatkan perhatian dari orangtua sehingga mereka hidup dengan cara mereka sendiri.
Permasalahan tersebut perlu mendapat perhatian dari semua pihak untuk mendapatkan pemecahan masalah yang terbaik yang berkaitan dengan peningkatan sumber daya manusia serta pemberdayaan segala potensi yang ada didesa tersebut melalui penyuluhan dan pembekalan skill. Penanganan hal tersebut tidak cukup hanya dilakukan oleh pemerintah daerah saja, akan tetapi oleh semua pihak yang merasa peduli dan mampu. Berkaitan dengan hal tersebut, mahasiswa sebagai kaum intelektual dan merasa bertanggungjawab untuk ikut membantu pemberdayaan sumber daya yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Dengan mendirikan posdaya diwilayah pedesaan serta merumuskan kegiatan-kegiatan pengabdian masyarakat melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai bentuk aplikasi konkrit dari ilmu yang dimiliki mahasiswa.
Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon tahun 2014 direalisasikan dalam berbagai bentuk kegiatan yang relevan dengan permasalahan yang ada di tempat dimana mahasiswa itu berada. Melalui penyelenggaraan kegiatan - kegiatan tersebut diharapkan dapat memotivasi  dan membangkitkan semangat untuk lebih aktif, kreatif, dan dinamis serta mandiri sehingga upaya menciptakan kesejahteraan dan kelayakan hidup masyarakat terwujud.Sebagai sebuah institusi perguruan tinggi, IAIN Syekh Nurjati Cirebon memiliki tugas untuk menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi.Tri Dharma Perguruan Tinggi meliputi pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat.Tugas tersebut dilaksanakan dalam berbagai bentuk, salah satu perwujudannya adalah Kuliah Kerja Nyata.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) diartikan sebagai keintegrasian secara menyeluruh baik dibidang keahlian atau disiplin ilmu pengetahuan untuk mengaplikasikan teori-teori yang dimilikinya ke dalam sebuah wujud nyata pengabdian kepada masyarakat. Kuliah kerja nyata (KKN) merupakan program yang harus diikuti semua mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan akademik, di mana pelaksanaan KKN ini merupakan proses yang sangat penting terhadap kelangsungan proses akhir masa perkuliahan sebagai salah satu persyaratan dan kelulusan mahasiswa.
Kuliah Kerja Nyata memiliki kedudukan yang unik dan khas di perguruan tinggi karena KKN memiliki multi peran dan multi fungsi.Multi peran dan multi fungsi karena keseluruhan Tri Dharma Perguruan Tinggi terangkum dalam KKN.Selain itu, KKN merupakan salah satu bentuk pengabdian pada masyarakat, dan dapat dijadikan ajang kegiatan penelitian.Dengan wahana Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini, mahasiswa diharapkan dapat mengaktualisasikan disiplin ilmu yang masih dalam tataran teoritis terhadap realisasi praktis dengan bentuk pengabdian langsung kepada masyarakat, di samping penelitian yang dilakukan sebagai usaha pengembangan ilmu yang di dapat sebelumnya. Selain itu, Kuliah Kerja Nyata (KKN) juga memiliki keterampilan dalam mengatasi masalah-masalah yang terjadi di tengah masyarakat sebagai media untuk belajar membangun hubungan yang integral dalam komunitas masyarakat, sebagai obyek utama yang akan dihadapi kelak setelah menyelesaikan studi.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) sangat besar manfaatnya bagi para mahasiswa maupun masyarakat pada umumnya, di mana Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilaksanakan demi mendapatkan pengalaman di lapangan karena mengandung makna yang sangat penting yaitu pendidikan dan pengabdian mahasiswa yang diwujudkan dalam pengenalan dan penghayatan tentang pembangunan masyarakat serta berusaha menciptakan metode-metode pemecahan berbagai masalah dengan menggunakan kemampuan dan keterampilan yang sangat tepat terhadap situasi yang berkaitan dengan perkembangan masyarakat dalam upaya menerapkan hasil kegiatan perkuliahan yang pernah ditempuh.
Keberadaan perguruan tinggi pada hakekatnya adalah memenuhi tuntutan dinamika pembangunan dan kebutuhan masyarakat di bidang jasmani dan rohani serta mahasiswa dituntut mampu membina, mengembangkan dan peningkatan pemberdayaan serta partisipasi masyarakat terhadap tuntutan kemajuan zaman melalui perkembangan iptek melalui mahasiswa. Dalam kegiatan ini, mahasiswa akan memiliki berbagai pengalaman, mulai dari berusaha untuk beradaptasi, bersosialisasi, dan saling membantu dalam menjalankan berbagai program kerja hingga memberikan solusi terhadap problematika yang timbul dalam internal peserta KKN maupun yang terjadi di tengah-tengah masyaraklat majemuk seperti di Desa Bangkaloa Ilir kec. Widasari  Kab. Indramayu. Oleh karena itu, sarana pengembangan akademis mahasiswa IAIN Syekh Nurjadi Cirebon perlu mengembangkan dan meningkatkan serta melaksanakan program aksinya sebagai perwujudan dari “Tri Dharma Perguruan Tinggi” yang utuh, sehingga bisa memahami dan menghayati fenomena sosial di masyarakat secara real, sebagai pengembangan program dalam proses belajar dan mengajarkan kepada mahasiswa dengan salah satu program yang cukup strategis adalah melalui KKN.
Aplikasi KKN mengambil model Posdaya berbasis masjid, dalam hal ini bertujuan membentuk, membina, dan mengembangkan masjid sebagai center (pos) untuk memberdayakan masyarakat, melalui pemanfaatan potensi SDM dan SDA lokal. Dari sudut masyarakat penerima, KKN Tematik Posdaya berbasis masjid juga membantu membentuk, mengisi dan mengembangkan fungsi masjid yang bukan hanya sebagai tempat menjalankan ibadah ritual tetapi juga ibadah sosial (pemberdayaan masyarakat).Masjid sebagai posdaya merupakan wadah bagi masyarakat untuk bersama-sama mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam kewirausahaan, pendidikan dan pelatihan keterampilan, kesehatan dan lingkungan.
Dengan kerangka pikir tersebut, maka KKN IAIN Syekh Nurjati Cirebon tahun akademik 2013/2014 menggunakan metodologi Posdaya berbasis Masjid.Ada beberapa faktor penunjang dan penghambat yang ada di wilayah Desa Bangkaloa Ilir Kec.Widasari  Kab. Indramayu.
1.    Faktor penunjang
a.         Bidang Keagamaan
Dalam upaya peningkatan dan menambah pengetahuan bidang keagamaan. Desa Bangkaloa Ilir telah mendirikan beberapa lembaga Pendidikan diantaranya  yaitu Madrasah Diniyah Awwaliyah (MDA)  yang terdapat di Desa Bangkaloa Ilir, selain pendidikan formal ada juga non formal seperti, bimbingan membaca al-Qur’an dan Iqra di musholla – musholla, bahkan ada juga yang di rumah-rumah.
b.        Bidang pendidikan
Adanya lembaga formal seperti TK, RA, BKB Kemas (PAUD), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
c.         Bidang ekonomi
Secara umum, kemauan masyarakat Desa Bangkaloa Iliruntuk mendapatkan pendidikan masih kurang tinggi, hal tersebut disebabkan oleh tingkat perhatian orang tua yang rendah kepada anaknya dan ada beberapa alasan ekonomi.Untuk melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi masih relatif kecil, hal ini dapat dimaklumi karena faktor ekonomi serta tingginya biaya pendidikan yang rata-rata kurang terjangkau oleh penduduk, karena rata-rata penduduk Desa Bangkaloa Ilir sebagai petani dan buruh kerja.Selain itu, minat anak-anak untuk melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi masih kurang dan sebagian anak-anak di Desa Bangkaloa Ilir banyak yang tidak mengenyam pendidikan tinggi.
Kehidupan Ekonomi masyarakat Desa Bangkaloa Ilir pada umumnya dan masyarakat pada khususnya berkaitan erat dengan jenis mata pencaharian masyarakat yang sangat dominan dipengaruhi oleh kondisi geografis desa itu. Desa Bangkaloa Ilir  merupakan daerah pertanian dan mata pencahariannya mayoritas bertani.    Jadi selain mata pencahariannya bertani ada juga mata pencahariannya sebagai swasta, Pegawai Negeri Sipil (PNS), ABRI, POLRI, industri kecil, nelayan, pedagang, dan buruh atau jasa-jasa lainnya.
d.        Bidang Lingkungan
Secara umum, Lingkungan Desa Bangkaloa Ilir  merupakan lingkungan yang luas dengan potensi alam yang yang mendukung dengan adanya kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Dengan bertolak dari hal-hal tersebut diatas salah satu upaya yang dilakukan melalui program POSDAYA atau pos pemberdayaan pendidikan karakter masyarakat melalui pemberdayaan keluarga. Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon sebagai bentuk pengabdian ilmu pengetahuan yang dilaksanakan oleh mahasiswa dengan bimbingan fakultas dan Pemerintah Daerah.
2.    Faktor Penghambat
Dalam hal kekurangan di Desa Bangkaloa Ilir masih banyak yang perlu dibenahi, adapun permasalahan dapat diklasifikasi sebagai berikut :
a.         Bidang Pendidikan
Kurang maksimalnya dukungan masyarakat Khususnya orang tua dalam memperhatikan perkembangan dan pengembangan serta peningkatan pendidikan di bidang keagamaan. Hal ini terdiri dari  minimnya anak – anak yang masuk MDA dan mengaji di Musholla-musholla atau di rumah-rumah.
b.        Bidang ekonomi
Kurangnya  lapangan kerja di Desa, Kurangnya  kemauan  pemuda terjun di bidang pertanian, dan rendahnya pendidikan serta kurangnya skill atau kemampuan masyarakat dalam berwirausaha.
IAIN Syekh Nurjati Cirebon sebagai salah satu lembaga pendidikan yang berada di kawasankotaCirebon memiliki kewajiban untuk berperan serta secara aktif dalam pembangunan di bidangkesehatan, pendidikan,  ekonomi serta pemberdayaan lingkungan. Peran serta tersebut bukan hanya dilakukan oleh mahasiswanya saja, namun juga masyarakat di sekitar kampus ataupun masyarakat luas. Salah satu bentuk peran serta aktif tersebut adalah dengan diadakannya Kuliah Kerja Nyata Pos Pemberdayaan Keluarga (KKN POSDAYA) yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IAIN SYEKH NURJATI CIREBON dan dilaksanakan oleh mahasiswa IAIN SYEKH NURJATI CIREBON yang dilaksanakan salah satunya di Kabupaten Indramayu.
Kecamatan Widasari sebagai salah satu kecamatan di Kabupaten Indramayu secara demografis memiliki banyak potensi, diantaranya bidangpangan, peternakan termasuk pada peternakan bebek yang dapat dioptimalkan dalam usaha untuk pembangunan desa untuk meningkatkan perekonomian masyarakat desa tersebut. Namun, pada kenyataan yang diperoleh di lapangan, berbagai potensi tersebut selama ini belum dapat dioptimalkan dengan baik oleh masyarakat terkait.Untuk mendukung hal tersebut, perlu juga dilakukan peningkatan di bidang kesehatan dan pendidikan sebagai dasar terbentuknya sumber daya manusia yang berpotensi agar tercipta sumber daya masyarakat yang lebih baik. Pelaksanaan KKN POSDAYA karena dinilai pembangunan bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi serta pemberdayaan lingkungan di kawasan tersebut belum optimal.
Berdasarkan permasalahan di atas, dilaksanakanlah program oleh tim Kuliah Kerja Nyata Pos Pemberdayaan Keluarga (KKN POSDAYA) Desa Bangkaloa Ilir Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu sebagai salah satu upaya untuk mengoptimalkan fungsi keluarga sebagai anggota masyarakat.
B.       Tujuan Kegiatan
KKN berfungsi sebagai media integrasi antara kegiatan pendidikan pengajaran, penelitian dan pengabdian serta pengalaman ilmu pengetahuan dan teknologi, dalam rangka memecahkan masalah-masalah pembangunan, membina serta mengembangkan kehidupan beragama dan sosial masyarakat desa.
Sebagai kegiatan pendidikan, KKN merupakan bagian integral dari kurikulum pendidikan tinggi Strata Satu (S.1) yang tidak terpisahkan dari tujuan dan isi pendidikan lainnya. Karena itu KKN berfungsi:
a.    Sebagai pengikat dan pelengkap semua isi kurikulum
b.    Sebagai pengalaman belajar mahasiswa yang menghubungkan konsep-konsep akademis dengan realitas kehidupan dalam masyarakat sebagai upaya memperkaya pengetahuan mahasiswa melalui pengalaman praktis di lapangan.
c.    Sebagai media pengembangan wawasan mahasiswa, dalam rangka mematangkan kepribadian dan menumbuhkan rasa percaya diri sebelum yang bersangkutan menjadi sarjana dan calon pemimpin pembangunan di masa depan.
Secara explisit, tujuan yang harus dicapai melalui program KKN adalah:
a.    Memberi pengalaman belajar kepada mahasiswa tentang pembangunan masyarakat dan pengalaman kerja nyata pembangunan. Apabila KKN dilaksanakan sebagaimana mestinya, maka setiap mahasiswa akan memperoleh pengalaman belajar tentang potensi masyarakat desa, mampu membuat rencana pembangunan desa, bekerjasama dengan berbagai disiplin masyarakat, dan sebagaimana cara menghimpun dana dari masyarakat.
b.    Mengembangkan pemikiran serta penalaran mahasiswa dalam rangka usaha menelaah dan memecahkan problema-problema yang dihadapi masyarakat secara lintas sektoral. Melalui KKN, kepribadian mahasiswa dapat tumbuh lebih dewasa, juga menambah luasnya wawasan mahasiswa, sehingga pada saatnya mereka menjadi sarjana, lebih siap dan lebih matang dalam memasuki lapangan kerja, sebagai kader pembangunan.
c.    Membantu pemerintah dalam mempercepat proses pembangunan dan mempersiapkan kader-kader pembangunan di pedesaan, dalam rangka memacu pembangunan masyarakat desa, sehingga terwujud pemberdayaan sumber daya manusia, institusi dan sosial ekonomi masyarakat desa.
d.      Mendekatkan perguruan tinggi pada masyarakat, karena perguruan tinggi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat serta dibangun untuk memenuhi kebuktian masyarakat akan ilmu pengetahuan, teknologi, agama dan seni.
e.       Meletakkan agama sebagai penggerak dan pendorong kegiatan pembangunan masyarakat, sehingga tumbuh persepsi dalam masyarakat bahwa melaksanakan pembangunan pada hakekatnya merupakan amal ibadah. Dalam konteks ini, kehadiran mahasiswa KKN IAIN dengan bahasa agama, harus dapat menjadi pembaharu (inovator), pemecah masalah (problem solver) dan penggerak/pendorong (motivator) pembangunan.
Lebih spesifik lagi, terdapat dua tujuan Pengabdian Masyarakat Tematik Posdaya Berbasis Masjid, yaitu
a.    Tujuan Umum
1)   Untuk mahasiswa, membantu para mahasiswa meningkatkan kemampuan belajar bersama dengan masyarakat, menerapkan ilmu agama integrasi dengan teknologi,  yang telah dipelajari secara langsung dan melihat apakah proses penerapan tersebut sesuai dengan teori yang diperoleh selama kuliah, serta membawa manfaat bagi masyarakat.
2)   Untuk keluarga dan masyarakat, membantu pemberdayaan keluarga dan masyarakat melalui pembinaan keagamaan, penerapan ilmu dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan, kesehatan, serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga sakinah mawaddah dan rahmah, bahagia dan sejahtera, serta memiliki ketahanan mental spiritual yang kuat.
3)   Untuk dosen, mengembangkan profesionalisme dosen dalam memberdayakan masyarakat dan melakukan penelitian social keagamaan integrative dengan intuisu pembangunan khususnya dalam mengkaselerasi capaian MDGs tahun 2015.

b.   Tujuan Khusus
1)   Meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga dan penduduk berbasis masjid melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanaan program yang inovator dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya.
2)   Meningkatkan kemampuan mahasiswa melaksanakan kegiatan sosial keagamaan dan pengembangan masyarakat sesuai kompetensi. Potensi, sumber daya dan kemampuan lingkungan dalam wadah kerjasama masyarakat, pemerintah, swasta dan lembaga lainnya.
3)   Menggalang komitmen, kepedulian dan kerjasama berbagai stakeholderr (tokoh agama, swasta, LSM dan masyarakat) dalam upaya pembinaan keagamaan, pengentasan kemiskinan, kelaparan, mengatasi permasalahan dan ketidakberdayaan penduduk dan keluarga lainnya melalui Pengabdian Masyarakat Tematik Posdaya Berbasis Masjid untuk mewujudkan keluarga sejahtera mandiri dalam suasana sakinah, mawaddah, dan rahmah.
4)   Membantu mempersiapkan keluarga dan masyarakat agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan fasilitas dan dukungan yang diberikan oleh mitra kerja pembangunan (Pemda, swasta, dan LSM) dalam perencanaan dan pengelolaan program yang bersifat partisipatif.
5)   Meningkatkan kemampuan dan kometensi mahasiswa sesuai dengan bidang studi yang ditekuni.
6)   Meningkatkan profesionalisme dosen dalam pengabdian kepada masyarakat sebagai tuntutan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Selain hal-hal di atas, tujuan dari kegiatan ini adalah mengembangkan, meningkatkan mutu dan keberlangsungan kegiatan pada bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan pemberdayaan lingkungan. Selain itu juga memperluas program pemberdayaan masyarakat guna meningkatkan kemampuan melalui pemantapan fungsi keluarga.

C.  Kondisi Objektif Desa Bangkaloa Ilir Kec. Widasari Kab. Cirebon
Bangkaloa Ilir adalah sebuah dusun yang terletak ditepian sungai cimanuk, yang terdiri dari beberapa blok atau pedukuhan. Bangkaloa Ilir ini banyak sekali para pendatang dan menetap di daerah ini. Dengan semakin banyaknya jumlah penduduk yang menetap di daerah Bangkaloa Ilir. Letak daerah Bangkaloa Ilir ini sebenarnya sangat strategis dan apabila penduduk mampu menjalankan program-program yang mampu untuk menghasilkan perubahan maka desa ini semakin membaik. Dilahat dari lingkungan yang kaya akan sumber daya alam misalnya perairan yang melimpah, sumber pangan dan yang lainnya. Wilayah daerah Bangkaloa Ilir terangkum dalam wilayah kecamatan Widasari. Batas Desa Bangkaloa Ilir meliputi sebelah Utara desa Widasari, sebelah Timur Desa Jatibarang, sebelah selatan desa Tegalgirang, sebelah barat desa Malang Sari (pemekaran dari desa Bangkaloa Ilir).
1.    Letak Geografis
Luas wilayah desa Bangkaloa Ilir 539,133 Ha, yang terdiri dari 9 dusun, 4 Rukun warga (RW) dan 22 Rukun Tetangga  (RT). Desa Bangkaloa Ilir memiliki batas wilayah administratif sebagai berikut:
Sebelah Utara    : Desa Widasari
Sebelah Timur    : Desa Jatibarang
Sebelah Selatan : Desa Tegalgirang
Sebelah Barat    : Desa Malangsari
Secara visualisasi, wilayah administratif dapat dilihat dalam peta wilayah desa Bangkaloa Ilir sebagaimana gambar di bawah ini:




2.    Keadaan Penduduk
Penduduk desa Bangkaloa Ilir  berdasarkan data terakhir hasil sensus penduduk tahun 2014 tercatat sebanyak 5714 jiwa.

Jumlah penduduk desa Bangkaloa Ilir 2014
No
Tahun
Jenis Kelamin
1
2014
Laki-laki
2881
Perempuan
2833
Jumlah
5714

3.    Keadaan Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu modal pembangunan. Sehingga pendidikan adalah sebuah investasi (modal) dimasa yang akan datang.Di desa Bangkaloa Ilir tahun 2014, jumlah penduduk usia sekolah yang terdapat di desa Bangkaloa Ilir Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu berjumlah 1.805 jiwa. dengan jumlah murid TK/PAUD sebanyak 442 orang dengan kelompok umur 02 sampai 06 tahun, SD sebanyak 664 dengan kelompok umur 07 sampai 12 tahun, jenjang pendidikan SMP sebanyak 336 orang dengan kelompok umur 13 sampai 15 tahun, sedangkan yang dari jenjang pendidikan SMA berjumlah 352 dengan kelompok umur 16 sampai 18 tahun, serta mahasiswa berjumlah 11 orang. Sehingga jumlah keseluruhan jumlah penduduk usia sekolah sebanyak 1.805 orang. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel berikut ini:

Data pendidikan/sekolah formal dan non formal
di desa Bangkaloa Ilir tahun 2014
No
Kelompok umur
Jenjang Pendidikan
Jumlah
1
02-06 Tahun
TK/PAUD
442
2
07-12 Tahun
SD
664
3
13-15 Tahun
SMP
336
4
16-18 Tahun
SMA
352
5
18 keatas
Universitas
11
JUMLAH
1.805

Pada masa kepemimpinan ini,  jumlah sarana dan prasarana sekolah maupun jenjang terus diupayakan baik kuantitas maupun kualitasnya, baik itu negeri maupun swasta, dari mulai TK/PAUD/RA s/d SMA.Adapun jumlah sarana dan prasarana pendidikan di desa Bangkaloa Ilir terdiri dari jenjang TK/SMA, baik formal maupun non formal. Nama dan jumlah sarana pendidikan yang ada di desa Bangkaloa Ilir untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel berikut ini:

Data sarana dan prasarana pendidikan
di Desa Bangkaloa Ilir tahun 2014
No
Nama Sekolah
Jenjang
Status
Lokasi
1
TK Baiturrahman
TK
Swasta
Blok Desa RT.05
2
PAUD melati
PAUD
Swasta
Blok Bangkrong RT.03
3
SDN 1 Bangkaloa Ilir
SD
Negeri
Blok Desa RT.06
4
SDN II Bangkaloa Ilir
SD
Negeri
Blok Desa RT.22
5
SMP 1Widasari
SMP
Negeri
Blok Bangkrong RT. 04
6
PKBM Bunga Bangsa
SMA
Swasta
Blok Desa RT.10
Rekapitulasi jenis dan jenjang sarana pendidikan formal dan non formal di Desa Bangkaloa Ilir dapat dilihat pada tabel berikut ini:
No
Sarana
Jumlah
Lokasi
1
TK
1
RW.02
2
PAUD
1
RW.01
3
SD
2
RW.02
4
SMP
1
RW.01
5
PKBM
1
RW.02
JUMLAH
6

Jika melihat tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa lokasi sekolah baik yang formal maupun non formal berdomisili di RW.02, sehingga di RW.03 dan RW.04 tidak ada sama sekali jenis pendidikan formal terutama jenis jenjang SD.
4.    Keadaan Ekonomi
a.       Alokasi Dana Desa
Dana desa pada dasarnya adalah dana yang bersumber dari APBD kabupaten Indramayu yang dialokasikan kepada desa untuk mendanai kebutuhan desa dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Alokasi dana desa Bangkaloa Ilir terkadang naik, turun, dan terkadang tetap. Alokasi dana desa misalnya pada tahun 2008 berjumlah 102.150.000,- sampai tahun 2009  berjumlah tetap. Sedangkan pada tahun 2010 berjumlah 96.390.000,-.
b.      Prasarana dan Sarana Sosial
Pada umumnya jenis sarana sosial ekonomi masyarakat Desa Bangkaloa Ilir berupa usaha perdagangan, industri rumahan (home industri), dan sarana lahan pertanian dan perkebunan.
Adapun jumlah warung yang menjual kebutuhan sehari-hari di Desa Bangkaloa Ilir sebanyak 35 buah, yang mempunyai industri (home industri) sebanyak 20 buah, dan jumlah penduduk yang memiliki mata pencaharian sebagai petani sebanyak 968 orang 19,6% dari jumlah penduduk Desa Bangkaloa Ilir.
c.       Transportasi dan Perhubungan
Panjang jalan Desa bangkaloa Ilir sepanjang 10 km (10.000 meter), yang terdiri dari jalan lingkungan sepanjang 2,55 km, jalan desa 6 km, dan jalan propinsi sepanjang 1,5 km.
Pada tahun 2006, di Desa Bangkaloa Ilir mulai di bangun jalan By Pass Jakarta-Cirebon dan mulai dilintasi trayek angkutan AKDP, sehingga dapat membantu sebagai transportasi masal penduduk
d.      Telekomunikasi dan Informasi
Penggunaan jaringan komunikasi di Desa bangkaloa Ilir khususnya sambungan telepon sudah ada, walaupun masih terbatas penggunanya, jumlah sambungan yang ada (konsumen) yang menggunakan jasa telepon rumah baru mencapai 15 SST/rumah.
Selanjutnya jasa PT. POS Indonesia amat membantu mobilitas komunikasi dan distribusi barang dan jasa pos, sehingga berbagai transaksi bisnis maupun jasa yang diperlukan masyarakat semakin mudah dijangkau.
e.       Pengairan dan keirigasian
Penanganan keirigasian/ pengairan diarahkan dalam rangka memenuhi kebutuhan para petani sawah maupun tanaman palawija. Pada kenyataannya kondisi jaringan irigasi di Desa Bangkaloa Ilir saat ini sangat memprihatinkan, mengingat hanya pada saat musim hujan saja jaringan irigasi bisa maksimal sedangkan pada saat musim kemarau tidak airnya., karena rusaknya tanggul saluran irigasi dan terjadinya pandangkalan saluran air.
5.    Keadaan Sarana dan Prasarana
Keadaan sarana dan prasarana di desa Bangkaloa Ilir terdpat beberapa yaitu sebagai berikut:
a.    Infrastruktur jalan
1)   Jalan lingkungan yang terdapat di RT. 21,01,02 dan 04 RW 01 sepanjang 960 m masih berupa tanah.
2)   Jalan lingkungan yang terdapat di RT 05, 06, 07, 08 dan 22 RW.02 sepanjang kurang lebih 1000 m masih berupa tanah.
3)   Jalan lingkungan yang terdapat di RT.11 RW.03 sepanjang kurang lebih 200 m masih berupa tanah.
4)   Jalan lingkungan yang terdapat di RT. 17,18,19 dan 20 RW.04 sepanjang kurang lebih 1150 m masih berupa tanah.
5)   Jalan Desa yang ada di sebelah Barat Tanggul Sungai Cimanuk dari RT.01-03 sepanjang kurang lebih 600 m masih berupa tanah.
6)   Jalan Desa yang ada pada sebelah Timur Sungai Cipelang RT.01 dan 02 sepanjang kurang lebih 350 m masih berupa tanah.
7)   Jalan Desa yang ada di sebelah Barat Sungai Cipelang RT.01-RT.18 sepanjang kurang lebih 2400 m masih belum di aspal.
8)   Jalan Desa yang terdapat pada RT.04 RW.01 (jalan kulung) sepanjang kurang lebih 500 m yang sudah di aspal amblas dan bergelombang, TPT yang ada pada tersebut sudah rusak.
9)   Jalan Desa yang ada pada sebelah Timur Sungai Cipelang RT.06-RT.18 sepanjang kurang lebih 1500 m masih berupa tanah
10)    Jalan desa yang ada pada RT.05-RT.15 sepanjang kurang lebih 1000 m yang sudah di aspal rusak parah dan bergelombang.
11)    Desa belum memiliki saluran sekunder, sehingga petani sangat kesulitan untuk mengairi sawah.
12)    Lahan pertanian yang ada di sebelah barat sungai cibuaya perlu adanya sarana pompanisasi.
13)    Jalan yang menuju Blok. Keserut dari mulai Jembatan Sungai Cibuaya sampai Blok.Keserut perlu pelebaran.
14)    Kurangnya lampu penerangan jalan disetiap RW.
15)    Jembatan yang menyeberangi Sungai Cibuaya (Blok.Basel) masih berupa bambu sehingga sulit untuk di lalui.
b.    Keirigasian
1)   Gotong royong pada B-WR.1 di RT.21 sering mampet dan sudah ambles
2)   Buk semurup yang ada di RT.05 RW.02 perlu diperbaiki.
3)   Desa belum memiliki Saluran Sekunder, sehingga petani sangat kesulitan untuk mengairi sawah.
4)   Lahan pertanian yang ada di sebelah Barat Sungai Cibuaya perlu adanya sarana pompanisasi.

6.    Organisasi Pemerintahan Desa
Organisasi pemerintahan desa memiliki kondisi secara umum yaitu meliputi:
a.    Pelayanan Catatan Sipil
Pelayanan yang berkaitan dengan pengaturan kependudukan yaitu KK, KTP, serta pelayanan yang berhubungan dengan catatan sipil berupa akta kelahiran.
Selain itu akta perkawinan, dan akta-akta kelahiran. Jumlah cakupan layanan pendaftaran penduduk dan catatan sipil  tahun 2014 terdiri dari kartu keluarga (KK) dengan jumlah  1747 , KTP berjumlah  3984 buah yang belum mimiliki KTP 500 sedangkan yang sudah memiliki KTP berjumlah 3984, AKTA kelahiran  berjumlah 5714 buah. Akan tetapi yang belum memiliki akte kelahiran 2227 sedangkan yang sudah memiliki AKTA kelahiran berjumlah 3485. Untuk lebih jelasnya bisa di lihat pada tabel berikut ini:
Data Pelayanan Catatan Sipil di Desa Bangkaloa Ilir Tahun 2014
No
Jenis Layanan
Jumlah
1
KK
1747
2
KTP
3984
3
Akta Kelahiran
5714

b.    Aparatur Pemerintahan
Jumlah pegawai di lingkungan pemerintahan Desa bangkaloa Ilir tahun 2014 sebanyak 1 kuwu, 1 orang juru tulis, 4 orang kaur, dan 5 orang bekel, ketua RW sebanyak 4 orang, dan 22 orang sebagai ketua RT. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Jumlah Aparatur Pemerintahan dan Anggota Kelembagaan
Di Desa Bangkaloa Ilir tahun 2014
No
Aparatur Pemerintahan
Jumlah
1
Kuwu
1
2
Juru Tulis
1
3
Kaur
5
4
Bekel
4
5
Ketua RW
4
6
Ketua RT
22









Struktur Organisasi Pemerintahan
Desa Bangkaloa Ilir Pada Tahun 2014



 
















D.  Identifikasi Potensi dan Permasalahan Masyarakat
1.      Potensi Masyarakat Desa
Banyak potensi yang bisa ditemukan di Desa Bangkaloa Ilirlahan dan sawah yang luas dapat berpotensi sebagai sumber kehidupan masyarakat jika pemanfaatannya maksimal.Di desa ini juga tedapat pertanian Padi, terong. Cabai, kangkung, palawija, dan lain-lain yang hasilnya dapat dipasarkan ke industri-industri kecil maupun besar sebagai bahan dasar dari suatu produk. Selain berupa sumber daya alam potensi yang dimiliki oleh Desa Bangkaloa Ilir ini yaitu sumber daya finansial yaitu berupa ADD, Bantuan provinsi, Bantuan kabupaten, swadaya masyarakat, dan yang lainnya. Selain itu, terdapat pula sumber daya sarana berupa, TK, PAUD, SD Negeri, SMP Negeri, dan PKBM. Masjid dan musholah merupakan salah satu potensi yang dimiliki Desa bangkaloa Ilir yang termasuk sebagai sumber daya sarana. Desa Bangkaloa Ilir juga memiliki potensi yang lainnya yaitu kepemilikan ternak yang meliputi, ayam kampung, itik, Entog, dan kambing. Jenis kesenian dan budaya juga menjadi salah satu potensi yang dimiliki oleh Desa bangkaloa Ilir ini. Adapun jenis dari kesenian dan budaya yaitu, Wayang kulit, Sandiwara, Barokan, dan Kuda lumping.
Berdasarkan data di atas, maka dapat dilihat melalui tabel di bawah ini:

Jenis Sumber Daya Alam
No.
Jenis
Jumlah/Luas
Lokasi
1
Tanah Carik Desa
7,15
Tersebar
2
Lahan Pekarangan masih luas
54,766
Tersebar
3
Tanah Sawah
477,217
Tersebar
4
Palawija
-
-
5
Tanah Hibah Masyarakat
-
-
6
Sumber Mata Air
-
-
7
Irigasi
6500 m
Tersebar
8
Sungai/Solokan
264.000 m
Tersebar
9
Lainnya
-
-

Sumber Daya Finansial
No
Jenis Sumber Daya Finansial
Jumlah
Keterangan
1
ADD
96.390.000,-
Rutin
2
Bantuan Provinsi
15.000.000,-
Rutin
3
Bantuan Kabupaten
105.600.000,-
Rutin
5
Swadaya Masyarakat
39.775.000,-
Fleksibel

Sumber Daya Sarana
a.    Sarana Pendidikan
No
Jenis Sarana Pendidikan
Jumlah
Lokasi
1
TK
1
RW. 02
2
PAUD
1
RW. 01
3
SD Negeri
2
RW. 02
4
SMP Negeri
1
RW.01
5
PKBM
1
RW.02
JUMLAH
6

a.    Sarana Keagamaan
No
Jenis Kepemilikan
Jumlah
Lokasi
1
Masjid Jami’
3
Tersebar
2
Mushola
17
Tersebar
3
Madrasah
2
RT. 01 dan RT. 13
Jumlah
22

Potensi Lainnya
a.    Kepemilikan Ternak
No
Jenis Kepemilikan
Jumlah
Lokasi
1
Ayam Kampung
6300
Tersebar
2
Itik
3900
Tersebar
3
Entog
3450
Tersebar
4
Kambing
 750
Tersebar
Jumlah
14.400

b.    Jenis Kesenian dan Budaya
No
Jenis Kesenian/Budaya
Jumlah
Lokasi
1
Wayang Kulit
1
RW. 04
2
Sandiwara
1
RW. 01
3
Barokan dan Kuda Lumping
1
RW. 02
Jumlah
3

2.    Permasalahan Masyarakat Desa
Masalah adalah perbedaan antara yang seharusnya dan yang sesungguhnya. Setelah melakukan kajian melalui sketsa desa, kalender musim, dan diagram kelembagaan, masalah yang dimiliki Desa Bangkaloa Ilir sangat kompleks.
Berdasarkan penjaringan masalah yang dilakukan di setiap dusun didapati masalah sebagai berikut:
a.         Bidang Pendidikan
1)   PAUD MELATI yang berlokasi di RT.03 RW.01 belum mempunyai gedung sendiri.Di Desa Bangkaloa Ilir terdapat 1 (satu) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD/BKB Kemas). Dengan demikian, masyarakat Bnagkaloa Ilir harus menambah lagi Pendidikan BKB Kemas agar anak-anaknya memiliki tumbuh kembang yang baik dan dapat membantu unuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Dalam hal ini, KKN Posdaya akan  merintisuntuk memberikan ilmu pengetahuan yang sebanding dengan yang diajarkan di PAUD yaitu dengan cara diadakannya bimbingan belajar untuk usia dini.
2)   TK BAITURRAHMAN yang berlokasi di RW. 02 RT.05 sarana dan prasarananya belum memadai .
b.        Bidang Kesehatan
1)   Belum ada tempat pembuangan sampah di setiap RT sehingga banyak masyarakat yang masih membuang sampah di sungai.
2)   Saluran pembuangan air Limbah di setiap RT belum maksimal karena pendangkalan bahkan masih ada RT yang belum mempunyai saluran pembuangan air limbah
3)   Desa belum memiliki Ambulan Desa
4)   Desa belum memiliki Pos Obat Desa
c.         Bidang Lingkungan Hidup
1)      Kurangnya lampu penerangan di setiap RW
2)      Sekitar kurang lebih 10% rumah warga tidak layak huni
d.        Bidang Koperasi dan UKM
1)      Peternak ikan air tawar di RT.01 belum maksimal dan perlu dukungan modal
2)      Pelaku Usaha Kecil perlu dukungan modal
3)      Peternak itik (tersebar) perlu dukungan modal
4)      Pandai besi yang ada di RT.17 perlu dukungan modal

E.  Pemetaan Keluarga Desa
Dari hasil masa penjajagan tim KKN Posdaya IAIN Syekh Nurjati Cirebon kelompok 73 di lokasi KKN, yaitu Desa Bangkaloa Ilir, Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu, ternyata di Desa Bangkaloa Ilir merupakan desa yang masih tergolong penduduk atau masyarakatnya sudah termasuk kedalam kelompok masyarakat sejahtera 1 karena kondisi perekonomian mareka masih bisa ditanggulangi oleh keseharaian mereka sebagai petani, buruh tani dan buruh/swasta, PNS, dan ada pula yang menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI)/buruh migran baik buruh migran laki-laki maupun buruh migran perempuan. Rata-rata penduduknya sudah dapat menanggulangi masalah keluarga mereka masing-masing, ini dapat dilihat dari pemukiman tempat mereka tinggal.
Tahapan keluarga sejahtera dan indikatornya:
1.    Keluarga sejahtera I
a.       Keluarga tersebut makan setidaknya dua kali sehar
b.      Mempunyai pakaian layak untuk keperluan yang berbeda
c.       Rumah yang ditempati mempunyai atap, lantai, dan dinding yang baik
d.      Bila ada anak atau anggota keluarga yang sakit, dibawa ke sarana atau petugas kesehatan
e.       Bila pasangan usia subur (PUS) ingin ber-KB, pergi ke sarana pelayanan KB
f.       Semua anak umur 7 – 15 tahun yang ada dalam keluarga bersekolah
Catatan:
Apabila salah satu atau lebih pertanyaan tersebut di jawab “ya” maka berarti keluarga tersebut termasuk “Keluarga Prasejahtera”. Apabila keenam indikator tersebut terpenuhi, maka masuk dalam kategori “Keluarga Sejahtera I”

2.    Keluarga Sejahtera II yaitu keluarga yang memenuhi semua indikator I dan yang dibawah ini
a.       Anggota keluarga melakukan ibadah menurut agamanya
b.      Anggota keluarga makan daging/telor/ikan setidaknya sekali seminggu
c.       Anggota keluarga memperoleh satu stel pakaian yang baru dalam setahun
d.      Luas lantai rumah setidaknya 8 m2 untuk setiap penghuni rumah
e.       Dalam tiga bulan terakhir seluruh anggota keluarga dalam keadaan sehat
f.       Terdapat seorang atau lebih anggota keluarga yang bekerja
g.      Seluruh anggota keluarga berumur 10-60 tahun bisa baca tulis
h.      Pasangan usia subur (PUS) dengan dua anak atau lebih menggunakan kontrasepsi
Catatan:
Apabila kedelapan pertanyaan di atas terpenuhi, maka keluarga tersebut termasuk “Keluarga Sejahtera II”. Apabila salah satu atau lebih pertanyaan tersebut tidak terpenuhi, maka keluarga yang bersangkutan termasuk “Keluarga Sejahtera I”

3.      Keluarga Sejahtera III yaitu keluarga yang memenuhi seluruh indikator diatas dan yang berikut ini:
a.       Keluarga berupaya meningkatkan pengetahuan agamanya
b.      Sebagian penghasilan keluarga bisa ditabung
c.       Keluarga makan bersama setidaknya sekali seminggu
d.      Keluarga ikut kegiatan masyarakat di lingkungannya
e.       Keluarga memperoleh informasi dari media massa
Catatan:
Apabila kelima pertanyaan di atas terpenuhi, maka keluarga tersebut termasuk “Keluarga Sejahtera III”. Apabila salah satu atau lebih pertanyaan tersebut tidak terpenuhi, maka keluarga yang bersangkutan termasuk “Keluarga Sejahtera II”

4.      Keluarga Sejahtera III Plus yaitu keluarga yang memenuhi seluruh indikator termasuk yang dibawah ini:
a.       Keluarga secara teratur memberikan sumbangan materil atau uang untuk kegiatan sosial
b.      Ada anggota keluarga yang aktif dalam kegiatan kemasyarakatan
Berdasarkan indikator-indikator di atas, maka peta keluarga di desa Segeran Kidul dapat dilihat pada tabel berikut :
TINGKAT SOSIAL EKONOMI
JUMLAH
1.      Jumlah keluarga pra sejahtera
1203  Keluarga
2.      Jumlah keluarga sejahtera 1
1797  Keluarga
3.      Jumlah keluarga sejahtera 2
1709  Keluarga
4.      Jumlah keluarga sejahtera 3
681  Keluarga
5.      Jumlah keluarga sejahtera 3 plus
324  Keluarga
Total jumlah kepala keluarga
5.714  Keluarga

F.   Kondisi Objektif Masjid Al-Hikmah
FORMAT PENDATAAN MASJID

1.      IDENTITAS MASJID
a.       Nama Masjid         : Al-Hikmah
b.      Alamat                  : Rw. 01 Desa Bangkaloa Ilir
c.       Luas Tanah            : 1800
d.      Luas Bangunan     : 80x40
e.       Status Tanah         : Milik Pribadi / Wakaf
f.       Tahun Berdiri        : 1973
g.      Renovasi Terakhir : Tahun 2001
h.      Daya tampung       : 400 Jama’ah

2.      SUSUNAN KEPENGURUSAN
a.       Ketua                    : Ust. Shobirin
b.      Sekretaris              : Ust. M. Hayyun
c.       Bendahara             :Artono
d.   Khotib                    : Ust. Koswara
  Ust. Carudy


3.      Jumlah Perangkat Keagamaan

Imam                           : 2 (Dua)
Muadzin                      : 5 (Lima)
Ustadz                         : 5 (Lima)
Ustadzah                     : 1 (satu)
Al – Qur’an                 : 20 Buah
Kitab Barjanji              : 5 Buah
4.      Sumber Dana Rutin : Kotak Amal  dan Donatur

5.      Kegiatan Rutin
a.    Harian                     : Sholat wajib berjama’ah,
            b.  Mingguan               :Yasinan
                          Sholat Jum’at
c.  Bulanan                  : Manaqiban
d. Tahunan                  : Kegiatan Maulid Nabi
  Isro Mi’raj
  Nisfu Sya’ban
  Kegiatan Ramadhan
  Pelaksanaan Hari Raya

Masjid Al-hikmah merupakan masjid desa yang terletak di Rw 01, tepatnya disamping Balai Desa Bangkaloa Ilir – Widasari – Indramayu. Masjid ini merupakan sentral masyarakat desa bangkaloa ilir dalam melaksanakan salah satu kewajibannya yakni shalat fardhu. Meskipun pada kenyataannya hanya sebagian kecil saja dari masyarakat yang melaksanakan shalat fardhu disanah, terkecuali hari jum’at dan hari-hari besar umat islam.Meskipun Masjid Al-Hikmah ini sebenarnya berda cukup jauh dari Masyarakat Desa bangkaloa Ilir, sehingga menyulitkan masyarakatnya untuk berbondong-bondong dating kesanah.Apalagi ditambah masyarakat harus menyebrangi jalan Pantura yang banyak sekali kendaraan yang berlalu la-lang disanah dan tentunya kecelakaan-pun tidak dapat dihindarkan jikalau mereka tidak berhati-hati dalam menyebrangi jalan Pantura.Padahal kondisi fisik masjidnya sendiri sangatlah bagus, terurus dan selalu dikelola dengan baik oleh DKM-nya, hal ini karna dapat dilihat bahwasanya Masjid Al-Hikmah ini terletak disamping jalan (per-3’an) antara arah Cirebon, Jakarta, dan Majalengka, sehingga setiap harinya dimasjid tersebut selalu ada orang-orang yang shalat dan beristirahat diluar masjid Al-Hikmah.
Pagi sampai menjelang sore hari Masjid Al-Hikmah ini biasanya sedikit sepi, hal ini karna masyarakat bangkaloa ilir rata-rata mejalankan aktivitasnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka, sehingga yang ada dimasjid hanya Aparat Pemerintahan Desa Bangkaloa Ilir dan juga Para Musyafir yang beristirahat disanah.Sore hari sampai malam hari, Masjid Al-Hikmah mulai menunjukan aktivitasnya, dimana ada sebagian masyarakat yang shalat dan belajar mengaji disanah, sehingga Masjid tersebut lumayan ramai diisi oleh canda tawa anak-anak dan juga lantunan ayat suci Al-Qur’an.Untuk itulah, sekiranya Masjid Al-hikmah dijadikan sebagai Pusat Pos Pemberdayaan Keluarga (POSDAYA) Al-Hikmah, karna kami berharap masjid tersebut selain sebagai tempat beribadah, juga sebagai tempat masyarakat untuk melaksanakan aktivitas yang membangun kemadirian keluarganya, tentunya tidak terlepas dari syari’at agama islam dalam pemakaian masjidnya.




















BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
A.      Konsolidasi dan Hasil Loka Karya
Salah satu upaya pendampingan POSDAYA Al-Hikmah Desa Bangkaloa Ilir yang dilakukan oleh kelompok 73 yakni melalui: konsolidasi, observasi, dan pelaksanaan program kerja. Tahapan yang dilalui sebagai langkah awal salah satunya dengan silaturrahmi kepada Aparat Desa, mengunjungi Tokoh Masyarakat (TOMA), Tokoh Agama (TOGA), beramah-tamah dan bersikap supel terhadap warga, dengan cara demikian dapat mempermudah penetrasi secara persuasif terhadap masyarakat desa. Adapun tahap lanjutan dalam menghimpun data lapangan salah satunya adalah dengan melakukan pemetaan; observasi, jajak data secara blusukan, dan menghimpun data empiris lewat informasi para Tokoh desa. Hasil data lapangan yang didapat kemudian dirumuskan dalam Forum Group Discussion (FGD). Keseluruhan data mengenai potensi, permasalahan, dan data objektif (kualitatif & kuantitatif) desa dimunculkan dan diangkat dalam Loka karya. Secara singkat tahapan yang dilakukan dalam upaya Penguatan dan Pendampingan POSDAYA Al-Hikmah Desa Bangkaloa Ilir  adalah sebagai berikut:
1.      Mengunjungi Aparat Desa Bangkaloa Ilir
      Hal pertama yang kami lakukan di Desa Bangkaloa Ilir, kami melakukan silaturahmi ke aparat desa pada hari Jum’at, 20 Juni 2014. Karena aparat desa merupakan pusat informasi mengenai keadaan desa tersebut. banyak hal yang kami tanyakan pada kesempatan itu. Kebetulan pada hari itu ada Sekertaris Desa atau yang dikenal dengan Juru Tulis (Ulis) yang bernama Bapak Iin Asikin. Dengan demikian data-data mudah didapat sebagaimana terlampir.
2.      Mengunjungi Ketua Poadaya Al-Hikmah
      Selanjutnya kami silaturahmi kepada Ketua Posdaya al-Hikmah Bangkaloa Ilir, hal tersebut kami lakukan pada sore harinya setelah dari aparat desa. Kami menemui ketua Posdaya yang dipegang oleh Bapak Koswara. Banyak informasi yang kami dapatkan mengenai Posdaya yang berdiri sejak tahun 2012 ini. Pada kesempatan tersebut kami juga meminta izin untuk mengganti plang Posdaya yang sudah rusak, karena plang merupakan simbol adanya suatu lembaga, maka dari itu kami berinisiatif melakukan perbaikan.
3.      Mengunjungi Tokoh Agama
Tahap selanjutnya kami melakukan survey terhadap mushola-mushola dan menanyakan keadaan agama kepada tokoh agama. Pertama, kami mendapatkan dari Ustadz Alif, bahwa Desa Bangkaloa keagamanya kurang, mushola jarang pengunjungnya. Sementara informasi yang kami dapatkan dari Ustadz Bastoni, bahwa di Desa Bangkaloa sangatlah kental tentang politik hingga dikaitkan dengan keagamaan. Apabila suatu dusun mendukung partai tertentu maka akan musholanya akan dibantu, sementara jika sebaliknya tidak mendukung partai tersebut, maka jangan berharap untuk mendapat bantuan.

4.      Survey keadaan ekonomi, kesehatan, dan blusukan kepada warga
Langkah sselanjutnya kami melakukan survey keadaan warga mengenai keadaan kesehatan dan ekonominya. Informasi yang kami dapatkan, bahwa Bangkaloa dilewati jalur sungai Cimanuk, dengan demikian warga di sana memanfaatkan sungai tersebut untuk kehidupan sehari-hari, tidak hanya untuk irigasi merekapun mandi dan cuci baju di sungai. Namun karena kebiasaan mereka, tidak ada penyakit yang mereka rasakan bahkan sehat-sehat saja. Secara kejauhan air terlihat keruh namun ketika diambil lumayan bersih dan hanya bisa digunakan untuk mencuci dan tidak layak dikonsumsi.
Sedangkan keadaan ekonomi di Desa Bangkaloa cukup maju, karena setiap blok sudah terdapat warung yang menyediakan kebutuhan pokok mereka. Secara geografis, memang Desa Bangkaloa berdampingan dengan Desa Jati Barang yang merupakan salah satu pasar besar di Indramayu. Di sisi lain masih kurang yaitu belum adanya koperasi sebagai penyedia modal yang dapat memajukan perekonomian mereka. Sehingga dengan terpaksa mereka meminjam kepada tengkulak yang menggunakan sistem bunga yang cukup besar.
Dari informasi data-data yang kami himpun kurang lebih sepuluh hari, lanjutan dari tahapan tersebut kami melakukan Loka Karya Tiingkat Desa (LOKDES) pada hari Kamis, 26 Juni 2014 pukul 20.00. dalam acara tersebut dihadiri oleh Kuwu Bangkaloa (Bapak Ato), aparat desa, dan segenap warga.

Adapun hasil dari pada Loka Karya Tingkat Desa (LOKDES) sebagai berikut.
Masalah:
a.       Kurangnya kesadaran dalam pengolahan sampah,
b.      Kurangnya pengajar ngaji di setiap mushola,
c.       Kurang kondusifnya pengajaran di PAUD,
d.      Kurangnya kesadaran orang tua untuk menyuruh anak ngaji,
e.       Kurang pemanfaatan lahan kosong.
Dapat ditarik kesimpulan secara garis besar masalah yang ada di Bangkaloa yaitu terkait tiga bidang yakni: bidang Lingkungan, bidang Pendidikan, dan Bidang Agama. Maka solusi yang kami tawarkan terkait dengan tiga bidang tersebut kami mengadakan rencana program yang akan kami kembangkan:  
a.       Penanggulangan mengolah sampah
b.      Pengalokasian pengajar ngaji di mushola-mushola
c.       Mengajar di PAUD dengan sistem Play Area
d.      Mengadakan Bimbingan belajar (Bimbel) bagi SD
e.       Mengikuti majlis ta’lim untuk pendekatan terhadap orang tua
f.       Kuliah subuh
g.      Yasinan bersama setiap malam Jum’at
h.      Mengadakan Bakti Sosial (BakSos)
i.        Pemanfaatan lahan kosong dengan kebun bergizi.

Sedangkan Rencana Program Bulan Ramadhan Tahun 2014/1435 H
a.       Mengadakan kegiatan Tadarus Al-Qur’an setelah shalat Tarawih,
b.      Mengisi acara kultum tarawih bagi laki -laki
c.       Memperingati Malam Nuzulul Qur’an,
d.      Mengadakan Buka Puasa Bersama,
e.       Mengadakan kegiatan Perlombaan dalam rangka memeriahkan bulan
Ramadhan, dan
f.       Mengadakan Pelepasan Peserta KKN POSDAYA dan pemberian Reward bagi pemenang perlombaan.

B.     Kegiatan Pendampingan dan Penguatan POSDAYA
Pendampingan dan Penguatan POSDAYA Al-Hikmah terus diupayakan oleh kelompok 73 Desa Bangkaloa Ilir. Sebagai misi lanjutan yang diemban oleh Angkatan KKN POSDAYA tahun ke-tiga, Pendampingan dan Penguatan kiranya menjadi fokus utama yang menjadi dasar keberlanjutan POSDAYA ke depan. Langkah Penguatan dilakukan dengan maksimalisasi Program Kerja yang telah disepakati dalam Loka Karya Tingkat Desa. Dari beberapa Program Kerja yang terintegrasi pada fokus Pendidikan, Keagamaan, dan Lingkungan. Namun tetap tidak terlepas 5 pilar yang harus dilaksanakan pula dalam bidang ekonomi maupun kesehatan. Supaya terciptanya relevansi yang searah dengan basis KKN Tematik berbasis masjid.
PROGRAM KERJA KKN POSDAYA 2014
No
Nama Bidang
Bentuk Kegiatan
1
Bid. Pendidikan
Anggota :
Laela Maghfiroh
Siti Nurhasanah
a.    Ikut membantu proses belajar mengajar di (SD)
b.    Memberikan bimbingan belajar atau kursus setiap mata pelajaran (khususnya untuk tingkat SD, misalnya MTK, B. Inggris, B. Arab, dan IPA)
2
Bid. Keagamaan
Anggota :
Mulya
Rochman
Ikut berperan aktif dalam kegiatan keagamaan dimasyarakat misalnya :
a.    Bimbingan membaca Al-Quran (tadarusan)
b.    Yasinan bersama warga
c.    Mengadakan pesantren kilat
d.   Kuliah subuh bersama masyarakat Bangkaloa Ilir
e.    Pengajian ibu-ibu di Desa Bangkaloa Ilir
f.     Taraweh keliling

3
Bid. Lingkungan
Anggota :
Sofiyatullaeliyah
Ibrohim bin Samsudin
a.    Membantu pelaksanaan kegiatan kebersihan dilingkungan Desa bangkaloa Ilir
b.    Penanaman kebun bergizi
c.    Sosialisasi kebersihan pembuangan air
d.   Pembenihan ikan disekolan untuk membasmi jentik-jentik nyamuk
4
Bid. Kesehatan
Anggota :
Ineu Andriani
Ria Nur Wulandari
a.    Ikut membantu dan mengikuti kegiatan Posyandu di Desa Bangkaloa Ilir misalnya mengadakan penimbangan, pelaksanaan imunisasI.
b.    Menerapkan hidup sehat dengan membagikan makanan sehat dan pembagian abate kepada sebagian warga Bangkaloa Ilir
5
Bid. Perekonomian
Anggota :
Sri Mulyani
Siti Marfuatun Nisa
a.    Berkunjung ketempat pembuatan batu bata yang berada di Desa Bangkaloa Ilir
b.    Pembuatan kreativitas


1.      Program Pendidikan
a.       Pengajaran MDA Tanggal 23 juni 2014
1)      Tahapan: setelah di adakannya lokdes di temukan masalah dari masyarakat bahwa masih banyak  anak-anak yang kurang berminat dalam sekolah MDA dan pengurus MDA setempat meminta bantuan kepada kami untuk membantu mengajar di MDA dengan sistem play Area agar pembelajaran semakin menarik dan dapat menarik minat anak-anak untuk belajar di MDA.
2)      Masalah: dalam mengajar di MDA masalah yang kami temukan yaitu kurangnnya semangat dari anak-anak dalam mengikuti pembelajaran.
3)      Solusi: untuk meningkatkan semangat anak-anak kami lebih memperbanyak games untuk membantu pembelajaran lebih aktif.

Kegiatan pengajaran di MDA ini berlangsung dari mulai tanggal 23 Juni 2014 sampai tanggal 25 juni 2014. Pengajaran dilaksanakan dengan berbagai metode dan model sehingga peserta didik tidak merasa bosan dan akan lebih mudah dalam menyerap pelajaran. Di MDA ini sudah disediakan bangku untuk belajar, tetapi pada saat pembelajaran ini bangku dikosongkan, hal ini berfungsi untuk memberikan kebebasan bagi peserta didik sesuai dengan gaya belajar mereka.
Setelah beberapa menit peserta didik mulai merasa nyaman dengan gaya belajar seperti ini, mereka sangat semangat mengikuti pembelajaran. Hari berikutnya, peserta didik bertambah, peserta didik yang dulunya malas untuk berangkat ke MDA kini bisa mengikuti pembelajaran di kelas dan aktif selama proses pembelajaran. Dapat diidentifikasi pembelajaran dikatakan sukses hal ini dikarenakan pelajaran yang sudah ditugaskan misalnya hafalan, peserta didik mudah untuk mengingatnya. Selain pembelajaran seperti ini, direncanakan play area akan tetapi belum terlaksana karena peserta didik dalam keadaan puasa.
b.      Pengajaran Bimbel Tanggal 24 juni 2014

Warga masyarakat bangkaloa ilir termasuk kedalam masayarakat yang dapat menerima orang lain dalam kehidupannya dengan mudah, mereka menerima kedatangan kami dengan sangat antusias dan sangat terbuka, terutama anak-anak mereka sangat senang dengan kehadiran kami di desa bangkaloa ilir, mereka sering main ke posko kami, melihat antusias anak-anak dengan adanya kedatangan kami maka kami memutuskan mengadakan bimbingan belajar yang di adakan setiap siang hari pukul 14.00. kami mengajak anak-anak untuk belajar sambil bermain anak-anak sangat senang dengan pembelajaran yang di padukan dengan bermain mereka merasa lebih bergembira, dari pembelajaran yang kami padukan dengan bermain membuat kita lebih mudah mentransfer ilmu kami kepada mereka dan merekapun lebih mudah untuk menangkapa ilmu yang kami ajarkan, pelajaran yang kami ajarkan antara lain. Bahasa inggris, ilmu agama, matematika, IPS,IPA, keterampilan, dll.
1)   Masalah: Setelah di adakannya bimbel, masalah yang kami temukan di desa bangkaloa ilir yaitu masih terdapat anak-anak yang sudah kelas 4,5,6 tetapi masih belum bisa membaca dengan lancar.
2)   Solusi: proses pengajaran di lakukan lebih menarik tidak hanya melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah yang di lakukan oleh guru tetapi lebih memfariatifkan lagi proses pembelajaran dengan metode-metode yang menarik sehingga anak-anak lebih semangat dalam belajar.
c.    Pengajaran PAUD & SD

            Siswa/i sedang memperhatikan penjelasan saat pembelajaran. Pengajaran di SD ini tidak lama hanya beberapa hari saja karena libur. Pada saat pembelajaran, diadakan pesantern kilat. Pesantren kilat ini bertujuan untuk menambah wawasan yang lebih tentang keagamaan yang tidak di dapat pada waktu pembelajaran di hari-hari biasa. Program pengajaran PAUD dan SD dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan siswa/i desa Bangkaloa Ilir. Proses pelaksanaan pengajaran dilakukan dari pukul.07.00-11.00.  anggota yang berjumlah 10 orang disebar kedalam 3 kelas yang berbeda yaitu: kelas 4, 5 dan 6 SD. Antusias siswa/i terhadap pengajaran ini sangat besar. Terlihat dari banyaknya anak-anak yang ingin tahu terhadap materi yang dibertikan.
1)Masalah : sehubungan pengajaran yang kami lakukan di buylan Ramadhan, kami fokus mengajar materi tentang agama. Seperti Puasa, Bacaan Sholat dan surat-surat pendek. Kendala yang dihadapi adalah kurangnya pemahaman dan penguasaan mereka tentang hapalan bacaan sholat dan surat-surat pendek.
2)Solusi : Dari pemaparan permasalahn diatas, kami mengadakan proses pembelajaran hapalan surat-surat pendek dan praktek sholat dengan pembelajaran student center, yaitu siswa/i diberikan tugas untuk menghapal beberapa surat-surat pendek dan praktek bacaan sholat.
d.   Rumah anak cerdas (waqaf buku)

Program waqaf buku diadakan bertujuan untuk meningkatkan minat baca warga desa Bangkaloa Ilir.Dengan tumbuhnya minat baca warga, diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan warga.Buku yang diwaqafkan berasal dari sumbangan warga dan sumbangan peserta KKN kelompok.73.kami bekerjasama dengan warga sekitar membereskan dan merapihkan buku yang akan diwaqafkan pada tanggal.13 Juli 2014. Jumlah buku yang diwaqafkan sekitar 120 eksemplar buku.
1)Masalah : kendala yang kami temui saat program ini adalah tidak ada lahan yang tepat untuk menyimpan buku-buku tersebut. Serta tidak adanya tempat penyimpanan (rak buku) untuk waqaf buku tersebut.
2)Solusi : setelah mengadakan musyawarah dengan warga sekitar, kami sepakat untuk menyimpan buku-buku di Masjid Al-Hikmah dan disana telah tersedia lemari untuk menyimpan buku-buku tersebut.
e.    Lomba Islami
 Perlombaan islami yang bertemakan lomba anatar mushala di adakan pada hari senin- Rabu 14-16 juni 2014. Adapaun  lomba yang kami adakan yaitu, CCI (cerdas cermat islam), Adzan, busana Muslim, mewarnai dan menggambar, Tahfidz. Perlombaan di adakan di Mushala Ar-Royyan, masyarakat sangat antusias mendukung perwakilan musahalanya mengikuti perlombaan.

Pelaksanaan lomba menggambar dan mewarnai yang dihadari beberapa peserta dari musholah yang berbeda-beda. Akan tetapi, pada perlombaan ini peralatan disediakan, peserta lomba hanya membawa pensil dan pewarna. Peserta lomba ini hanya untuk SD maksimal kelas 4. Menggambar yang ditentukan bertemakan masjid. Oleh karena itu, peserta lomba harus menggambar masjid dengan gaya mereka masing-masing. Tema ini bertujuan untuk mempermudah dalam proses penjurian.

Lomba tahfidz bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan anak-anak Desa Bangkaloa Ilir menghafal surat Al-Quran. Peserta tahfizd sangat beragam yaitu dari mulai SD sampai SMA.

2.      Program Keagamaan
Dalam bidang keagamaan ada beberapa kegiatan yang telah kami laksanakan. Kami melihat keadaan warga penduduk Desa Bangkaloa Ilir yang masih rendah dalam hal keagamaan dan minimnya kesadaran tentang agama, kami melakukan beberapa kegiatan yang menunjang untuk perubahan. Berhubungan kegiatan KKN yang kami lakukan bertepatan dengan bulan suci Ramadan sehingga kegiatan yang kami lakukan harus berhubungan dengan bulan Ramadan. Adapun program yang kami adakan hanya mengikuti kebiasaan yang dilakukan oleh warga, seperti pada prinsipnya pada KKN ini kami hanya fasilitator atau penggerak, dan wargalah yang melaksanakan sepenuhnya.
Pertama, mengikuti majlis ta’lim. Majlis ta’lim yang diadakan berlangsung empat kali dalam seminggu, yang dipandu oleh Ust. Koswara. Dimulai pada tanggal 21 Juni 2014 kami mengikuti pengajian di RT 01, kebetulan pada waktu itu kedatangan Camat Widasari untuk survey ke setiap mushola. Ust. Koswara membawakan ceramah agama tidak hanya di Bangkaloa saja, melainkan di desa tetangg yaitu Tegalgirang sehingga jadwal beliau hamper setiap hari.
Kedua, kuliah subuh dan yasinan. Pada program kuliah subuh ini kami melakukan secara bergiliran antara mahasiswa dengan pengurus mushola Ar-Royan di RT 04. Tema yang disampaikan berupa keagamaan yang berkaitan dengan bulan Suci Ramadhan. Hal tersebut untuk mendorong agar warga lebih giat lagi dalam beribadah dan sebagai tolak ukur kemampuan mahasiswa dalam berdakwah. Sedangkan untuk acara yasinan bersama kami lakukan setiap malam Jum’at.
Ketiga, program selanjutnya bidang keagamaan yang dikaitkan dengan pendidikan yakni mengadakan Pesantren Kilat (Sanlat). Kegiatan ini dilakukan di akhir bulan Ramadhan tepat 16 Juli 2014. Karena pada waktu itu anak sekolah mulai masuk ajaran baru. Maka di kesempatan ini kami gunakan pengajaran yang berkaitan dengan keagamaan. Keadaan pendidikan agama di SD tersebut relative. Anak kelas VI rata-rata sudah bisa mengaji, sedangkan V ke bawah sebagian belum bisa. Hal tersebut karena kurangnya minat anak untuk mengaji seperti yang diangkat pada saat LOKDES. Waktu Sanlat yang sangat singkat seperti namanya kilat. Kamipun menindaklanjuti untuk meningkatkan pengajaran Baca Tulis Al-Qur’an seperti yang dilakukan sebelumnya.
Keempat, program agama yang berkaitan dengan bulan Ramadhan yaitu mengadakan tarawih keliling (Tarling ) dan tadarus. Tarling dilakukan secara berpindah-pindah satu mushola ke mushola lainnya hingga hari ke-15 bulan Ramadhan barulah kembali lagi dari mushola pertama. Dari hasil survey yang kami amati bahwa setiap mushola cukup banyak jama’ahnya hingga keluar area. namun di salah satu mushola di RT 04 tidak ada jama’ahnya. Hal tersebut karena tidak adanya warga yang bisa jadi imam. Maka dari itu kami mencoba mengisi mushola tersebut dan akhirnya jama’ahpun berdatangan. Metode dalam susunan shalat tarawih berbeda-beda, ada yang cepat, pelan dan lambat. Sementara itu sdi beberapa mushola tidak dilanjutkan dengan tadarus bersama, hal tersebut dipicu karena warga belum sepenuhnya lancer dalam membaca Al-Qur’an.
3.      Program Lingkungan
a.       Penanaman kebun bergizi

Desa Bangkaloa Ilir memiliki potensi yang sangat baik dalam perkembangan tanaman. Akan tetapi masih banyak warga yang tidak memiliki alat maupun lahan yang luas untuk bercocok tanam. Oleh karena itu, dari bidang lingkungan melakukan program penanaman kebun bergizi. Kebun bergizi ini memiliki fungsi yaitu salah satunya memberikan kesadaran bagi warga Desa bangkaloa Ilir bahwa dalam penanaman tidak harus dalam lahan yang luas akan tetapi dapat juga dilaksanakan pada tanah yang sangat kecil sekalipun atau yang tidak memiliki tanah atau halaman.
Proses penanaman kebun bergizi ini dilaksanakan pada hari rabu, 25 juni 2014 bertempat di blok bangkrong Desa bangkaloa Ilir. Penanaman kebun bergizi ini  memiliki beberapa proses yaitu:
1). Pembibitan
Penanaman kebun bergizi diawali dengan pembibitan yang dilaksanakan pada pagi hari. Program ini sengaja diawali dengan pembibitan karena untuk memberikan fasilitas bagi warga yang ingin menanam tanaman yang disukai khususnya berupa tanaman yang bisa dikonsumsi. program ini mendapat sambutan yang sangat baik dan warga sangat antusias sekali, dapat diketahui dengan partisipasi warga dalam menyediakan bahan dan alat-alat yang dibutuhkan dalam proses pembibitan ini. Misalnya, tanah yang baik untuk digunakan, pupuk kandang, dan yang lainnya. Sedangkan, dari kami hanya menyediakan polibag sebagai tempat pembibitan. Manfaat menggunakan polibag ini sebagai pengganti ketidakadaan lahan yang luas. Dengan demikian, tanaman akan tetap hidup dan dapat ditempatkan sesuai dengan keadaan sekitar rumah. Selain di tempatkan di polibag, warga berinisiatif untuk menyebar tanaman di tanah walaupun dalam ukuran yang tidak luas.  Pembibitan yang dominan yaitu berupa terong dan caesin.
2). Perawatan
Langkah kedua setelah pembibitan yaitu perawatan. Perawatan yang dilakukan dalam bentuk penyiraman setiap hari baik pada pagi hari ataupun pada sore hari dan mengontrol tanaman dari hama atau serangan hewan luar serta pemberian pupuk sesuai dengan kadarnya. Warga di beri jadwal pada proses penyiraman yang didampingi oleh peserta KKN.

c). Pindah tanam
Langkah terakhir yaitu pindah tanam. Pindah tanam yaitu proses pemindahan tanaman dari media lama ke media yang baru dengan komposisi yang sama. Pndah tanam ini memiliki kriteria yaitu salah satunya tanaman yang akan di pindah tanam sudah tumbuh dan bisa dengan baik untuk di pindah tanam hal ini dikarenakan untuk menghindari kamatian. Proses pemindahan tanaman dilaksanakan pada pagi hari dan sore hari. Tanaman dipindahkan ke polibag baru sebagai media yang baik untuk perkembangan dan pertumbuhan tanaman yaitu berupa tanaman caesin dan yang lainnya.

b.    Sosialisasi kebersihan pembuangan air dengan dor to dor
Setelah dilakukan pengamatan kebeberapa RT Desa Bangkaloa Ilir tentang masalah lingkungan, masih banyak warga yang belum menyadari pentingnya kebersihan pembuangan air, padahal air merupakan sumber kehidupan utama bagi masyarakat, apabila air tercemar atau tersumbatnya pembuangan air maka dampaknya akan buruk bahkan bisa fatal.Oleh karena itu, dari bidang lingkunngan mencanangkan program sosialisasi keberishan pembuangan air. Program ini dilaksanakan untuk menyadarkan warga Bangkaloa Ilir akan pentingnya kebersihan. Kesadaran warga akan pentingnya kebersihan masih sangat kurang, seperti membuang sampah di sungai, selokan yang jarang dibersihkan, dan yang lainnya. Sosialisasi ini dilaksanakan dengan cara pendekatan dari satu rumah ke rumah lainnya. Dengan demikian, akan menciptakan lingkungan yang baik untuk Desa Bangkaloa Ilir.
c.       Pengumpulan sampah (sedotan dan aqua) dan Pembersihan selokan
Desa Bangkaloa Ilir masih kaya akan sampah. Sampah memberikan pengeruh yang negatif bagi lingkungan. Oleh karena itu, program selanjutnya yang dilaksanakan untuk mengatasi masalah tersebut yaitu pengumpulan sampah yang bisa di olah menjadi hal yang berguna. Pengumpulan  pada hari selasa, 1 Juli 2014 siang hari setelah proses pembersihan selokan. Bahan-bahan yang dikumpulkan terbuat dari sedotan kemudian menjadi bentuk yang layak misalnya bunga, bingkai. Sedotan dan aqua merupakan sampah yang banyak dan sangat sulit untuk dihancurkan. Oleh karena itu, apabila dibiarkan menumpuk di lingkungan sekitar terutama sungai maka kemungkinan besar penyebab kebanjiran.

Selokan merupakan saluran tempat pembuangan air yang biasanya dekat dengan rumah. Data yang diperoleh terdapat selokan yang letaknya di depan rumah warga dimana airnya tidak bisa mengalir atau terjadi penyumbatan. Oleh karena itu, dari bidang lingkungan memberikan solusi untuk mengatasi atau meminimalisir permasalahan tersebut. Setelah dilaksanakan sosialisasi, program selanjutnya yaitu pembersihan selokan. Pembersihan selokan dimulai dari posko selanjutnya kerumah-rumah warga yang terdapat selokannya. Warga ikut serta dalam proses pembersihan selokan. Pembersihan selokan dilaksanakan pada pagi hari. Dalam proses pembersihan mengalami beberapa kesulitan yaitu tidak adanya tempat pembuangan khusus dan alat kebersihan kurang. Solusi yang diberkan dalam mengatasi masalah tersebut yaitu pemanfaatan lahan yang kaya akan tanaman. Sehingga sampah-sampah hasil pembersihan selokan dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kompos yang mampu menyuburkan tanaman tersebut.

4.      Program Kesehatan
a.       Pembagian Abate
Mayoritas masyarakat di desa Bangkaloa Ilir melakukan aktifitas MCK di sungai Cimanuk.Terdapat beberapa warga yang tidak memiliki kamar mandi.Adapun warga yang memiliki kamar mandi tetapi, masih tetap melakukan aktifitas di sungai Cimanuk.Oleh sebab itu, kelompok 73 melakukan survey ke rumah warga untuk melihat keadaan kamar mandi dan melihat keadaan bak mandi.Cuaca yang tidak menentu dan banyaknya kamar mandi yang tidak terpakai membuat kami berinisiatif untuk membagikan abate kepada warga. Dalam pembagian abate  dilaksanakan hari Senin tanggal 30 Juni 2014.
Abate merupakan nama dagang dari temephos, yaitu insektisida golongan organofosfat yang digunakan untuk memberantas jentik nyamuk. [1] Tujuan diberikan abate adalah untuk mencegah adanya nyamuk aedes aegepthy di dalam kamar mandi khusunya di bak mandi. Adapun manfaat dari abate adalah sebagai berikut :[2]
1)   membatasi populasi nyamuk sebelum mereka menjadi dewasa,
2)   membuat program-program pengendalian nyamuk dewasa menjadi lebih ekonomis dan lebih efektif,
3)   mengurangi kasus penyakit demam berdarah, malaria dan encephalitis.
Takaran penggunaan bubuk abate adalah sebagai berikut:[3]
1)      Untuk 10 liter air, abate yang diperlukan = (100/10) x 1 gram = 10 gram abate . Untuk menakar abate digunakan sendok makan. Satu sendok makan berisi 10 gram abate.
2)      Bila memerlukan abate kurang dari 10 gram, maka dapat dilakukan sebagai berikut:
a)    Ambil 1 sendok makan abate dan tuangkan pada selembar kertas
b)    Lalu bagilah abate menjadi 2, 3, atau 4 bagian sesuai dengan takaran yang dibutuhkan. Setelah dibubuhkan abate maka :
                                                        i.            Selama 3 bulan bubuk abate dalam air tersebut mampu membunuh jentik Aedes Aegypti,
                                                      ii.            Selama 3 bulan bila tempat penampungan air tersebutakan dibersihkan/ diganti airnya, hendaknya jangan menyikat dalam dinding tempat penampungan air tersebut,
                                                    iii.            Air yang telah dibubuhi abate dengan takaran yang benar, tidak membahayakan dan tetap aman bila air tersebut diminum.
b.   Pembagian Makanan Sehat
Desa Bangkaloa Ilir terdapat banyak warung jajanan yang menyediakan makanan kurang sehat seperti otak-otak, nuget, mie dan lain sebagainya.Dalam hal ini banyak balita yang mengkonsumsi makanan tersebut.Berdasarkan data yang diperoleh dari bidan desa Bangkaloa Ilir terdapat 528 balita.
Mengkonsumsi makanan yang kurang sehat jika dilakukan terus menerus dapat menyebabkan penyakit awal mulai dari diare hingga kematian.Kemudian banyak jajanan balita dan anak yang menggunakan pengawet seperti formalin dan boraks.Banyak efek yang ditimbulkan jika mengkonsumsi makanan tersebut dalam jangka panjang.
Balita membutuhkan asupan gizi yang baik bagi tubuhnya karena masa balita merupakan masa perkembangan dari sistem organ tubuh dan otaknya. Oleh sebab itu, kami melakukan penyuluhan kepada warga sekitar memberikan makanan yang baik bagi balita yaitu makanan sehat lima sempurna dan kami juga memberikan makanan makanan empat sehat lima sempura seperti susu, sayur bayam dan biskuit bagi balita. Susu berfungsi dalam proses vitamin dan juga pertumbuhan anak sedangkana sayur bayam mengandung serat yang banyak. Kedua makanan ini sangat baik untuk dikonsumsi anak serta biskuit yang tidak kalah penting baiknya dalam perbaikan gizi anak. Dengan adanya pembagian gizi anak ini diharapkan bagi orang tua yang memiliki balita khususnya memberikan makanan yang baik dan sehat bagi anak-anaknya supaya perkembangan anak pula dapat di capai dengan baik.
c.  Berpatisipasi dalam posyandu
Desa Bangkaloa Ilir terdapat 8 posyandu. Bidan Nurihayati Amd. merupakan bidan desa Bangkaloa Ilir beliau sudah mengabdi di desa bangkaloa ilir kurang lebih 20 tahun. Dalam hal ini kami ikut berpartisipasi dalam kegiatan posyandu.

Bentuk partisipasi kami dalam posyandu adalah menimbang balita untuk mengetahui berat badan balita tersebut.Dalam kegiatan posyandu juga terdapat ibu hamil yang melakukan pemeriksaan untuk kesehatan kandungannya. Untuk balita terdapat berbagai imunisasi diantarannya:
1)   Imunisasi campak untuk usia 9 bulan
2)   Imunisasi folio untuk usia 0 – 5 tahun
3)   Imunisasi BSEG untuk usia 0 – 1 tahun
4)   Imunisasi DPT untuk usia 2 bulan – 1 tahun
Adapun 4 balita yang kekurangan gizi di desa bangkaloa Ilir.Solusi yang dilakukan oleh bidan adalah memberikan makanan bergizi.

5.      Program Ekonomi
Bidang ekonomi kami menentukan 2 kegiatan yang menjadi sasaran kegiatan kewirausahaan, yang pertama kunjungan kewirausahaan (Home Industri) dan yang kedua pembuatan kreatifitas atau ketrampilan tangan.
a.    Home Industri
1). Kunjungan kewirausahaan (Home Industri) batu bata
Dalam upaya peningkatan pengetahuan dan pengembangan wirausaha mahasiswa, maka disini kami mengadakan kunjungan di home industri pembuatan batu bata, yang sukses dilaksanakan pada tanggal 24 juni 2014. Dalam kunjungan batu bata ini, kita mengetahui bagaimana proses pembuatan batu bata dan bagaimana pengeluaran dan pendapatan yang di hasilkan. Dengan kunjungan ini diharapkan mahasiswa mampu meningkatkan pengetahuan dalam bidang kewirausahaannya dan menjadi pengalaman tersendiri.Kunjungan kewirausahaan ini bertujuan untuk memahami bagaimana kita mencari
2). Kunjungan usaha kue dan krupuk
Usaha masyarakat adalah kegiatan ibu-ibu Rumah Tangga yang tidak bisa bekerja secara berat-berat, maka ibu-ibu ini lebih memilih untuk menghabiskan waktunya dengan membuat usaha kecil-kecilan yang menguntungkan bagi dirinya dan sebagai pemasukan ekonomi dalam rumah tangganya.
b.      Pembuatan kreatifitas
Hal ini bidang ekonomi selalu memberikan penyuluhan kepada anak-anak pentingnya berwirausaha di mulai sejak dini.Tahapan dalam kreatifitas ini adalah kesadaran pada diri sendiri bahwa segala sesuatu nya itu perlu usaha untuk menghasilkan produk yang bermanfaat.Memberikan pemahaman motivasi memang harus di mulai sejak dini.Jika orang yang lebih tua sudah tidak bisa memberikan pemahaman kepada anaknya, maka tugas kami di mulai dari anak-anak untuk menanamkan jiwa kewirausahaan.
Memberikan pembekalan kreativitas kepada anak-anak Desa Bangkaloa Ilir  merupakan hal terpenting karena anak-anak merupakan penerus masa depan suatu bangsa terutama di Desa Bangkaloa Ilir itu sendiri. Permasalahan yang di hadapi adalah bagaimana masyarakat kurang sadar dan jangan terlalu mengandalkan orang lain. Di zaman modern ini hidup harus serba bisa, tanpa keahlian kita tidak bisa mendapatkan pekerjaan yang layak.Di tinjau secara ekonomi, kehidupan yang layak itu yaitu bagus dari segi ekonominya.Sedangkan kalau kesadarannya kurang maka untuk kedepan kehidupan ada di tangan orang itu sendiri.

C.  Profil Posdaya
1.    Nama, Alamat, dan Tanggal Pendirian Posdaya
      POSDAYA AL-HIKMAH adalah sebuah lembaga organisasi baru bagi masyarakat desa Bangkaloa Ilir Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu, dimana posdaya ini bermaksud untuk membantu pemberdayaan keluarga dan masyarakat melalui pembinaan keagamaan,penerapan ilmu dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan, KB dan kesehatan, serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga sakinah, mawaddah, dan rahmah, bahagia dan sejahtera, serta memiliki ketahanan mental spiritual yang kuat.
Nama Posdaya ini diambil dari nama masjid yang berada dijalan Bangkaloa Ilir kecamatan Widasari kabupaten Indramayu, bersebelahan dengan kantor Balai Desa Bangkaloa ilir. Dimana masjid berdiri sejak 1 Mei 1975 bisa dikatakan bahwa posdaya yang berbasis masjid mencoba membuka kembali hubungan erat antara masyarakat Muslim dengan masjid, dimana masjid ini merupakan sebuah landmark kegiatan masyarakat pada masa keemasannya.
POSDAYA AL-HIKMAH ditetapkan pada tanggal 09 Juli 2012 akan tetapi disahkan pada tanggal 11 Juli 2012 ini, dan dengan kepengurusan yang sudah di bentuk, mudah-mudahan dapat menjadi pelopor pembangunan desa Bangkaloa Ilir menjadi lebih baik dan mandiri.Selain itu,setidaknya POSDAYA AL-HIKMAH ini dapat berperan aktif dalam membantu pemerintah dalam mempercepat proses pembangunan dan mempersiapkan kader-kader pembangunan didesanya, dalam rangka memacu pembangunan masyarakat desa, sehingga terwujud pemberdayaan sumber daya manusia, institusi dan sosial ekonomi masyarakat desa.




2.    Struktur Organisasi Posdaya

SUSUNAN TIM PEMBINA POSDAYA AL-HIKMAH
Desa Bangkaloa Ilir, Kec. Widasari, Kab. Indramayu
Pembina : Ato Suparto (Kuwu Desa Bangkaloa Ilir)
Pengarah : H. Darsono (Tokoh Masyarakat Desa Bangkaloa Ilir)


3.      Visi, Misi dan Tujuan Posdaya
a.       Visi
Mensejahterakan warga masyarakat Desa Bangkaloa Ilir Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu di semua bidang yang ada di POSDAYA.

b. Misi
1). Menggali potensi SDA & SDM masyarakat Desa Bangkaloa Ilir
2). Meningkatkan potensi anak dibidang keilmuan dan keagamaan.
3). Mengurangi masalah kesenjangan social
4). Merintis kegiatan perekonomian demi terwujudnya kesejahteraan rakyat.
c. Tujuan
1). Tujuan Umum
Tujuan Umum POSDAYA adalah sebagai wadah sosial bersama untuk membantu memberdayakan keluarga yang tidak mampu agar dapat menjadi keluarga yang sejahtera.
2). Tujuan Khusus
a)      Disegarkannya kembali modal sosial berupa kehidupan bergotong-royong dalam masyarakat untuk peduli dan saling membantu dalam proses pemberdayaan atau bersama-sama memecahkan masalah kehidupan sehingga keluarga yang tertinggal dapat memenuhi kebutuhan dan membangun keluarga sejahtera secara mandiri,
b)      Tumbuh dan berkembangnya lembaga dalam masyarakat dengan terorganisirnya infrastruktur sosial yang sudah ada, yaitu keluarga, yang memiliki kegiatan atau usaha bersama-sama yang akan menjadi perekat atau kohesi sosial, sehingga tercipta suatu kehidupan yang rukun dan dinamis untuk mencapai kesejahteraan bersama,
c)      Terbentuknya wadah organisasi atau wahana partisipasi sosial, dimana setiap keluarga dapat memberi dan menerima pembaharuan yang bisa membantu proses pemantapan fungsi-fungsi keluarga sehingga mampu membangun kehidupan keluarga dengan mulus dan sejuk.
d)     Terlaksananya program dan kegiatan yang dinamis untuk mencapai tujuan Millenium Development Goals (MDGs) yang telah menjadi komitmen nasional.
4.      Program Posdaya Al-Hikmah
Dalam setiap wadah, baik berupa organisasi atau semacamnya, pasti didalamnya memiliki program - program yang harus dilakukan. Adapun beberapa program POSDAYA AL-HIKMAH sendiri yakni :
a.       Bidang Kesehatan Dan Lingkungan
1)      Peningkatan kebersihan lingkungan
2)      Menanam tanaman obat keluarga
b.      Bidang Pendidikan
1)      Bimbingan baca tulis Al - Qur’an
2)      Memperingati hari - hari besar agama Islam
3)      Pelatihan Guru Ngaji
c.    Bidang Ekonomi
1)      Penyuluhan tentang perekonomian masyarakat pedesaan
2)      Pembinaan kewirausahaan dan ekonomi kreatif dan produktif
3)      Membentuk Unit Pengumpul Zakat (UPZ) untuk membantu keluarga prasejahtera  
5.      Potensi yang Dimiliki Posdaya
Potensi yang ada dalam Posdaya Al-Hikmah ini ialah hidupnya kelompok tani yang kian aktif setiap harinya untuk lahan-lahan pertanian desa yang subur dan terjaga, selain itu memiliki Pos/Basecame Posdaya sendiri sebagai tempat diskusi dan sosialisasi antar pengurus posdaya.
6.      Permasalahan yang dihadapi Posdaya Al-Hikmah
Dalam sebuah kegiatan senantiasa tidak lepas dari benak kita, bahwa kelancaran kegiatan menjadi seuatu hal yang pasti diinginkan, namun terkadang kenyataan demikian berbanding terbalik, banyak hambatan-hambatan yang menjadi batu sandungan bagi kegiatan atau program-program yang  hendak direalisasikan, dimana sebenarnya hambatan-hambatan ini bisa muncul dari mana saja, baik dari masyarakatnya itu sendiri maupun bisa dari luar masyarakat.
Adapun hambatan yang terjadi dalam tubuh POSDAYA AL-HIKMAH adalah sebagai berikut:
a.       Sulitnya koordinasi dengan sesama pengurus POSDAYA
b.      Masyarakat kurang peka terhadap permasalahan yang ada
c.       Keterbatasan dana
d.      Sulitnya komunikasi dengan masyarakat
7.      Solusi Posdaya Al-Hikmah
Setiap kegiatan senantiasa tidak lepas dari yang namanya hambatan dan setiap  hambatan pasti akan ada solusi atau jalan keluar, dan solusi tersebut bisa muncul dari usulan masyarakat  yang pada akhirnya akan disetujui oleh masyarakat juga. Dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat.
Pada akhirnya solusi yang digunakan adalah benar-benar untuk kepentingan masyarakat, bukan karena kepentingan kelompok, maupun perorangan, karena bila keuntungan itu hanya untuk segelintir orang maka solusi yang ada hanyalah sebuah solusi intimidatif, yaitu sebuh solusi yang hanya memberikan manfaat untuk sebagian masyarakat. Selain itu solusi yang diberikan juga jangan sampai hanya bersifat temporer (sementara), tetapi haruslah bersifat kontinu atau benar-benar menyelesaikan hambatan yang ada. Solusi yang hendak dikemukakan seperti:
1.   Dengan menjalin komunikasi antara masyarakat dengan kepengurusan posdaya. Seperti adanya kegiatan temu warga dengan pengurus secara berkala.
2.   Memberikan penyuluhan maupun kegiatan-kegiatan bersama  masyarakat guna meningkatkan pemahaman dan kreatifitas masyarakat.
3.   Meningkatkan kerjasama baik dengan pemerintah maupun swasta.
4.   Mengadakan pertemuan rutin.


D.    Kegiatan Monumental
Ada beberapa kegiatan monumental yang kami ikuti, yaitu kegiatan yang jarang terjadi pelaksanaannya. Pertama, ialah menjadi panitia dalam acara perpisahan TK Baiturohman Bangkaloa atau yang bisa disebut Widuda TK. Acara tersebut dilaksanakan pada hari ke-5 kami KKN tepatnya pada hari Minggu 22 Juni 2014. Acara berlangsung dari pagi hingga sore hari yang diisi dengan sambutan dan berbagai hiburan, seperti tari topeng kuda lumping, dan parade drum band.

Kedua,selanjutnya kami mengadakan acara Pawai Obor dalam menyambut bulan suci Ramadhan 1435 H, kami lakukan guna memeriahkan betapa bahagianya kedatangan Bulan Ramadhan. Setiap tahunnya warga mengadakan namun terkadang tidak. Bila tidak kami yang menggerakkan mungkin Pawai Obor tidak terlaksana. Segala keperluan kami persiapkan bersama warga, seperti biasa waktu yang tak menentu perihal penentuan tanggal 1 Ramadhan acara sempat ditunda, hingga tiba waktunya H-1 kami bersama warga sangat antusias mengikuti Pawai Obor tersebut.


E.     Kegiatan Tambahan/Penunjang
Adapun kegiatan tambahan yang kami lakukan adalah Bakti Sosial (BakSos), yaitu dengan mengumpulkan pakaian bekas layak pakai. Program tersebut terkesan dadakan pula atau tanpa direncanakan, ketika peserta pulang mudik lebaran Idul Fitri berinisiatif untuk menyumbangkannya kepada warga Bangkaloa. BakSos tersebut dilaksanakan pada tanggal 5 Agustus 2014 sambil halal bihalal kepada warga sekaligus pamitan pulang. Sekitar tiga kardus besar  pakaian pakaian habis diserbu warga. Disamping itu ketika pamit pulang warga yang sering bertemu merasa kehilangan, bahkan ada yang hingga menangis.

Selain itu sebagai kegiatan penunjang kami melakukan buka bersama dengan aparat pemerintahan tidak hanya desa melainkan tingkat kecamatan pula yang diadakan di Desa Bangkaloa pada tanggal 6 Juli 2014. Hal tersebut sebagai bentuk pendekatan antara peserta dengan aparat pemerintahan.

BAB III
PENUTUP

A.      Keberlanjutan Program
Dari analisis yang telah kami lakukan baik dari bidang pendidikan, ekonomi, lingkungan, kesehatan, dan kondisi masyarakat di desa Bnagkaloa Ilir, kami menitikberatkan program POSDAYA kami di bidang Agama yaitu dengan kegiatan yang berbasiskan Masjid, namun juga tidak mengenyampingkan bidang-bidang lainnya seperti kesehatan, ekonomi, lingkungan hidup juga keagamaan. karena banyaknya anak-anak, remaja, serta masyarakat desa itu sendiri yang haus akan ilmu pengetahuan dan pengalaman.

B.       Saran/Rekomendasi
Sesuai dengan beberapa kegiatan yang telah disusun bersama, maka kami merekomendasikan kepada segenap warga masyarakat desa Bangkaloa Ilir , khususnya yang sudah termasuk dalam kepengurusan POSDAYA “AL-HIKMAH” dengan nama yang kami ambil dari nama-nama warga Bangkaloa Ilir sendiri, untuk tetap menjalankan semua kegiatan yang pernah kami laksanakan di desa bangkaloa Ilir.



Jasa Rental Perlengkapan Seminar, Workshop, Launching, Wisuda, Partisi Pameran


[1] Catatan dokter.com diunggah pada hari Senin tanggal 14 Juni 2014 pukul 13.00
[2] Dechacare.com
[3] Pkmrapakmahang.blogspot.com/2012/09 pembersihan-sarang-nyamuk-psn-cara.html

0 comments: