BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan di Indonesia ditujukan ke
semua bidang, tidak terkecuali bidang kesehatan, pendidikan,ekonomi, dan pemberdayaan lingkungan. Hal
ini belum mampu dipenuhi oleh pemerintah secara optimal, dikarenakan kurangnya keikutsertaan
fungsi keluarga sebagai pendidikan dasar bagi masing-masing individu. Pembangunan pada empatbidang tadi sangat berpengaruh dalam membangun masyarakat
Indonesia. Kesehatan tiap manusia Indonesia menunjang kemajuan bangsa di
berbagai bidang.Peran serta dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk
membangun dan mengembangkan
keempat bidang tersebut, termasuk oleh pihak akademisi termasuk mahasiswa.
Negara Indonesia yang merupakan kepulauan dalam
menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan bertujuan untuk mencapai
masyarakan adil dan merata berdasarkan pancasila dan Undang - Undang Dasar
1945, karena luasnya wilayah Indonesia pembangunan belum dapat dilakukan oleh
setiap lapisan masyarakat. Hal tersebut terbukti dengan tidak meratanya status
sosial dalam lapisan masyarakat. Sebagian besar masyarakan Indonesia masih
berada dibawah garis kesejahteraan. Serta hidup jauh dari kata layak.
Beranjak dari ini kesejahteraan dan kelayakan hidup, dari
jumlah penduduk yang kurang sejahtera dan menikmati hidup layak di Indonesia
jumlah terbesar berada di daerah pedesaan. Dari segi terpenuhinya sarana dan
prasarana, masyarakat yang hidup di daerah pedesaan jauh tertinggal dari
masyarakat yang hidup di Kota. Masyarakat yang hidup di
kota lebih mudah mengakses segala sesuatu untuk memenuhui kebutuhan hidup
mereka. Selain itu dilihat dari sosialisasi dan pendidikan yang tidak merata
merupakan salah satu faktor pembuat masyarakat yang tinggal di desa kurang
memahami betapa pentingnya pendidikan. Maka kebanyakan masyarakat yang tinggal
di desa memiliki kondisi ekonomi yang rendah, karena kurangnya skill dan
pengetahuan yang menunjang tercipta kreatifitas. Penduduk desa bermata
pencarian sebagai petani, peternak, dan perkebunan yang hasilnya tidak bisa
dipastikan. Jadi masyarakat di desa lebih memilih berkerja keras untuk memenuhi
kebutuhannya daripada belajar dibangku sekolah. Anak - anak pun juga kurang mendapatkan
perhatian dari orangtua sehingga mereka hidup dengan cara mereka sendiri.
Permasalahan tersebut perlu mendapat perhatian dari semua
pihak untuk mendapatkan pemecahan masalah yang terbaik yang berkaitan dengan
peningkatan sumber daya manusia serta pemberdayaan segala potensi yang ada
didesa tersebut melalui penyuluhan dan
pembekalan skill. Penanganan hal tersebut
tidak cukup hanya dilakukan oleh pemerintah daerah saja, akan tetapi oleh semua
pihak yang merasa peduli dan mampu. Berkaitan dengan hal tersebut, mahasiswa
sebagai kaum intelektual dan merasa bertanggungjawab untuk ikut membantu
pemberdayaan sumber daya yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Dengan mendirikan posdaya diwilayah pedesaan serta merumuskan kegiatan-kegiatan
pengabdian masyarakat melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai bentuk aplikasi
konkrit dari ilmu yang dimiliki mahasiswa.
Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon tahun 2014 direalisasikan dalam berbagai bentuk
kegiatan yang relevan dengan permasalahan yang ada di tempat dimana mahasiswa
itu berada. Melalui penyelenggaraan kegiatan - kegiatan tersebut diharapkan
dapat memotivasi dan membangkitkan
semangat untuk lebih aktif, kreatif, dan dinamis serta mandiri sehingga upaya
menciptakan kesejahteraan dan kelayakan hidup masyarakat terwujud.Sebagai
sebuah institusi perguruan tinggi, IAIN Syekh Nurjati Cirebon memiliki tugas
untuk menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi.Tri Dharma Perguruan Tinggi
meliputi pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada
masyarakat.Tugas tersebut dilaksanakan dalam berbagai bentuk, salah satu
perwujudannya adalah Kuliah Kerja Nyata.
Kuliah Kerja
Nyata (KKN) diartikan sebagai keintegrasian secara menyeluruh baik dibidang
keahlian atau disiplin ilmu pengetahuan untuk mengaplikasikan teori-teori yang
dimilikinya ke dalam sebuah wujud nyata pengabdian kepada masyarakat. Kuliah
kerja nyata (KKN) merupakan program yang harus diikuti semua mahasiswa yang
telah memenuhi persyaratan akademik, di mana pelaksanaan KKN ini merupakan
proses yang sangat penting terhadap kelangsungan proses akhir masa perkuliahan
sebagai salah satu persyaratan dan kelulusan mahasiswa.
Kuliah Kerja Nyata memiliki kedudukan yang unik dan khas
di perguruan tinggi karena KKN memiliki multi peran dan multi fungsi.Multi
peran dan multi fungsi karena keseluruhan Tri Dharma Perguruan Tinggi terangkum
dalam KKN.Selain itu, KKN merupakan salah satu bentuk pengabdian pada
masyarakat, dan dapat dijadikan ajang kegiatan penelitian.Dengan wahana Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini, mahasiswa
diharapkan dapat mengaktualisasikan disiplin ilmu yang masih dalam tataran
teoritis terhadap realisasi praktis dengan bentuk pengabdian langsung kepada
masyarakat, di samping penelitian yang dilakukan sebagai usaha pengembangan
ilmu yang di dapat sebelumnya. Selain itu, Kuliah Kerja Nyata (KKN) juga
memiliki keterampilan dalam mengatasi masalah-masalah yang terjadi di tengah
masyarakat sebagai media untuk belajar membangun hubungan yang integral dalam
komunitas masyarakat, sebagai obyek utama yang akan dihadapi kelak setelah
menyelesaikan studi.
Kuliah Kerja
Nyata (KKN) sangat besar manfaatnya bagi para mahasiswa maupun masyarakat pada
umumnya, di mana Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilaksanakan demi mendapatkan
pengalaman di lapangan karena mengandung makna yang sangat penting yaitu
pendidikan dan pengabdian mahasiswa yang diwujudkan dalam pengenalan dan
penghayatan tentang pembangunan masyarakat serta berusaha menciptakan
metode-metode pemecahan berbagai masalah dengan menggunakan kemampuan dan
keterampilan yang sangat tepat terhadap situasi yang berkaitan dengan
perkembangan masyarakat dalam upaya menerapkan hasil kegiatan perkuliahan yang
pernah ditempuh.
Keberadaan
perguruan tinggi pada hakekatnya adalah memenuhi tuntutan dinamika pembangunan
dan kebutuhan masyarakat di bidang jasmani dan rohani serta mahasiswa dituntut
mampu membina, mengembangkan dan peningkatan pemberdayaan serta partisipasi
masyarakat terhadap tuntutan kemajuan zaman melalui perkembangan iptek melalui
mahasiswa. Dalam kegiatan ini, mahasiswa akan memiliki berbagai pengalaman,
mulai dari berusaha untuk beradaptasi, bersosialisasi, dan saling membantu
dalam menjalankan berbagai program kerja hingga memberikan solusi terhadap
problematika yang timbul dalam internal peserta KKN maupun yang terjadi di
tengah-tengah masyaraklat majemuk seperti di Desa Bangkaloa Ilir kec. Widasari Kab. Indramayu. Oleh karena itu, sarana
pengembangan akademis mahasiswa IAIN Syekh Nurjadi Cirebon perlu mengembangkan
dan meningkatkan serta melaksanakan program aksinya sebagai perwujudan dari
“Tri Dharma Perguruan Tinggi” yang utuh, sehingga bisa memahami dan menghayati
fenomena sosial di masyarakat secara real, sebagai pengembangan program dalam
proses belajar dan mengajarkan kepada mahasiswa dengan salah satu program yang
cukup strategis adalah melalui KKN.
Aplikasi KKN mengambil model Posdaya
berbasis masjid, dalam hal ini bertujuan membentuk, membina, dan mengembangkan
masjid sebagai center (pos) untuk memberdayakan masyarakat, melalui pemanfaatan
potensi SDM dan SDA lokal. Dari sudut masyarakat penerima, KKN Tematik Posdaya
berbasis masjid juga membantu membentuk, mengisi dan mengembangkan fungsi
masjid yang bukan hanya sebagai tempat menjalankan ibadah ritual tetapi juga
ibadah sosial (pemberdayaan masyarakat).Masjid sebagai posdaya merupakan wadah
bagi masyarakat untuk bersama-sama mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam
kewirausahaan, pendidikan dan pelatihan keterampilan, kesehatan dan lingkungan.
Dengan kerangka pikir tersebut, maka KKN IAIN Syekh Nurjati
Cirebon tahun akademik 2013/2014 menggunakan metodologi Posdaya berbasis
Masjid.Ada beberapa faktor
penunjang dan penghambat yang ada di wilayah Desa Bangkaloa Ilir Kec.Widasari Kab. Indramayu.
1. Faktor
penunjang
a.
Bidang Keagamaan
Dalam upaya peningkatan
dan menambah pengetahuan bidang keagamaan. Desa Bangkaloa Ilir telah mendirikan
beberapa lembaga Pendidikan diantaranya
yaitu Madrasah Diniyah Awwaliyah (MDA) yang terdapat di Desa Bangkaloa Ilir, selain pendidikan
formal ada juga non formal seperti, bimbingan membaca al-Qur’an dan Iqra di
musholla – musholla, bahkan ada juga yang di rumah-rumah.
b.
Bidang
pendidikan
Adanya lembaga formal
seperti TK, RA, BKB Kemas (PAUD), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
c.
Bidang ekonomi
Secara umum, kemauan masyarakat Desa Bangkaloa Iliruntuk mendapatkan pendidikan masih kurang
tinggi, hal tersebut disebabkan oleh tingkat perhatian orang tua yang rendah
kepada anaknya dan
ada beberapa alasan ekonomi.Untuk melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih
tinggi masih relatif kecil, hal ini dapat dimaklumi karena faktor ekonomi serta
tingginya biaya pendidikan yang rata-rata kurang terjangkau oleh penduduk,
karena rata-rata penduduk Desa Bangkaloa Ilir sebagai petani dan buruh
kerja.Selain itu, minat anak-anak untuk melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi
masih kurang dan
sebagian anak-anak di Desa Bangkaloa Ilir banyak yang tidak
mengenyam pendidikan tinggi.
Kehidupan Ekonomi masyarakat Desa Bangkaloa
Ilir pada umumnya dan masyarakat pada khususnya berkaitan erat dengan jenis
mata pencaharian masyarakat yang sangat dominan dipengaruhi oleh kondisi geografis
desa itu. Desa Bangkaloa Ilir merupakan daerah pertanian dan mata
pencahariannya mayoritas bertani. Jadi
selain mata pencahariannya bertani ada juga mata pencahariannya sebagai swasta, Pegawai Negeri Sipil (PNS), ABRI,
POLRI, industri kecil, nelayan, pedagang, dan buruh atau
jasa-jasa lainnya.
d.
Bidang Lingkungan
Secara umum, Lingkungan Desa Bangkaloa Ilir merupakan lingkungan yang luas dengan potensi alam yang yang
mendukung dengan adanya kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Dengan
bertolak dari hal-hal tersebut diatas salah satu upaya yang dilakukan melalui
program POSDAYA atau pos pemberdayaan pendidikan karakter masyarakat melalui
pemberdayaan keluarga. Kuliah Kerja
Nyata (KKN) mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon sebagai bentuk pengabdian ilmu
pengetahuan yang dilaksanakan oleh mahasiswa dengan bimbingan fakultas dan
Pemerintah Daerah.
2. Faktor Penghambat
Dalam hal kekurangan di Desa Bangkaloa Ilir masih banyak yang perlu dibenahi,
adapun permasalahan dapat diklasifikasi sebagai berikut :
a.
Bidang Pendidikan
Kurang maksimalnya dukungan masyarakat
Khususnya orang tua dalam memperhatikan perkembangan dan pengembangan serta
peningkatan pendidikan di bidang keagamaan. Hal ini terdiri dari minimnya anak – anak yang masuk MDA dan
mengaji di Musholla-musholla atau di rumah-rumah.
b.
Bidang ekonomi
Kurangnya lapangan kerja di Desa, Kurangnya kemauan
pemuda terjun di bidang pertanian, dan rendahnya pendidikan serta
kurangnya skill atau kemampuan
masyarakat dalam berwirausaha.
IAIN Syekh
Nurjati Cirebon sebagai salah satu lembaga pendidikan yang berada di
kawasankotaCirebon memiliki kewajiban untuk berperan serta secara aktif dalam
pembangunan di bidangkesehatan, pendidikan, ekonomi serta pemberdayaan lingkungan. Peran
serta tersebut bukan hanya
dilakukan oleh mahasiswanya saja, namun juga masyarakat
di sekitar kampus ataupun masyarakat luas. Salah satu bentuk peran serta aktif
tersebut adalah dengan diadakannya Kuliah Kerja Nyata Pos Pemberdayaan Keluarga
(KKN POSDAYA) yang
diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IAIN
SYEKH NURJATI CIREBON dan
dilaksanakan oleh mahasiswa IAIN SYEKH NURJATI CIREBON yang dilaksanakan salah
satunya di
Kabupaten Indramayu.
Kecamatan
Widasari sebagai salah satu kecamatan di Kabupaten Indramayu secara demografis
memiliki banyak potensi, diantaranya bidangpangan, peternakan termasuk pada
peternakan bebek yang dapat dioptimalkan dalam usaha untuk pembangunan desa
untuk meningkatkan perekonomian masyarakat desa tersebut. Namun, pada kenyataan
yang diperoleh di lapangan, berbagai potensi tersebut selama ini belum dapat
dioptimalkan dengan baik oleh masyarakat terkait.Untuk mendukung hal tersebut,
perlu juga dilakukan peningkatan di bidang kesehatan dan pendidikan sebagai
dasar terbentuknya sumber daya manusia yang berpotensi agar tercipta sumber
daya masyarakat yang lebih baik. Pelaksanaan KKN POSDAYA
karena dinilai pembangunan
bidang kesehatan,
pendidikan, ekonomi serta
pemberdayaan lingkungan di kawasan tersebut belum optimal.
Berdasarkan
permasalahan di atas, dilaksanakanlah program oleh tim Kuliah Kerja Nyata Pos
Pemberdayaan Keluarga (KKN POSDAYA) Desa Bangkaloa Ilir Kecamatan Widasari
Kabupaten Indramayu sebagai salah satu upaya untuk mengoptimalkan fungsi
keluarga sebagai anggota masyarakat.
B.
Tujuan Kegiatan
KKN
berfungsi sebagai media integrasi antara kegiatan pendidikan pengajaran,
penelitian dan pengabdian serta pengalaman ilmu pengetahuan dan teknologi,
dalam rangka memecahkan masalah-masalah pembangunan, membina serta
mengembangkan kehidupan beragama dan sosial masyarakat desa.
Sebagai
kegiatan pendidikan, KKN merupakan bagian integral dari kurikulum pendidikan
tinggi Strata Satu (S.1) yang tidak terpisahkan dari tujuan dan isi pendidikan
lainnya. Karena itu KKN berfungsi:
a. Sebagai
pengikat dan pelengkap semua isi kurikulum
b. Sebagai
pengalaman belajar mahasiswa yang menghubungkan konsep-konsep akademis dengan
realitas kehidupan dalam masyarakat sebagai upaya memperkaya pengetahuan
mahasiswa melalui pengalaman praktis di lapangan.
c. Sebagai
media pengembangan wawasan mahasiswa, dalam rangka mematangkan kepribadian dan
menumbuhkan rasa percaya diri sebelum yang bersangkutan menjadi sarjana dan
calon pemimpin
pembangunan di masa depan.
Secara
explisit, tujuan yang harus dicapai melalui program KKN adalah:
a. Memberi
pengalaman belajar kepada mahasiswa tentang pembangunan masyarakat dan
pengalaman kerja nyata pembangunan. Apabila KKN dilaksanakan sebagaimana
mestinya, maka setiap mahasiswa akan memperoleh pengalaman belajar tentang
potensi masyarakat desa, mampu membuat rencana pembangunan desa, bekerjasama
dengan berbagai disiplin masyarakat, dan sebagaimana cara menghimpun dana dari
masyarakat.
b. Mengembangkan
pemikiran serta penalaran mahasiswa dalam rangka usaha menelaah dan memecahkan
problema-problema yang dihadapi masyarakat secara lintas sektoral. Melalui KKN,
kepribadian mahasiswa dapat tumbuh lebih dewasa, juga menambah luasnya wawasan
mahasiswa, sehingga pada saatnya mereka menjadi sarjana, lebih siap dan lebih
matang dalam memasuki lapangan kerja, sebagai kader pembangunan.
c. Membantu
pemerintah dalam mempercepat proses pembangunan dan mempersiapkan kader-kader
pembangunan di pedesaan, dalam rangka memacu pembangunan masyarakat desa,
sehingga terwujud pemberdayaan sumber daya manusia, institusi dan sosial ekonomi
masyarakat desa.
d. Mendekatkan
perguruan tinggi pada masyarakat, karena perguruan tinggi merupakan bagian yang
tak terpisahkan dari masyarakat serta dibangun untuk memenuhi kebuktian
masyarakat akan ilmu pengetahuan, teknologi, agama dan seni.
e. Meletakkan
agama sebagai penggerak dan pendorong kegiatan pembangunan masyarakat, sehingga
tumbuh persepsi dalam masyarakat bahwa melaksanakan pembangunan pada hakekatnya
merupakan amal ibadah. Dalam konteks ini, kehadiran mahasiswa KKN IAIN dengan
bahasa agama, harus dapat menjadi pembaharu (inovator), pemecah masalah (problem
solver) dan penggerak/pendorong (motivator)
pembangunan.
Lebih spesifik lagi, terdapat dua tujuan
Pengabdian Masyarakat Tematik Posdaya Berbasis Masjid, yaitu
a. Tujuan Umum
1)
Untuk mahasiswa, membantu para mahasiswa meningkatkan
kemampuan belajar bersama dengan masyarakat, menerapkan ilmu agama integrasi dengan
teknologi, yang telah dipelajari secara
langsung dan melihat apakah proses penerapan tersebut sesuai dengan teori yang
diperoleh selama kuliah, serta membawa manfaat bagi masyarakat.
2)
Untuk keluarga dan masyarakat, membantu pemberdayaan
keluarga dan masyarakat melalui pembinaan keagamaan, penerapan ilmu dan
teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan, kesehatan, serta
pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga sakinah mawaddah dan rahmah,
bahagia dan sejahtera, serta memiliki ketahanan mental spiritual yang kuat.
3) Untuk
dosen, mengembangkan profesionalisme dosen dalam memberdayakan masyarakat dan
melakukan penelitian social keagamaan integrative dengan intuisu pembangunan khususnya dalam
mengkaselerasi capaian MDGs tahun 2015.
b.
Tujuan
Khusus
1) Meningkatkan
kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga dan penduduk berbasis masjid melalui
bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanaan program yang
inovator dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat
dan lembaga pedesaan lainnya.
2) Meningkatkan
kemampuan mahasiswa melaksanakan kegiatan sosial keagamaan dan pengembangan
masyarakat sesuai kompetensi. Potensi, sumber daya dan kemampuan lingkungan
dalam wadah kerjasama masyarakat, pemerintah, swasta dan lembaga lainnya.
3) Menggalang
komitmen, kepedulian dan kerjasama berbagai stakeholderr (tokoh agama, swasta,
LSM dan masyarakat) dalam upaya pembinaan keagamaan, pengentasan kemiskinan,
kelaparan, mengatasi permasalahan
dan ketidakberdayaan penduduk dan keluarga lainnya melalui Pengabdian
Masyarakat Tematik Posdaya Berbasis Masjid untuk mewujudkan keluarga sejahtera
mandiri dalam suasana sakinah, mawaddah,
dan rahmah.
4)
Membantu
mempersiapkan keluarga dan masyarakat agar memiliki kemampuan untuk
memanfaatkan fasilitas dan dukungan yang diberikan oleh mitra kerja pembangunan
(Pemda, swasta, dan LSM) dalam perencanaan dan pengelolaan program yang
bersifat partisipatif.
5) Meningkatkan
kemampuan dan kometensi mahasiswa sesuai dengan bidang studi yang ditekuni.
6) Meningkatkan
profesionalisme dosen dalam pengabdian kepada masyarakat sebagai tuntutan Tri
Dharma Perguruan Tinggi.
Selain hal-hal di atas, tujuan dari kegiatan ini adalah mengembangkan,
meningkatkan mutu dan keberlangsungan kegiatan pada bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan
pemberdayaan lingkungan. Selain
itu juga memperluas program pemberdayaan masyarakat guna meningkatkan kemampuan
melalui pemantapan fungsi keluarga.
C. Kondisi Objektif Desa Bangkaloa Ilir Kec. Widasari Kab.
Cirebon
Bangkaloa Ilir adalah sebuah dusun yang terletak ditepian
sungai cimanuk, yang terdiri dari beberapa blok atau pedukuhan. Bangkaloa Ilir
ini banyak sekali para pendatang dan menetap di daerah ini. Dengan semakin
banyaknya jumlah penduduk yang menetap di daerah Bangkaloa Ilir. Letak daerah
Bangkaloa Ilir ini sebenarnya sangat strategis dan apabila penduduk mampu menjalankan
program-program yang mampu untuk menghasilkan perubahan maka desa ini semakin
membaik. Dilahat dari lingkungan yang kaya akan sumber daya alam misalnya
perairan yang melimpah, sumber pangan dan yang lainnya. Wilayah daerah
Bangkaloa Ilir terangkum dalam wilayah kecamatan Widasari. Batas Desa Bangkaloa
Ilir meliputi sebelah Utara desa Widasari, sebelah Timur Desa Jatibarang,
sebelah selatan desa Tegalgirang, sebelah barat desa Malang Sari (pemekaran
dari desa Bangkaloa Ilir).
1. Letak Geografis
Luas wilayah desa Bangkaloa Ilir 539,133 Ha, yang terdiri
dari 9 dusun, 4 Rukun warga (RW) dan 22 Rukun Tetangga (RT). Desa Bangkaloa Ilir memiliki batas
wilayah administratif sebagai berikut:
Sebelah
Utara : Desa Widasari
Sebelah
Timur : Desa Jatibarang
Sebelah
Selatan : Desa Tegalgirang
Sebelah
Barat : Desa Malangsari
Secara visualisasi, wilayah administratif dapat dilihat
dalam peta wilayah desa Bangkaloa Ilir sebagaimana gambar di bawah ini:
2. Keadaan Penduduk
Penduduk desa Bangkaloa Ilir berdasarkan data terakhir hasil sensus
penduduk tahun 2014 tercatat sebanyak 5714 jiwa.
Jumlah penduduk desa Bangkaloa Ilir 2014
No
|
Tahun
|
Jenis Kelamin
|
|
1
|
2014
|
Laki-laki
|
2881
|
Perempuan
|
2833
|
||
Jumlah
|
5714
|
3. Keadaan Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu modal pembangunan.
Sehingga pendidikan adalah sebuah investasi (modal) dimasa yang akan datang.Di
desa Bangkaloa Ilir tahun 2014, jumlah penduduk usia sekolah yang terdapat di
desa Bangkaloa Ilir Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu berjumlah 1.805
jiwa. dengan jumlah murid TK/PAUD sebanyak 442 orang dengan kelompok umur 02
sampai 06 tahun, SD sebanyak 664 dengan kelompok umur 07 sampai 12 tahun,
jenjang pendidikan SMP sebanyak 336 orang dengan kelompok umur 13 sampai 15
tahun, sedangkan yang dari jenjang pendidikan SMA berjumlah 352 dengan kelompok
umur 16 sampai 18 tahun, serta mahasiswa berjumlah 11 orang. Sehingga jumlah
keseluruhan jumlah penduduk usia sekolah sebanyak 1.805 orang. Untuk lebih
jelasnya dapat di lihat pada tabel berikut ini:
Data pendidikan/sekolah formal dan non formal
di desa Bangkaloa Ilir tahun 2014
No
|
Kelompok umur
|
Jenjang Pendidikan
|
Jumlah
|
1
|
02-06 Tahun
|
TK/PAUD
|
442
|
2
|
07-12 Tahun
|
SD
|
664
|
3
|
13-15 Tahun
|
SMP
|
336
|
4
|
16-18 Tahun
|
SMA
|
352
|
5
|
18 keatas
|
Universitas
|
11
|
JUMLAH
|
1.805
|
Pada masa kepemimpinan ini, jumlah sarana dan prasarana sekolah maupun
jenjang terus diupayakan baik kuantitas maupun kualitasnya, baik itu negeri
maupun swasta, dari mulai TK/PAUD/RA s/d SMA.Adapun jumlah sarana dan prasarana
pendidikan di desa Bangkaloa Ilir terdiri dari jenjang TK/SMA, baik formal
maupun non formal. Nama dan jumlah sarana pendidikan yang ada di desa Bangkaloa
Ilir untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel berikut ini:
Data sarana dan prasarana pendidikan
di Desa Bangkaloa Ilir tahun 2014
No
|
Nama Sekolah
|
Jenjang
|
Status
|
Lokasi
|
1
|
TK Baiturrahman
|
TK
|
Swasta
|
Blok Desa RT.05
|
2
|
PAUD melati
|
PAUD
|
Swasta
|
Blok Bangkrong RT.03
|
3
|
SDN 1 Bangkaloa Ilir
|
SD
|
Negeri
|
Blok Desa RT.06
|
4
|
SDN II Bangkaloa Ilir
|
SD
|
Negeri
|
Blok Desa RT.22
|
5
|
SMP 1Widasari
|
SMP
|
Negeri
|
Blok Bangkrong RT. 04
|
6
|
PKBM Bunga Bangsa
|
SMA
|
Swasta
|
Blok Desa RT.10
|
Rekapitulasi
jenis dan jenjang sarana pendidikan formal dan non formal di Desa Bangkaloa
Ilir dapat dilihat pada tabel berikut ini:
No
|
Sarana
|
Jumlah
|
Lokasi
|
1
|
TK
|
1
|
RW.02
|
2
|
PAUD
|
1
|
RW.01
|
3
|
SD
|
2
|
RW.02
|
4
|
SMP
|
1
|
RW.01
|
5
|
PKBM
|
1
|
RW.02
|
JUMLAH
|
6
|
Jika melihat tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
lokasi sekolah baik yang formal maupun non formal berdomisili di RW.02,
sehingga di RW.03 dan RW.04 tidak ada sama sekali jenis pendidikan formal
terutama jenis jenjang SD.
4. Keadaan Ekonomi
a.
Alokasi Dana Desa
Dana desa pada dasarnya adalah dana yang bersumber dari
APBD kabupaten Indramayu yang dialokasikan kepada desa untuk mendanai kebutuhan
desa dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Alokasi dana desa Bangkaloa Ilir
terkadang naik, turun, dan terkadang tetap. Alokasi dana desa misalnya pada
tahun 2008 berjumlah 102.150.000,- sampai tahun 2009 berjumlah tetap. Sedangkan pada tahun 2010
berjumlah 96.390.000,-.
b.
Prasarana dan Sarana Sosial
Pada umumnya jenis sarana sosial ekonomi masyarakat Desa
Bangkaloa Ilir berupa usaha perdagangan, industri rumahan (home industri), dan sarana lahan pertanian dan perkebunan.
Adapun jumlah warung yang menjual kebutuhan sehari-hari
di Desa Bangkaloa Ilir sebanyak 35 buah, yang mempunyai industri (home industri) sebanyak 20 buah, dan
jumlah penduduk yang memiliki mata pencaharian sebagai petani sebanyak 968
orang 19,6% dari jumlah penduduk Desa Bangkaloa Ilir.
c.
Transportasi dan Perhubungan
Panjang jalan Desa bangkaloa Ilir sepanjang 10 km (10.000
meter), yang terdiri dari jalan lingkungan sepanjang 2,55 km, jalan desa 6 km,
dan jalan propinsi sepanjang 1,5 km.
Pada tahun 2006, di Desa Bangkaloa Ilir mulai di bangun
jalan By Pass Jakarta-Cirebon dan mulai dilintasi trayek angkutan AKDP, sehingga
dapat membantu sebagai transportasi masal penduduk
d.
Telekomunikasi dan Informasi
Penggunaan jaringan komunikasi di Desa bangkaloa Ilir
khususnya sambungan telepon sudah ada, walaupun masih terbatas penggunanya,
jumlah sambungan yang ada (konsumen) yang menggunakan jasa telepon rumah baru
mencapai 15 SST/rumah.
Selanjutnya jasa PT. POS Indonesia amat membantu
mobilitas komunikasi dan distribusi barang dan jasa pos, sehingga berbagai
transaksi bisnis maupun jasa yang diperlukan masyarakat semakin mudah
dijangkau.
e.
Pengairan dan keirigasian
Penanganan keirigasian/ pengairan diarahkan dalam rangka
memenuhi kebutuhan para petani sawah maupun tanaman palawija. Pada kenyataannya
kondisi jaringan irigasi di Desa Bangkaloa Ilir saat ini sangat memprihatinkan,
mengingat hanya pada saat musim hujan saja jaringan irigasi bisa maksimal
sedangkan pada saat musim kemarau tidak airnya., karena rusaknya tanggul
saluran irigasi dan terjadinya pandangkalan saluran air.
5. Keadaan Sarana dan Prasarana
Keadaan sarana dan prasarana di desa Bangkaloa Ilir
terdpat beberapa yaitu sebagai berikut:
a.
Infrastruktur jalan
1)
Jalan lingkungan yang terdapat di RT. 21,01,02 dan 04 RW
01 sepanjang 960 m masih berupa tanah.
2)
Jalan lingkungan yang terdapat di RT 05, 06, 07, 08 dan
22 RW.02 sepanjang kurang lebih 1000 m masih berupa tanah.
3)
Jalan lingkungan yang terdapat di RT.11 RW.03 sepanjang
kurang lebih 200 m masih berupa tanah.
4)
Jalan lingkungan yang terdapat di RT. 17,18,19 dan 20
RW.04 sepanjang kurang lebih 1150 m masih berupa tanah.
5)
Jalan Desa yang ada di sebelah Barat Tanggul Sungai
Cimanuk dari RT.01-03 sepanjang kurang lebih 600 m masih berupa tanah.
6)
Jalan Desa yang ada pada sebelah Timur Sungai Cipelang
RT.01 dan 02 sepanjang kurang lebih 350 m masih berupa tanah.
7)
Jalan Desa yang ada di sebelah Barat Sungai Cipelang
RT.01-RT.18 sepanjang kurang lebih 2400 m masih belum di aspal.
8)
Jalan Desa yang terdapat pada RT.04 RW.01 (jalan kulung)
sepanjang kurang lebih 500 m yang sudah di aspal amblas dan bergelombang, TPT
yang ada pada tersebut sudah rusak.
9)
Jalan Desa yang ada pada sebelah Timur Sungai Cipelang
RT.06-RT.18 sepanjang kurang lebih 1500 m masih berupa tanah
10) Jalan desa yang ada
pada RT.05-RT.15 sepanjang kurang lebih 1000 m yang sudah di aspal rusak parah
dan bergelombang.
11) Desa belum memiliki
saluran sekunder, sehingga petani sangat kesulitan untuk mengairi sawah.
12) Lahan pertanian
yang ada di sebelah barat sungai cibuaya perlu adanya sarana pompanisasi.
13) Jalan yang menuju
Blok. Keserut dari mulai Jembatan Sungai Cibuaya sampai Blok.Keserut perlu
pelebaran.
14) Kurangnya lampu
penerangan jalan disetiap RW.
15) Jembatan yang
menyeberangi Sungai Cibuaya (Blok.Basel) masih berupa bambu sehingga sulit
untuk di lalui.
b.
Keirigasian
1)
Gotong royong pada B-WR.1 di RT.21 sering mampet dan
sudah ambles
2)
Buk semurup yang ada di RT.05 RW.02 perlu diperbaiki.
3)
Desa belum memiliki Saluran Sekunder, sehingga petani
sangat kesulitan untuk mengairi sawah.
4)
Lahan pertanian yang ada di sebelah Barat Sungai Cibuaya perlu
adanya sarana pompanisasi.
6. Organisasi Pemerintahan Desa
Organisasi pemerintahan desa memiliki kondisi secara umum
yaitu meliputi:
a. Pelayanan Catatan
Sipil
Pelayanan yang berkaitan dengan pengaturan kependudukan
yaitu KK, KTP, serta pelayanan yang berhubungan dengan catatan sipil berupa
akta kelahiran.
Selain itu akta perkawinan, dan akta-akta kelahiran.
Jumlah cakupan layanan pendaftaran penduduk dan catatan sipil tahun 2014 terdiri dari kartu keluarga (KK)
dengan jumlah 1747 , KTP berjumlah 3984 buah yang belum mimiliki KTP 500
sedangkan yang sudah memiliki KTP berjumlah 3984, AKTA kelahiran berjumlah 5714 buah. Akan tetapi yang belum
memiliki akte kelahiran 2227 sedangkan yang sudah memiliki AKTA kelahiran
berjumlah 3485. Untuk lebih jelasnya bisa di lihat pada tabel berikut ini:
Data Pelayanan
Catatan Sipil di Desa Bangkaloa Ilir Tahun 2014
No
|
Jenis Layanan
|
Jumlah
|
1
|
KK
|
1747
|
2
|
KTP
|
3984
|
3
|
Akta Kelahiran
|
5714
|
b.
Aparatur Pemerintahan
Jumlah pegawai di lingkungan
pemerintahan Desa bangkaloa Ilir tahun 2014 sebanyak 1 kuwu, 1 orang juru
tulis, 4 orang kaur, dan 5 orang bekel, ketua RW sebanyak 4 orang, dan 22 orang
sebagai ketua RT. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Jumlah Aparatur Pemerintahan
dan Anggota Kelembagaan
Di Desa Bangkaloa Ilir tahun
2014
No
|
Aparatur Pemerintahan
|
Jumlah
|
1
|
Kuwu
|
1
|
2
|
Juru Tulis
|
1
|
3
|
Kaur
|
5
|
4
|
Bekel
|
4
|
5
|
Ketua RW
|
4
|
6
|
Ketua RT
|
22
|
Struktur Organisasi Pemerintahan
Desa Bangkaloa Ilir Pada Tahun 2014
D. Identifikasi
Potensi dan Permasalahan Masyarakat
1.
Potensi Masyarakat Desa
Banyak potensi yang bisa
ditemukan di Desa Bangkaloa Ilirlahan dan sawah yang luas dapat berpotensi
sebagai sumber kehidupan masyarakat jika pemanfaatannya maksimal.Di desa ini
juga tedapat pertanian Padi, terong. Cabai, kangkung, palawija, dan lain-lain yang hasilnya dapat dipasarkan ke
industri-industri kecil maupun besar sebagai bahan dasar dari suatu produk. Selain berupa sumber daya alam
potensi yang dimiliki oleh Desa Bangkaloa Ilir ini yaitu sumber daya finansial
yaitu berupa ADD, Bantuan provinsi, Bantuan kabupaten, swadaya masyarakat, dan
yang lainnya. Selain itu, terdapat pula sumber daya sarana berupa, TK, PAUD, SD
Negeri, SMP Negeri, dan PKBM. Masjid dan musholah merupakan salah satu potensi
yang dimiliki Desa bangkaloa Ilir yang termasuk sebagai sumber daya sarana. Desa
Bangkaloa Ilir juga memiliki potensi yang lainnya yaitu kepemilikan ternak yang
meliputi, ayam kampung, itik, Entog, dan kambing. Jenis kesenian dan budaya
juga menjadi salah satu potensi yang dimiliki oleh Desa bangkaloa Ilir ini.
Adapun jenis dari kesenian dan budaya yaitu, Wayang kulit, Sandiwara, Barokan,
dan Kuda lumping.
Berdasarkan data di atas, maka
dapat dilihat melalui tabel di bawah ini:
Jenis Sumber Daya Alam
No.
|
Jenis
|
Jumlah/Luas
|
Lokasi
|
1
|
Tanah
Carik Desa
|
7,15
|
Tersebar
|
2
|
Lahan
Pekarangan masih luas
|
54,766
|
Tersebar
|
3
|
Tanah
Sawah
|
477,217
|
Tersebar
|
4
|
Palawija
|
-
|
-
|
5
|
Tanah
Hibah Masyarakat
|
-
|
-
|
6
|
Sumber
Mata Air
|
-
|
-
|
7
|
Irigasi
|
6500 m
|
Tersebar
|
8
|
Sungai/Solokan
|
264.000 m
|
Tersebar
|
9
|
Lainnya
|
-
|
-
|
Sumber Daya Finansial
No
|
Jenis Sumber Daya Finansial
|
Jumlah
|
Keterangan
|
1
|
ADD
|
96.390.000,-
|
Rutin
|
2
|
Bantuan Provinsi
|
15.000.000,-
|
Rutin
|
3
|
Bantuan Kabupaten
|
105.600.000,-
|
Rutin
|
5
|
Swadaya Masyarakat
|
39.775.000,-
|
Fleksibel
|
Sumber Daya Sarana
a.
Sarana Pendidikan
No
|
Jenis Sarana Pendidikan
|
Jumlah
|
Lokasi
|
1
|
TK
|
1
|
RW. 02
|
2
|
PAUD
|
1
|
RW. 01
|
3
|
SD Negeri
|
2
|
RW. 02
|
4
|
SMP Negeri
|
1
|
RW.01
|
5
|
PKBM
|
1
|
RW.02
|
JUMLAH
|
6
|
a.
Sarana Keagamaan
No
|
Jenis Kepemilikan
|
Jumlah
|
Lokasi
|
1
|
Masjid Jami’
|
3
|
Tersebar
|
2
|
Mushola
|
17
|
Tersebar
|
3
|
Madrasah
|
2
|
RT. 01 dan RT. 13
|
Jumlah
|
22
|
Potensi Lainnya
a.
Kepemilikan Ternak
No
|
Jenis Kepemilikan
|
Jumlah
|
Lokasi
|
1
|
Ayam Kampung
|
6300
|
Tersebar
|
2
|
Itik
|
3900
|
Tersebar
|
3
|
Entog
|
3450
|
Tersebar
|
4
|
Kambing
|
750
|
Tersebar
|
Jumlah
|
14.400
|
b.
Jenis Kesenian dan Budaya
No
|
Jenis Kesenian/Budaya
|
Jumlah
|
Lokasi
|
1
|
Wayang Kulit
|
1
|
RW. 04
|
2
|
Sandiwara
|
1
|
RW. 01
|
3
|
Barokan dan Kuda Lumping
|
1
|
RW. 02
|
Jumlah
|
3
|
2.
Permasalahan
Masyarakat Desa
Masalah adalah perbedaan antara yang
seharusnya dan yang sesungguhnya. Setelah melakukan kajian melalui sketsa desa,
kalender musim, dan diagram kelembagaan, masalah yang dimiliki Desa Bangkaloa
Ilir sangat kompleks.
Berdasarkan penjaringan masalah yang
dilakukan di setiap dusun didapati masalah sebagai berikut:
a.
Bidang Pendidikan
1)
PAUD MELATI yang berlokasi di RT.03
RW.01 belum mempunyai gedung sendiri.Di Desa Bangkaloa Ilir terdapat 1 (satu)
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD/BKB Kemas). Dengan demikian, masyarakat Bnagkaloa Ilir harus menambah lagi
Pendidikan BKB Kemas agar anak-anaknya memiliki tumbuh kembang yang baik dan
dapat membantu unuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Dalam
hal ini, KKN Posdaya akan merintisuntuk memberikan ilmu pengetahuan yang sebanding dengan
yang diajarkan di PAUD yaitu dengan cara diadakannya bimbingan belajar untuk
usia dini.
2)
TK BAITURRAHMAN yang berlokasi di RW. 02
RT.05 sarana dan prasarananya belum memadai .
b.
Bidang Kesehatan
1)
Belum ada tempat pembuangan sampah di
setiap RT sehingga banyak masyarakat yang masih membuang sampah di sungai.
2)
Saluran pembuangan air Limbah di setiap
RT belum maksimal karena pendangkalan bahkan masih ada RT yang belum mempunyai
saluran pembuangan air limbah
3)
Desa belum memiliki Ambulan Desa
4)
Desa belum memiliki Pos Obat Desa
c.
Bidang Lingkungan Hidup
1)
Kurangnya lampu penerangan di setiap RW
2)
Sekitar kurang lebih 10% rumah warga
tidak layak huni
d.
Bidang Koperasi dan UKM
1)
Peternak ikan air tawar di RT.01 belum
maksimal dan perlu dukungan modal
2)
Pelaku Usaha Kecil perlu dukungan modal
3)
Peternak itik (tersebar) perlu dukungan
modal
4)
Pandai besi yang ada di RT.17 perlu
dukungan modal
E. Pemetaan Keluarga Desa
Dari hasil masa
penjajagan tim KKN Posdaya IAIN Syekh Nurjati Cirebon kelompok 73 di lokasi
KKN, yaitu Desa Bangkaloa Ilir, Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu,
ternyata di Desa Bangkaloa Ilir merupakan desa yang masih tergolong penduduk
atau masyarakatnya sudah termasuk kedalam kelompok masyarakat sejahtera 1
karena kondisi perekonomian mareka masih bisa ditanggulangi oleh keseharaian
mereka sebagai petani, buruh tani dan buruh/swasta, PNS, dan ada pula yang
menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI)/buruh migran baik buruh migran laki-laki
maupun buruh migran perempuan. Rata-rata penduduknya sudah dapat menanggulangi
masalah keluarga mereka masing-masing, ini dapat dilihat dari pemukiman tempat
mereka tinggal.
Tahapan
keluarga sejahtera dan indikatornya:
1.
Keluarga sejahtera I
a.
Keluarga tersebut makan setidaknya dua kali sehar
b.
Mempunyai pakaian layak untuk keperluan yang berbeda
c.
Rumah yang ditempati mempunyai atap, lantai, dan dinding
yang baik
d.
Bila ada anak atau anggota keluarga yang sakit, dibawa ke
sarana atau petugas kesehatan
e.
Bila pasangan usia subur (PUS) ingin ber-KB, pergi ke
sarana pelayanan KB
f.
Semua anak umur 7 – 15 tahun yang ada dalam keluarga
bersekolah
Catatan:
Apabila salah satu atau lebih pertanyaan tersebut di jawab “ya” maka
berarti keluarga tersebut termasuk “Keluarga Prasejahtera”. Apabila keenam
indikator tersebut terpenuhi, maka masuk dalam kategori “Keluarga Sejahtera I”
2.
Keluarga Sejahtera II yaitu keluarga yang memenuhi semua indikator I dan yang
dibawah ini
a.
Anggota keluarga melakukan ibadah menurut agamanya
b.
Anggota keluarga makan daging/telor/ikan setidaknya
sekali seminggu
c.
Anggota keluarga memperoleh satu stel pakaian yang baru
dalam setahun
d.
Luas lantai rumah setidaknya 8 m2 untuk setiap penghuni
rumah
e.
Dalam tiga bulan terakhir seluruh anggota keluarga dalam
keadaan sehat
f.
Terdapat seorang atau lebih anggota keluarga yang bekerja
g.
Seluruh anggota keluarga berumur 10-60 tahun bisa baca
tulis
h.
Pasangan usia subur (PUS) dengan dua anak atau lebih
menggunakan kontrasepsi
Catatan:
Apabila kedelapan pertanyaan di atas terpenuhi, maka
keluarga tersebut termasuk “Keluarga Sejahtera II”. Apabila salah satu atau
lebih pertanyaan tersebut tidak terpenuhi, maka keluarga yang bersangkutan
termasuk “Keluarga Sejahtera I”
3.
Keluarga Sejahtera III yaitu keluarga yang memenuhi seluruh indikator diatas dan
yang berikut ini:
a.
Keluarga berupaya meningkatkan pengetahuan agamanya
b.
Sebagian penghasilan keluarga bisa ditabung
c.
Keluarga makan bersama setidaknya sekali seminggu
d.
Keluarga ikut kegiatan masyarakat di lingkungannya
e.
Keluarga memperoleh informasi dari media massa
Catatan:
Apabila kelima pertanyaan di atas terpenuhi, maka keluarga tersebut
termasuk “Keluarga Sejahtera III”. Apabila salah satu atau lebih pertanyaan
tersebut tidak terpenuhi, maka keluarga yang bersangkutan termasuk “Keluarga
Sejahtera II”
4.
Keluarga Sejahtera III Plus yaitu keluarga yang memenuhi seluruh indikator termasuk
yang dibawah ini:
a.
Keluarga secara teratur memberikan sumbangan materil atau
uang untuk kegiatan sosial
b.
Ada anggota keluarga yang aktif dalam kegiatan
kemasyarakatan
Berdasarkan indikator-indikator di atas, maka peta keluarga
di desa Segeran Kidul dapat dilihat pada tabel berikut :
TINGKAT SOSIAL EKONOMI
|
JUMLAH
|
1.
Jumlah keluarga pra sejahtera
|
1203 Keluarga
|
2.
Jumlah keluarga sejahtera 1
|
1797 Keluarga
|
3.
Jumlah keluarga sejahtera 2
|
1709 Keluarga
|
4.
Jumlah keluarga sejahtera 3
|
681 Keluarga
|
5.
Jumlah keluarga sejahtera 3 plus
|
324 Keluarga
|
Total jumlah kepala keluarga
|
5.714
Keluarga
|
F. Kondisi Objektif Masjid Al-Hikmah
FORMAT PENDATAAN MASJID
1. IDENTITAS
MASJID
a.
Nama Masjid :
Al-Hikmah
b.
Alamat :
Rw. 01 Desa Bangkaloa Ilir
c.
Luas Tanah :
1800
d.
Luas Bangunan :
80x40
e.
Status
Tanah : Milik Pribadi / Wakaf
f.
Tahun Berdiri :
1973
g.
Renovasi Terakhir :
Tahun 2001
h.
Daya tampung :
400 Jama’ah
2. SUSUNAN
KEPENGURUSAN
a.
Ketua :
Ust. Shobirin
b.
Sekretaris :
Ust. M. Hayyun
c.
Bendahara :Artono
d.
Khotib :
Ust. Koswara
Ust. Carudy
3. Jumlah
Perangkat Keagamaan
Imam
: 2 (Dua)
Muadzin :
5 (Lima)
Ustadz : 5 (Lima)
Ustadzah :
1 (satu)
Al
– Qur’an : 20 Buah
Kitab
Barjanji : 5 Buah
4. Sumber
Dana Rutin :
Kotak Amal dan Donatur
5. Kegiatan
Rutin
a.
Harian :
Sholat wajib berjama’ah,
b.
Mingguan :Yasinan
Sholat Jum’at
c. Bulanan :
Manaqiban
d.
Tahunan : Kegiatan Maulid
Nabi
Isro Mi’raj
Nisfu Sya’ban
Kegiatan Ramadhan
Pelaksanaan Hari Raya
Masjid
Al-hikmah merupakan masjid desa yang terletak di Rw 01, tepatnya disamping Balai Desa Bangkaloa Ilir – Widasari – Indramayu.
Masjid ini merupakan sentral masyarakat desa bangkaloa ilir dalam melaksanakan
salah satu kewajibannya yakni shalat fardhu. Meskipun pada kenyataannya hanya
sebagian kecil saja dari masyarakat yang melaksanakan shalat fardhu disanah,
terkecuali hari jum’at dan hari-hari besar umat islam.Meskipun Masjid Al-Hikmah
ini sebenarnya berda cukup jauh dari Masyarakat Desa bangkaloa Ilir, sehingga
menyulitkan masyarakatnya untuk berbondong-bondong dating kesanah.Apalagi
ditambah masyarakat harus menyebrangi jalan Pantura yang banyak sekali kendaraan
yang berlalu la-lang disanah dan tentunya kecelakaan-pun tidak dapat
dihindarkan jikalau mereka tidak berhati-hati dalam menyebrangi jalan
Pantura.Padahal kondisi fisik masjidnya sendiri sangatlah bagus, terurus dan
selalu dikelola dengan baik oleh DKM-nya, hal ini karna dapat dilihat
bahwasanya Masjid Al-Hikmah ini terletak disamping jalan (per-3’an) antara arah
Cirebon, Jakarta, dan Majalengka, sehingga setiap harinya dimasjid tersebut
selalu ada orang-orang yang shalat dan beristirahat diluar masjid Al-Hikmah.
Pagi
sampai menjelang sore hari Masjid Al-Hikmah ini biasanya sedikit sepi, hal ini
karna masyarakat bangkaloa ilir rata-rata mejalankan aktivitasnya untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka, sehingga yang ada dimasjid hanya Aparat Pemerintahan
Desa Bangkaloa Ilir dan juga Para Musyafir yang beristirahat disanah.Sore hari
sampai malam hari, Masjid Al-Hikmah mulai menunjukan aktivitasnya, dimana ada
sebagian masyarakat yang shalat dan belajar mengaji disanah, sehingga Masjid
tersebut lumayan ramai diisi oleh canda tawa anak-anak dan juga lantunan ayat
suci Al-Qur’an.Untuk itulah, sekiranya Masjid Al-hikmah dijadikan sebagai Pusat
Pos Pemberdayaan Keluarga (POSDAYA) Al-Hikmah, karna kami berharap masjid
tersebut selain sebagai tempat beribadah, juga sebagai tempat masyarakat untuk
melaksanakan aktivitas yang membangun kemadirian keluarganya, tentunya tidak
terlepas dari syari’at agama islam dalam pemakaian masjidnya.
BAB
II
PELAKSANAAN
KEGIATAN
A. Konsolidasi dan
Hasil Loka Karya
Salah satu upaya
pendampingan POSDAYA Al-Hikmah Desa Bangkaloa Ilir yang dilakukan oleh kelompok
73 yakni melalui: konsolidasi, observasi, dan pelaksanaan program kerja.
Tahapan yang dilalui sebagai langkah awal salah satunya dengan silaturrahmi
kepada Aparat Desa, mengunjungi Tokoh Masyarakat (TOMA), Tokoh Agama (TOGA),
beramah-tamah dan bersikap supel terhadap warga, dengan cara demikian dapat
mempermudah penetrasi secara persuasif terhadap masyarakat desa. Adapun tahap lanjutan
dalam menghimpun data lapangan salah satunya adalah dengan melakukan pemetaan;
observasi, jajak data secara blusukan, dan menghimpun data empiris lewat
informasi para Tokoh desa. Hasil data lapangan yang didapat kemudian dirumuskan
dalam Forum Group Discussion (FGD). Keseluruhan data mengenai potensi,
permasalahan, dan data objektif (kualitatif & kuantitatif) desa dimunculkan
dan diangkat dalam Loka karya. Secara singkat tahapan yang dilakukan dalam
upaya Penguatan dan Pendampingan POSDAYA Al-Hikmah Desa Bangkaloa Ilir adalah sebagai berikut:
1.
Mengunjungi Aparat Desa Bangkaloa Ilir
Hal
pertama yang kami lakukan di Desa Bangkaloa Ilir, kami melakukan silaturahmi ke
aparat desa pada hari Jum’at, 20 Juni 2014. Karena aparat desa merupakan pusat
informasi mengenai keadaan desa tersebut. banyak hal yang kami tanyakan pada
kesempatan itu. Kebetulan pada hari itu ada Sekertaris Desa atau yang dikenal
dengan Juru Tulis (Ulis) yang bernama Bapak Iin Asikin. Dengan demikian
data-data mudah didapat sebagaimana terlampir.
2.
Mengunjungi
Ketua Poadaya Al-Hikmah
Selanjutnya kami silaturahmi kepada Ketua Posdaya
al-Hikmah Bangkaloa Ilir, hal tersebut kami lakukan pada sore harinya setelah
dari aparat desa. Kami menemui ketua Posdaya yang dipegang oleh Bapak Koswara.
Banyak informasi yang kami dapatkan mengenai Posdaya yang berdiri sejak tahun
2012 ini. Pada kesempatan tersebut kami juga meminta izin untuk mengganti plang
Posdaya yang sudah rusak, karena plang merupakan simbol adanya suatu lembaga,
maka dari itu kami berinisiatif melakukan perbaikan.
3.
Mengunjungi
Tokoh Agama
Tahap
selanjutnya kami melakukan survey terhadap mushola-mushola dan menanyakan
keadaan agama kepada tokoh agama. Pertama, kami mendapatkan dari Ustadz Alif,
bahwa Desa Bangkaloa keagamanya kurang, mushola jarang pengunjungnya. Sementara
informasi yang kami dapatkan dari Ustadz Bastoni, bahwa di Desa Bangkaloa
sangatlah kental tentang politik hingga dikaitkan dengan keagamaan. Apabila
suatu dusun mendukung partai tertentu maka akan musholanya akan dibantu,
sementara jika sebaliknya tidak mendukung partai tersebut, maka jangan berharap
untuk mendapat bantuan.
4.
Survey keadaan
ekonomi, kesehatan, dan blusukan kepada warga
Langkah
sselanjutnya kami melakukan survey keadaan warga mengenai keadaan kesehatan dan
ekonominya. Informasi yang kami dapatkan, bahwa Bangkaloa dilewati jalur sungai
Cimanuk, dengan demikian warga di sana memanfaatkan sungai tersebut untuk
kehidupan sehari-hari, tidak hanya untuk irigasi merekapun mandi dan cuci baju
di sungai. Namun karena kebiasaan mereka, tidak ada penyakit yang mereka
rasakan bahkan sehat-sehat saja. Secara kejauhan air terlihat keruh namun
ketika diambil lumayan bersih dan hanya bisa digunakan untuk mencuci dan tidak
layak dikonsumsi.
Sedangkan
keadaan ekonomi di Desa Bangkaloa cukup maju, karena setiap blok sudah terdapat
warung yang menyediakan kebutuhan pokok mereka. Secara geografis, memang Desa
Bangkaloa berdampingan dengan Desa Jati Barang yang merupakan salah satu pasar
besar di Indramayu. Di sisi lain masih kurang yaitu belum adanya koperasi
sebagai penyedia modal yang dapat memajukan perekonomian mereka. Sehingga
dengan terpaksa mereka meminjam kepada tengkulak yang menggunakan sistem bunga
yang cukup besar.
Dari
informasi data-data yang kami himpun kurang lebih sepuluh hari, lanjutan dari
tahapan tersebut kami melakukan Loka Karya Tiingkat Desa (LOKDES) pada hari
Kamis, 26 Juni 2014 pukul 20.00. dalam acara tersebut dihadiri oleh Kuwu
Bangkaloa (Bapak Ato), aparat desa, dan segenap warga.
Adapun
hasil dari pada Loka Karya Tingkat Desa (LOKDES) sebagai berikut.
Masalah:
a.
Kurangnya
kesadaran dalam pengolahan sampah,
b.
Kurangnya
pengajar ngaji di setiap mushola,
c.
Kurang kondusifnya
pengajaran di PAUD,
d.
Kurangnya
kesadaran orang tua untuk menyuruh anak ngaji,
e.
Kurang
pemanfaatan lahan kosong.
Dapat
ditarik kesimpulan secara garis besar masalah yang ada di Bangkaloa yaitu terkait
tiga bidang yakni: bidang Lingkungan, bidang Pendidikan, dan Bidang Agama. Maka
solusi yang kami tawarkan terkait dengan tiga bidang tersebut kami mengadakan
rencana program yang akan kami kembangkan:
a.
Penanggulangan
mengolah sampah
b.
Pengalokasian pengajar
ngaji di mushola-mushola
c.
Mengajar di PAUD
dengan sistem Play Area
d.
Mengadakan
Bimbingan belajar (Bimbel) bagi SD
e.
Mengikuti majlis
ta’lim untuk pendekatan terhadap orang tua
f.
Kuliah subuh
g.
Yasinan bersama
setiap malam Jum’at
h.
Mengadakan Bakti
Sosial (BakSos)
i.
Pemanfaatan
lahan kosong dengan kebun bergizi.
Sedangkan Rencana Program Bulan Ramadhan Tahun 2014/1435
H
a. Mengadakan
kegiatan Tadarus Al-Qur’an setelah shalat Tarawih,
b. Mengisi
acara kultum tarawih bagi laki -laki
c. Memperingati
Malam Nuzulul Qur’an,
d. Mengadakan
Buka Puasa Bersama,
e. Mengadakan
kegiatan Perlombaan dalam rangka memeriahkan bulan
Ramadhan, dan
f. Mengadakan
Pelepasan Peserta KKN POSDAYA dan pemberian Reward bagi pemenang
perlombaan.
B.
Kegiatan
Pendampingan dan Penguatan POSDAYA
Pendampingan dan Penguatan POSDAYA Al-Hikmah terus
diupayakan oleh kelompok 73 Desa Bangkaloa Ilir. Sebagai misi lanjutan yang
diemban oleh Angkatan KKN POSDAYA tahun ke-tiga, Pendampingan dan Penguatan
kiranya menjadi fokus utama yang menjadi dasar keberlanjutan POSDAYA ke depan.
Langkah Penguatan dilakukan dengan maksimalisasi Program Kerja yang telah
disepakati dalam Loka Karya Tingkat Desa. Dari beberapa Program Kerja yang
terintegrasi pada fokus Pendidikan, Keagamaan, dan Lingkungan. Namun tetap
tidak terlepas 5 pilar yang harus dilaksanakan pula dalam bidang ekonomi maupun
kesehatan. Supaya terciptanya relevansi yang searah dengan basis KKN Tematik
berbasis masjid.
PROGRAM
KERJA KKN POSDAYA 2014
No
|
Nama Bidang
|
Bentuk Kegiatan
|
1
|
Bid. Pendidikan
Anggota :
Laela Maghfiroh
Siti Nurhasanah
|
a.
Ikut membantu proses belajar mengajar di (SD)
b.
Memberikan bimbingan belajar atau kursus setiap mata
pelajaran (khususnya untuk tingkat SD, misalnya MTK, B. Inggris, B. Arab, dan
IPA)
|
2
|
Bid. Keagamaan
Anggota :
Mulya
Rochman
|
Ikut berperan aktif dalam kegiatan keagamaan
dimasyarakat misalnya :
a. Bimbingan membaca
Al-Quran (tadarusan)
b. Yasinan bersama
warga
c. Mengadakan
pesantren kilat
d. Kuliah subuh
bersama masyarakat Bangkaloa Ilir
e. Pengajian ibu-ibu
di Desa Bangkaloa Ilir
f. Taraweh keliling
|
3
|
Bid. Lingkungan
Anggota :
Sofiyatullaeliyah
Ibrohim bin Samsudin
|
a.
Membantu pelaksanaan kegiatan kebersihan dilingkungan
Desa bangkaloa Ilir
b.
Penanaman kebun bergizi
c.
Sosialisasi kebersihan pembuangan air
d.
Pembenihan ikan disekolan untuk membasmi jentik-jentik
nyamuk
|
4
|
Bid. Kesehatan
Anggota :
Ineu Andriani
Ria Nur Wulandari
|
a.
Ikut membantu dan mengikuti kegiatan Posyandu di Desa
Bangkaloa Ilir misalnya mengadakan penimbangan, pelaksanaan imunisasI.
b.
Menerapkan hidup sehat dengan membagikan makanan sehat
dan pembagian abate kepada sebagian warga Bangkaloa Ilir
|
5
|
Bid. Perekonomian
Anggota :
Sri Mulyani
Siti Marfuatun Nisa
|
a.
Berkunjung ketempat pembuatan batu bata yang berada di
Desa Bangkaloa Ilir
b.
Pembuatan kreativitas
|
1. Program Pendidikan
a.
Pengajaran MDA
Tanggal 23 juni 2014
1)
Tahapan: setelah
di adakannya lokdes di temukan masalah dari masyarakat bahwa masih banyak anak-anak yang kurang berminat dalam sekolah
MDA dan pengurus MDA setempat meminta bantuan kepada kami untuk membantu mengajar
di MDA dengan sistem play Area agar pembelajaran semakin menarik dan dapat
menarik minat anak-anak untuk belajar di MDA.
2)
Masalah: dalam
mengajar di MDA masalah yang kami temukan yaitu kurangnnya semangat dari
anak-anak dalam mengikuti pembelajaran.
3)
Solusi: untuk meningkatkan semangat anak-anak kami
lebih memperbanyak games untuk membantu pembelajaran lebih aktif.
Kegiatan pengajaran di MDA ini berlangsung dari mulai
tanggal 23 Juni 2014 sampai tanggal 25 juni 2014. Pengajaran dilaksanakan
dengan berbagai metode dan model sehingga peserta didik tidak merasa bosan dan
akan lebih mudah dalam menyerap pelajaran. Di MDA ini sudah disediakan bangku
untuk belajar, tetapi pada saat pembelajaran ini bangku dikosongkan, hal ini
berfungsi untuk memberikan kebebasan bagi peserta didik sesuai dengan gaya
belajar mereka.
Setelah beberapa menit peserta didik mulai merasa nyaman
dengan gaya belajar seperti ini, mereka sangat semangat mengikuti pembelajaran.
Hari berikutnya, peserta didik bertambah, peserta didik yang dulunya malas untuk
berangkat ke MDA kini bisa mengikuti pembelajaran di kelas dan aktif selama
proses pembelajaran. Dapat diidentifikasi pembelajaran dikatakan sukses hal ini
dikarenakan pelajaran yang sudah ditugaskan misalnya hafalan, peserta didik
mudah untuk mengingatnya. Selain pembelajaran seperti ini, direncanakan play
area akan tetapi belum terlaksana karena peserta didik dalam keadaan puasa.
b.
Pengajaran Bimbel
Tanggal 24
juni 2014
Warga
masyarakat bangkaloa ilir termasuk kedalam masayarakat yang dapat menerima
orang lain dalam kehidupannya dengan mudah, mereka menerima kedatangan kami
dengan sangat antusias dan sangat terbuka, terutama anak-anak mereka sangat
senang dengan kehadiran kami di desa bangkaloa ilir, mereka sering main ke
posko kami, melihat antusias anak-anak dengan adanya kedatangan kami maka kami
memutuskan mengadakan bimbingan belajar yang di adakan setiap siang hari pukul
14.00. kami mengajak anak-anak untuk belajar sambil bermain anak-anak sangat
senang dengan pembelajaran yang di padukan dengan bermain mereka merasa lebih
bergembira, dari pembelajaran yang kami padukan dengan bermain membuat kita
lebih mudah mentransfer ilmu kami kepada mereka dan merekapun lebih mudah untuk
menangkapa ilmu yang kami ajarkan, pelajaran yang kami ajarkan antara lain.
Bahasa inggris, ilmu agama, matematika, IPS,IPA, keterampilan, dll.
1)
Masalah: Setelah
di adakannya bimbel, masalah yang kami temukan di desa bangkaloa ilir yaitu
masih terdapat anak-anak yang
sudah kelas 4,5,6 tetapi masih belum bisa membaca dengan lancar.
2)
Solusi: proses
pengajaran di lakukan lebih menarik tidak hanya melakukan pembelajaran dengan
menggunakan metode ceramah yang di lakukan oleh guru tetapi lebih memfariatifkan
lagi proses pembelajaran dengan metode-metode yang menarik sehingga anak-anak
lebih semangat dalam belajar.
c.
Pengajaran PAUD
& SD
Siswa/i sedang memperhatikan penjelasan saat
pembelajaran. Pengajaran di SD ini tidak lama hanya beberapa hari saja karena
libur. Pada saat pembelajaran, diadakan pesantern kilat. Pesantren kilat ini
bertujuan untuk menambah wawasan yang lebih tentang keagamaan yang tidak di
dapat pada waktu pembelajaran di hari-hari biasa. Program
pengajaran PAUD dan SD dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan siswa/i desa
Bangkaloa Ilir. Proses pelaksanaan pengajaran dilakukan dari
pukul.07.00-11.00. anggota yang
berjumlah 10 orang disebar kedalam 3 kelas yang berbeda yaitu: kelas 4, 5 dan 6
SD. Antusias siswa/i terhadap pengajaran ini sangat besar. Terlihat dari
banyaknya anak-anak yang ingin tahu terhadap materi yang dibertikan.
1)Masalah
: sehubungan pengajaran yang kami lakukan di buylan Ramadhan, kami fokus
mengajar materi tentang agama. Seperti Puasa, Bacaan Sholat dan surat-surat pendek.
Kendala yang dihadapi adalah kurangnya pemahaman dan penguasaan mereka tentang
hapalan bacaan sholat dan surat-surat pendek.
2)Solusi
: Dari pemaparan permasalahn diatas, kami mengadakan proses pembelajaran
hapalan surat-surat pendek dan praktek sholat dengan pembelajaran student
center, yaitu siswa/i diberikan tugas untuk menghapal beberapa surat-surat
pendek dan praktek bacaan sholat.
d.
Rumah anak
cerdas (waqaf buku)
Program
waqaf buku diadakan bertujuan
untuk meningkatkan minat baca warga desa Bangkaloa Ilir.Dengan tumbuhnya minat
baca warga, diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan warga.Buku yang
diwaqafkan berasal dari sumbangan warga dan sumbangan peserta KKN
kelompok.73.kami bekerjasama dengan warga sekitar membereskan dan merapihkan
buku yang akan diwaqafkan pada tanggal.13 Juli 2014. Jumlah buku yang
diwaqafkan sekitar 120 eksemplar buku.
1)Masalah
: kendala yang kami temui saat program ini adalah tidak ada lahan yang tepat
untuk menyimpan buku-buku tersebut. Serta tidak adanya tempat penyimpanan (rak
buku) untuk waqaf buku tersebut.
2)Solusi
: setelah mengadakan musyawarah dengan warga sekitar, kami sepakat untuk
menyimpan buku-buku di Masjid Al-Hikmah dan disana telah tersedia lemari untuk menyimpan
buku-buku tersebut.
e.
Lomba Islami
Perlombaan
islami yang bertemakan lomba anatar mushala di adakan pada hari senin- Rabu
14-16 juni 2014. Adapaun lomba yang kami
adakan yaitu, CCI (cerdas cermat islam), Adzan, busana Muslim, mewarnai dan menggambar, Tahfidz. Perlombaan
di adakan di Mushala Ar-Royyan, masyarakat sangat antusias mendukung perwakilan
musahalanya mengikuti perlombaan.
Pelaksanaan lomba menggambar dan mewarnai yang dihadari
beberapa peserta dari musholah yang berbeda-beda. Akan tetapi, pada perlombaan
ini peralatan disediakan, peserta lomba hanya membawa pensil dan pewarna. Peserta
lomba ini hanya untuk SD maksimal kelas 4. Menggambar yang ditentukan
bertemakan masjid. Oleh karena itu, peserta lomba harus menggambar masjid
dengan gaya mereka masing-masing. Tema ini bertujuan untuk mempermudah dalam
proses penjurian.
Lomba tahfidz bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
kemampuan anak-anak Desa Bangkaloa Ilir menghafal surat Al-Quran. Peserta
tahfizd sangat beragam yaitu dari mulai SD sampai SMA.
2.
Program Keagamaan
Dalam bidang keagamaan ada beberapa kegiatan
yang telah kami laksanakan. Kami melihat keadaan warga
penduduk Desa Bangkaloa Ilir yang masih rendah dalam hal keagamaan dan minimnya
kesadaran tentang agama, kami melakukan beberapa kegiatan yang menunjang untuk
perubahan. Berhubungan kegiatan KKN yang kami lakukan bertepatan dengan bulan
suci Ramadan sehingga kegiatan yang kami lakukan harus berhubungan dengan bulan
Ramadan. Adapun program yang kami adakan hanya
mengikuti kebiasaan yang dilakukan oleh warga, seperti pada prinsipnya pada KKN
ini kami hanya fasilitator atau penggerak, dan wargalah yang melaksanakan
sepenuhnya.
Pertama, mengikuti majlis ta’lim. Majlis ta’lim yang diadakan berlangsung
empat kali dalam seminggu, yang dipandu oleh Ust. Koswara. Dimulai pada tanggal
21 Juni 2014 kami mengikuti pengajian di RT 01, kebetulan pada waktu itu
kedatangan Camat Widasari untuk survey ke setiap mushola. Ust. Koswara
membawakan ceramah agama tidak hanya di Bangkaloa saja, melainkan di desa
tetangg yaitu Tegalgirang sehingga jadwal beliau hamper setiap hari.
Kedua, kuliah subuh dan yasinan. Pada program kuliah subuh ini kami
melakukan secara bergiliran antara mahasiswa dengan pengurus mushola Ar-Royan
di RT 04. Tema yang disampaikan berupa keagamaan yang berkaitan dengan bulan
Suci Ramadhan. Hal tersebut untuk mendorong agar warga lebih giat lagi dalam
beribadah dan sebagai tolak ukur kemampuan mahasiswa dalam berdakwah. Sedangkan
untuk acara yasinan bersama kami lakukan setiap malam Jum’at.
Ketiga, program selanjutnya bidang keagamaan yang dikaitkan dengan
pendidikan yakni mengadakan Pesantren Kilat (Sanlat). Kegiatan ini dilakukan di
akhir bulan Ramadhan tepat 16 Juli 2014. Karena pada waktu itu anak sekolah mulai
masuk ajaran baru. Maka di kesempatan ini kami gunakan pengajaran yang
berkaitan dengan keagamaan. Keadaan pendidikan agama di SD tersebut relative.
Anak kelas VI rata-rata sudah bisa mengaji, sedangkan V ke bawah sebagian belum
bisa. Hal tersebut karena kurangnya minat anak untuk mengaji seperti yang
diangkat pada saat LOKDES. Waktu Sanlat yang sangat singkat seperti namanya
kilat. Kamipun menindaklanjuti untuk meningkatkan pengajaran Baca Tulis
Al-Qur’an seperti yang dilakukan sebelumnya.
Keempat, program agama yang berkaitan dengan bulan Ramadhan yaitu mengadakan
tarawih keliling (Tarling ) dan tadarus. Tarling dilakukan secara
berpindah-pindah satu mushola ke mushola lainnya hingga hari ke-15 bulan
Ramadhan barulah kembali lagi dari mushola pertama. Dari hasil survey yang kami
amati bahwa setiap mushola cukup banyak jama’ahnya hingga keluar area. namun di
salah satu mushola di RT 04 tidak ada jama’ahnya. Hal tersebut karena tidak
adanya warga yang bisa jadi imam. Maka dari itu kami mencoba mengisi mushola
tersebut dan akhirnya jama’ahpun berdatangan. Metode dalam susunan shalat
tarawih berbeda-beda, ada yang cepat, pelan dan lambat. Sementara itu sdi
beberapa mushola tidak dilanjutkan dengan tadarus bersama, hal tersebut dipicu
karena warga belum sepenuhnya lancer dalam membaca Al-Qur’an.
3.
Program
Lingkungan
a. Penanaman kebun
bergizi
Desa Bangkaloa Ilir memiliki potensi yang sangat baik
dalam perkembangan tanaman. Akan tetapi masih banyak warga yang tidak memiliki
alat maupun lahan yang luas untuk bercocok tanam. Oleh karena itu, dari bidang
lingkungan melakukan program penanaman kebun bergizi. Kebun bergizi ini
memiliki fungsi yaitu salah satunya memberikan kesadaran bagi warga Desa
bangkaloa Ilir bahwa dalam penanaman tidak harus dalam lahan yang luas akan
tetapi dapat juga dilaksanakan pada tanah yang sangat kecil sekalipun atau yang
tidak memiliki tanah atau halaman.
Proses penanaman kebun bergizi ini dilaksanakan pada hari
rabu, 25 juni 2014 bertempat di blok bangkrong Desa bangkaloa Ilir. Penanaman
kebun bergizi ini memiliki beberapa
proses yaitu:
1). Pembibitan
Penanaman kebun bergizi diawali dengan pembibitan yang
dilaksanakan pada pagi hari. Program ini sengaja diawali dengan pembibitan
karena untuk memberikan fasilitas bagi warga yang ingin menanam tanaman yang
disukai khususnya berupa tanaman yang bisa dikonsumsi. program ini mendapat
sambutan yang sangat baik dan warga sangat antusias sekali, dapat diketahui
dengan partisipasi warga dalam menyediakan bahan dan alat-alat yang dibutuhkan
dalam proses pembibitan ini. Misalnya, tanah yang baik untuk digunakan, pupuk
kandang, dan yang lainnya. Sedangkan, dari kami hanya menyediakan polibag
sebagai tempat pembibitan. Manfaat menggunakan polibag ini sebagai pengganti
ketidakadaan lahan yang luas. Dengan demikian, tanaman akan tetap hidup dan
dapat ditempatkan sesuai dengan keadaan sekitar rumah. Selain di tempatkan di
polibag, warga berinisiatif untuk menyebar tanaman di tanah walaupun dalam
ukuran yang tidak luas. Pembibitan yang
dominan yaitu berupa terong dan caesin.
2).
Perawatan
Langkah kedua setelah pembibitan yaitu perawatan. Perawatan
yang dilakukan dalam bentuk penyiraman setiap hari baik pada pagi hari ataupun
pada sore hari dan mengontrol tanaman dari hama atau serangan hewan luar serta
pemberian pupuk sesuai dengan kadarnya. Warga di beri jadwal pada proses
penyiraman yang didampingi oleh peserta KKN.
c).
Pindah tanam
Langkah terakhir yaitu pindah tanam. Pindah tanam yaitu
proses pemindahan tanaman dari media lama ke media yang baru dengan komposisi
yang sama. Pndah tanam ini memiliki kriteria yaitu salah satunya tanaman yang
akan di pindah tanam sudah tumbuh dan bisa dengan baik untuk di pindah tanam
hal ini dikarenakan untuk menghindari kamatian. Proses pemindahan tanaman
dilaksanakan pada pagi hari dan sore hari. Tanaman dipindahkan ke polibag baru
sebagai media yang baik untuk perkembangan dan pertumbuhan tanaman yaitu berupa
tanaman caesin dan yang lainnya.
b. Sosialisasi
kebersihan pembuangan air dengan dor to dor
Setelah dilakukan pengamatan kebeberapa RT Desa Bangkaloa
Ilir tentang masalah lingkungan, masih banyak warga yang belum menyadari
pentingnya kebersihan pembuangan air, padahal air merupakan sumber kehidupan
utama bagi masyarakat, apabila air tercemar atau tersumbatnya pembuangan air
maka dampaknya akan buruk bahkan bisa fatal.Oleh karena itu, dari bidang
lingkunngan mencanangkan program sosialisasi keberishan pembuangan air. Program
ini dilaksanakan untuk menyadarkan warga Bangkaloa Ilir akan pentingnya
kebersihan. Kesadaran warga akan pentingnya kebersihan masih sangat kurang,
seperti membuang sampah di sungai, selokan yang jarang dibersihkan, dan yang
lainnya. Sosialisasi ini dilaksanakan dengan cara pendekatan dari satu rumah ke
rumah lainnya. Dengan demikian, akan menciptakan lingkungan yang baik untuk
Desa Bangkaloa Ilir.
c. Pengumpulan sampah
(sedotan dan aqua) dan Pembersihan selokan
Desa Bangkaloa Ilir masih kaya akan sampah. Sampah
memberikan pengeruh yang negatif bagi lingkungan. Oleh karena itu, program
selanjutnya yang dilaksanakan untuk mengatasi masalah tersebut yaitu
pengumpulan sampah yang bisa di olah menjadi hal yang berguna. Pengumpulan pada hari selasa, 1 Juli 2014 siang hari
setelah proses pembersihan selokan. Bahan-bahan yang dikumpulkan terbuat dari
sedotan kemudian menjadi bentuk yang layak misalnya bunga, bingkai. Sedotan dan
aqua merupakan sampah yang banyak dan sangat sulit untuk dihancurkan. Oleh
karena itu, apabila dibiarkan menumpuk di lingkungan sekitar terutama sungai
maka kemungkinan besar penyebab kebanjiran.
Selokan merupakan saluran tempat pembuangan air yang
biasanya dekat dengan rumah. Data yang diperoleh terdapat selokan yang letaknya
di depan rumah warga dimana airnya tidak bisa mengalir atau terjadi
penyumbatan. Oleh karena itu, dari bidang lingkungan memberikan solusi untuk
mengatasi atau meminimalisir permasalahan tersebut. Setelah dilaksanakan
sosialisasi, program selanjutnya yaitu pembersihan selokan. Pembersihan selokan
dimulai dari posko selanjutnya kerumah-rumah warga yang terdapat selokannya.
Warga ikut serta dalam proses pembersihan selokan. Pembersihan selokan
dilaksanakan pada pagi hari. Dalam proses pembersihan mengalami beberapa
kesulitan yaitu tidak adanya tempat pembuangan khusus dan alat kebersihan
kurang. Solusi yang diberkan dalam mengatasi masalah tersebut yaitu pemanfaatan
lahan yang kaya akan tanaman. Sehingga sampah-sampah hasil pembersihan selokan
dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kompos yang mampu menyuburkan tanaman
tersebut.
4. Program Kesehatan
a.
Pembagian Abate
Mayoritas
masyarakat di desa Bangkaloa Ilir melakukan aktifitas MCK di sungai
Cimanuk.Terdapat beberapa warga yang tidak memiliki kamar mandi.Adapun warga
yang memiliki kamar mandi tetapi, masih tetap melakukan aktifitas di sungai
Cimanuk.Oleh sebab itu, kelompok 73 melakukan survey ke rumah warga untuk
melihat keadaan kamar mandi dan melihat keadaan bak mandi.Cuaca yang tidak
menentu dan banyaknya kamar mandi yang tidak terpakai membuat kami berinisiatif
untuk membagikan abate kepada warga. Dalam pembagian abate dilaksanakan hari Senin tanggal 30 Juni 2014.
Abate
merupakan nama dagang dari temephos, yaitu insektisida golongan organofosfat
yang digunakan untuk memberantas jentik nyamuk. [1]
Tujuan diberikan abate adalah untuk mencegah adanya nyamuk aedes aegepthy di
dalam kamar mandi khusunya di bak mandi. Adapun manfaat dari abate adalah
sebagai berikut :[2]
1)
membatasi
populasi nyamuk sebelum mereka menjadi dewasa,
2)
membuat
program-program pengendalian nyamuk dewasa menjadi lebih ekonomis dan lebih
efektif,
3)
mengurangi kasus
penyakit demam berdarah, malaria dan encephalitis.
Takaran
penggunaan bubuk abate adalah sebagai berikut:[3]
1)
Untuk 10 liter
air, abate yang diperlukan = (100/10) x 1 gram = 10 gram abate . Untuk menakar
abate digunakan sendok makan. Satu sendok makan berisi 10 gram abate.
2)
Bila memerlukan
abate kurang dari 10 gram, maka dapat dilakukan sebagai berikut:
a)
Ambil 1 sendok
makan abate dan tuangkan pada selembar kertas
b)
Lalu bagilah
abate menjadi 2, 3, atau 4 bagian sesuai dengan takaran yang dibutuhkan.
Setelah dibubuhkan abate maka :
i.
Selama 3 bulan
bubuk abate dalam air tersebut mampu membunuh jentik Aedes Aegypti,
ii.
Selama 3 bulan
bila tempat penampungan air tersebutakan dibersihkan/ diganti airnya, hendaknya
jangan menyikat dalam dinding tempat penampungan air tersebut,
iii.
Air yang telah
dibubuhi abate dengan takaran yang benar, tidak membahayakan dan tetap aman
bila air tersebut diminum.
b.
Pembagian
Makanan Sehat
Desa
Bangkaloa Ilir terdapat banyak warung jajanan yang menyediakan makanan kurang
sehat seperti otak-otak, nuget, mie dan lain sebagainya.Dalam hal ini banyak
balita yang mengkonsumsi makanan tersebut.Berdasarkan data yang diperoleh dari
bidan desa Bangkaloa Ilir terdapat 528 balita.
Mengkonsumsi makanan yang kurang sehat jika dilakukan
terus menerus dapat menyebabkan penyakit awal mulai dari diare hingga
kematian.Kemudian banyak jajanan balita dan anak yang menggunakan pengawet
seperti formalin dan boraks.Banyak efek yang ditimbulkan jika mengkonsumsi
makanan tersebut dalam jangka panjang.
Balita
membutuhkan asupan gizi yang baik bagi tubuhnya karena masa balita merupakan
masa perkembangan dari sistem organ tubuh dan otaknya. Oleh sebab itu, kami
melakukan penyuluhan kepada warga sekitar memberikan makanan yang baik bagi
balita yaitu makanan sehat lima sempurna dan kami juga memberikan makanan
makanan empat sehat lima sempura seperti susu, sayur bayam dan biskuit bagi
balita. Susu berfungsi
dalam proses vitamin dan juga pertumbuhan anak sedangkana sayur bayam
mengandung serat yang banyak. Kedua makanan ini sangat baik untuk dikonsumsi
anak serta biskuit yang tidak kalah penting baiknya dalam perbaikan gizi anak.
Dengan adanya pembagian gizi anak ini diharapkan bagi orang tua yang memiliki
balita khususnya memberikan makanan yang baik dan sehat bagi anak-anaknya
supaya perkembangan anak pula dapat di capai dengan baik.
c. Berpatisipasi
dalam posyandu
Desa
Bangkaloa Ilir terdapat 8 posyandu. Bidan Nurihayati Amd. merupakan bidan desa
Bangkaloa Ilir beliau sudah mengabdi di desa bangkaloa ilir kurang lebih 20
tahun. Dalam hal ini kami ikut berpartisipasi dalam kegiatan posyandu.
Bentuk partisipasi kami dalam posyandu adalah menimbang
balita untuk mengetahui berat badan balita tersebut.Dalam kegiatan posyandu
juga terdapat ibu hamil yang melakukan pemeriksaan untuk kesehatan
kandungannya. Untuk balita terdapat berbagai imunisasi
diantarannya:
1)
Imunisasi campak
untuk usia 9 bulan
2)
Imunisasi folio
untuk usia 0 – 5 tahun
3)
Imunisasi BSEG
untuk usia 0 – 1 tahun
4)
Imunisasi DPT
untuk usia 2 bulan – 1 tahun
Adapun
4 balita yang kekurangan gizi di desa bangkaloa Ilir.Solusi yang dilakukan oleh
bidan adalah memberikan makanan bergizi.
5. Program Ekonomi
Bidang ekonomi kami menentukan 2 kegiatan yang menjadi
sasaran kegiatan kewirausahaan, yang pertama kunjungan kewirausahaan (Home
Industri) dan yang kedua pembuatan kreatifitas atau ketrampilan tangan.
a. Home
Industri
1). Kunjungan kewirausahaan (Home
Industri) batu bata
Dalam upaya peningkatan pengetahuan dan
pengembangan wirausaha mahasiswa, maka disini kami mengadakan kunjungan di home
industri pembuatan batu bata, yang sukses dilaksanakan pada tanggal 24 juni
2014. Dalam kunjungan batu bata ini, kita mengetahui bagaimana proses pembuatan
batu bata dan bagaimana pengeluaran dan pendapatan yang di hasilkan. Dengan
kunjungan ini diharapkan mahasiswa mampu meningkatkan pengetahuan dalam bidang
kewirausahaannya dan menjadi pengalaman tersendiri.Kunjungan kewirausahaan ini
bertujuan untuk memahami bagaimana kita mencari
2). Kunjungan usaha kue dan krupuk
Usaha
masyarakat adalah kegiatan ibu-ibu Rumah Tangga yang tidak bisa bekerja secara
berat-berat, maka ibu-ibu ini lebih memilih untuk menghabiskan waktunya dengan
membuat usaha kecil-kecilan yang menguntungkan bagi dirinya dan sebagai
pemasukan ekonomi dalam rumah tangganya.
b. Pembuatan
kreatifitas
Hal ini bidang ekonomi selalu memberikan
penyuluhan kepada anak-anak pentingnya berwirausaha di mulai sejak dini.Tahapan
dalam kreatifitas ini adalah kesadaran pada diri sendiri bahwa segala sesuatu
nya itu perlu usaha untuk menghasilkan produk yang bermanfaat.Memberikan
pemahaman motivasi memang harus di mulai sejak dini.Jika orang yang lebih tua
sudah tidak bisa memberikan pemahaman kepada anaknya, maka tugas kami di mulai
dari anak-anak untuk menanamkan jiwa kewirausahaan.
Memberikan
pembekalan kreativitas kepada anak-anak Desa Bangkaloa Ilir merupakan hal terpenting karena anak-anak
merupakan penerus masa depan suatu bangsa terutama di Desa Bangkaloa Ilir itu
sendiri. Permasalahan yang di hadapi adalah bagaimana
masyarakat kurang sadar dan jangan terlalu mengandalkan orang lain. Di zaman
modern ini hidup harus serba bisa, tanpa keahlian kita tidak bisa mendapatkan
pekerjaan yang layak.Di tinjau secara ekonomi, kehidupan yang layak itu yaitu
bagus dari segi ekonominya.Sedangkan kalau kesadarannya kurang maka untuk
kedepan kehidupan ada di tangan orang itu sendiri.
C. Profil Posdaya
1. Nama, Alamat,
dan Tanggal Pendirian Posdaya
POSDAYA AL-HIKMAH adalah sebuah lembaga organisasi baru bagi masyarakat desa
Bangkaloa Ilir Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu, dimana posdaya ini bermaksud untuk membantu
pemberdayaan keluarga dan masyarakat melalui pembinaan keagamaan,penerapan ilmu
dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan, KB dan
kesehatan, serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga sakinah,
mawaddah, dan rahmah, bahagia dan sejahtera, serta memiliki
ketahanan mental spiritual yang kuat.
Nama Posdaya ini diambil dari nama masjid yang berada
dijalan Bangkaloa Ilir kecamatan Widasari kabupaten Indramayu, bersebelahan
dengan kantor Balai Desa Bangkaloa ilir. Dimana masjid berdiri sejak 1 Mei 1975
bisa dikatakan bahwa posdaya yang berbasis masjid mencoba membuka kembali
hubungan erat antara masyarakat Muslim dengan masjid, dimana masjid ini
merupakan sebuah landmark kegiatan masyarakat pada masa keemasannya.
POSDAYA AL-HIKMAH ditetapkan pada tanggal 09 Juli 2012
akan tetapi disahkan pada tanggal 11 Juli 2012 ini, dan dengan kepengurusan yang
sudah di bentuk, mudah-mudahan dapat menjadi pelopor pembangunan desa Bangkaloa
Ilir menjadi lebih baik dan mandiri.Selain itu,setidaknya POSDAYA AL-HIKMAH ini
dapat berperan aktif dalam membantu pemerintah dalam mempercepat proses
pembangunan dan mempersiapkan kader-kader pembangunan didesanya, dalam rangka
memacu pembangunan masyarakat desa, sehingga terwujud pemberdayaan sumber daya
manusia, institusi dan sosial ekonomi masyarakat desa.
2. Struktur
Organisasi Posdaya
SUSUNAN TIM PEMBINA POSDAYA AL-HIKMAH
Desa Bangkaloa Ilir, Kec. Widasari, Kab. Indramayu
Pembina : Ato Suparto (Kuwu Desa Bangkaloa Ilir)
Pengarah : H. Darsono (Tokoh Masyarakat Desa
Bangkaloa Ilir)
3. Visi, Misi dan Tujuan
Posdaya
a.
Visi
Mensejahterakan
warga masyarakat Desa Bangkaloa Ilir Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu di
semua bidang yang ada di POSDAYA.
b. Misi
1). Menggali potensi SDA & SDM
masyarakat Desa Bangkaloa Ilir
2). Meningkatkan potensi anak dibidang keilmuan dan keagamaan.
3). Mengurangi masalah kesenjangan social
4). Merintis
kegiatan perekonomian demi terwujudnya kesejahteraan rakyat.
c.
Tujuan
1).
Tujuan Umum
Tujuan Umum
POSDAYA adalah sebagai wadah sosial bersama untuk membantu memberdayakan
keluarga yang tidak mampu agar dapat menjadi keluarga yang sejahtera.
2).
Tujuan Khusus
a) Disegarkannya
kembali modal sosial berupa kehidupan bergotong-royong dalam masyarakat untuk
peduli dan saling membantu dalam proses pemberdayaan atau bersama-sama
memecahkan masalah kehidupan sehingga keluarga yang tertinggal dapat memenuhi
kebutuhan dan membangun keluarga sejahtera secara mandiri,
b) Tumbuh
dan berkembangnya lembaga dalam masyarakat dengan terorganisirnya infrastruktur
sosial yang sudah ada, yaitu keluarga, yang memiliki kegiatan atau usaha
bersama-sama yang akan menjadi perekat atau kohesi sosial, sehingga tercipta
suatu kehidupan yang rukun dan dinamis untuk mencapai kesejahteraan bersama,
c) Terbentuknya
wadah organisasi atau wahana partisipasi sosial, dimana setiap keluarga dapat
memberi dan menerima pembaharuan yang bisa membantu proses pemantapan
fungsi-fungsi keluarga sehingga mampu membangun kehidupan keluarga dengan mulus
dan sejuk.
d) Terlaksananya
program dan kegiatan yang dinamis untuk mencapai tujuan Millenium Development
Goals (MDGs) yang telah menjadi komitmen nasional.
4. Program Posdaya
Al-Hikmah
Dalam setiap wadah, baik berupa organisasi atau semacamnya, pasti didalamnya memiliki
program - program
yang harus dilakukan. Adapun beberapa program POSDAYA AL-HIKMAH sendiri yakni :
a. Bidang Kesehatan
Dan Lingkungan
1)
Peningkatan kebersihan lingkungan
2)
Menanam tanaman obat keluarga
b. Bidang Pendidikan
1) Bimbingan baca
tulis Al
- Qur’an
2) Memperingati
hari - hari besar agama Islam
3) Pelatihan Guru
Ngaji
c. Bidang Ekonomi
1) Penyuluhan tentang
perekonomian masyarakat pedesaan
2) Pembinaan
kewirausahaan dan ekonomi kreatif dan produktif
3) Membentuk
Unit Pengumpul Zakat (UPZ) untuk
membantu keluarga prasejahtera
5.
Potensi yang Dimiliki Posdaya
Potensi
yang ada dalam Posdaya Al-Hikmah ini ialah hidupnya kelompok tani yang kian
aktif setiap harinya untuk lahan-lahan pertanian desa yang subur dan terjaga,
selain itu memiliki Pos/Basecame Posdaya sendiri sebagai tempat diskusi dan
sosialisasi antar pengurus posdaya.
6. Permasalahan yang dihadapi Posdaya Al-Hikmah
Dalam sebuah kegiatan senantiasa tidak lepas dari benak
kita, bahwa kelancaran kegiatan menjadi seuatu hal yang pasti diinginkan, namun
terkadang kenyataan demikian berbanding terbalik, banyak hambatan-hambatan yang
menjadi batu sandungan bagi kegiatan atau program-program yang hendak direalisasikan, dimana sebenarnya
hambatan-hambatan ini bisa muncul dari mana saja, baik dari masyarakatnya itu
sendiri maupun bisa dari luar masyarakat.
Adapun hambatan yang terjadi dalam tubuh POSDAYA
AL-HIKMAH adalah sebagai berikut:
a. Sulitnya koordinasi
dengan sesama pengurus POSDAYA
b. Masyarakat kurang
peka terhadap permasalahan yang ada
c. Keterbatasan dana
d. Sulitnya komunikasi
dengan masyarakat
7.
Solusi Posdaya Al-Hikmah
Setiap kegiatan senantiasa tidak lepas dari yang namanya
hambatan dan setiap hambatan pasti akan
ada solusi atau jalan keluar, dan solusi tersebut bisa muncul dari usulan masyarakat
yang pada akhirnya akan disetujui oleh
masyarakat juga. Dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat.
Pada akhirnya solusi yang digunakan adalah benar-benar
untuk kepentingan masyarakat, bukan karena kepentingan kelompok, maupun
perorangan, karena bila keuntungan itu hanya untuk segelintir orang maka solusi
yang ada hanyalah sebuah solusi intimidatif, yaitu sebuh solusi yang hanya
memberikan manfaat untuk sebagian masyarakat. Selain itu solusi yang diberikan
juga jangan sampai hanya bersifat temporer (sementara), tetapi haruslah
bersifat kontinu atau benar-benar menyelesaikan hambatan yang ada. Solusi yang
hendak dikemukakan seperti:
1. Dengan menjalin komunikasi
antara masyarakat dengan kepengurusan posdaya. Seperti adanya kegiatan temu
warga
dengan pengurus secara
berkala.
2. Memberikan
penyuluhan maupun kegiatan-kegiatan bersama masyarakat
guna meningkatkan
pemahaman dan kreatifitas masyarakat.
3. Meningkatkan
kerjasama baik dengan pemerintah maupun swasta.
4. Mengadakan
pertemuan rutin.
D. Kegiatan Monumental
Ada beberapa kegiatan monumental yang
kami ikuti, yaitu kegiatan yang jarang terjadi pelaksanaannya. Pertama, ialah
menjadi panitia dalam acara perpisahan TK Baiturohman Bangkaloa atau yang bisa
disebut Widuda TK. Acara tersebut dilaksanakan pada hari ke-5 kami KKN tepatnya
pada hari Minggu 22 Juni 2014. Acara berlangsung dari pagi hingga sore hari
yang diisi dengan sambutan dan berbagai hiburan, seperti tari topeng kuda
lumping, dan parade drum band.
Kedua,selanjutnya kami
mengadakan acara Pawai Obor dalam menyambut bulan suci Ramadhan 1435 H, kami
lakukan guna memeriahkan betapa bahagianya kedatangan Bulan Ramadhan. Setiap
tahunnya warga mengadakan namun terkadang tidak. Bila tidak kami yang
menggerakkan mungkin Pawai Obor tidak terlaksana. Segala keperluan kami
persiapkan bersama warga, seperti biasa waktu yang tak menentu perihal
penentuan tanggal 1 Ramadhan acara sempat ditunda, hingga tiba waktunya H-1
kami bersama warga sangat antusias mengikuti Pawai Obor tersebut.
E. Kegiatan Tambahan/Penunjang
Adapun kegiatan tambahan yang kami
lakukan adalah Bakti Sosial (BakSos), yaitu dengan mengumpulkan pakaian bekas
layak pakai. Program tersebut terkesan dadakan pula atau tanpa direncanakan,
ketika peserta pulang mudik lebaran Idul Fitri berinisiatif untuk menyumbangkannya
kepada warga Bangkaloa. BakSos tersebut dilaksanakan pada tanggal 5 Agustus
2014 sambil halal bihalal kepada warga sekaligus pamitan pulang. Sekitar tiga
kardus besar pakaian pakaian habis
diserbu warga. Disamping itu ketika pamit pulang warga yang sering bertemu
merasa kehilangan, bahkan ada yang hingga menangis.
Selain itu sebagai kegiatan penunjang
kami melakukan buka bersama dengan aparat pemerintahan tidak hanya desa
melainkan tingkat kecamatan pula yang diadakan di Desa Bangkaloa pada tanggal 6
Juli 2014. Hal tersebut sebagai bentuk pendekatan antara peserta dengan aparat
pemerintahan.
BAB III
PENUTUP
A.
Keberlanjutan
Program
Dari
analisis yang telah kami lakukan baik dari bidang pendidikan, ekonomi,
lingkungan, kesehatan, dan kondisi masyarakat di desa Bnagkaloa Ilir, kami menitikberatkan
program POSDAYA kami di bidang Agama yaitu dengan kegiatan yang berbasiskan
Masjid, namun juga tidak mengenyampingkan bidang-bidang lainnya seperti
kesehatan, ekonomi, lingkungan hidup juga keagamaan. karena banyaknya anak-anak,
remaja, serta masyarakat desa itu sendiri yang haus akan ilmu pengetahuan dan
pengalaman.
B.
Saran/Rekomendasi
Sesuai
dengan beberapa kegiatan yang telah disusun bersama, maka kami merekomendasikan
kepada segenap warga masyarakat desa Bangkaloa Ilir , khususnya
yang sudah termasuk dalam kepengurusan POSDAYA “AL-HIKMAH” dengan nama yang kami ambil dari nama-nama warga Bangkaloa Ilir sendiri, untuk tetap menjalankan semua
kegiatan yang pernah kami laksanakan di desa bangkaloa Ilir.
Jasa Rental Perlengkapan Seminar, Workshop, Launching, Wisuda, Partisi Pameran
0 comments:
Post a Comment