اَهْلاًوَسَهْلاً

Thursday, 13 November 2014

Studi Ma'anil Qur'an Surat Al-Fath dalam Tafsir Al-Akhfas




المعاني الواردة في آيات سورة ( الفتح )



Artinya:
“Merekalah orang-orang yang kafir yang menghalangi kamu dari (masuk) Masjidil Haram dan menghalangi hewan korban sampai ke tempat (penyembelihan)nya. Dan kalau tidaklah karena laki-laki yang mukmin dan perempuan-perempuan yang mukmin yang tiada kamu ketahui, bahwa kamu akan membunuh mereka yang menyebabkan kamu ditimpa kesusahan tanpa pengetahuanmu (tentulah Allah tidak akan menahan tanganmu dari membinasakan mereka). Supaya Allah memasukkan siapa yang dikehendaki-Nya ke dalam rahmat-Nya. Sekiranya mereka tidak bercampur-baur, tentulah Kami akan mengazab orang-orang yag kafir di antara mereka dengan azab yang pedih.”
Penafsiran Al-Akhfas:
قال {وَٱلْهَدْيَ مَعْكُوفاً} على "وصدوا" {الهَدْيَ مَعْكُوفاً} كراهية {أَن يَبْلُغَ مَحِلَّهُ}.
وقال {أَن تَطَئُوهُمْ} على البدل "لولا رجال أن تطؤوهم
".

Al-Akhfas mengatakan: Lafadz  وَٱلْهَدْيَ مَعْكُوفاً bermakna menghalang-halangi الهَدْيَ مَعْكُوفاً bermakna kebencian أَن يَبْلُغَ مَحِلَّهُ
Al-Akhfas pula mengatakan bahwa lafadz أَن تَطَئُوهُمْ menjadi badal dari lafadz لولا رجال أن تطؤوهم



Artinya:
“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.”
Penafsiran Al-Akhfas:
وقال {أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآزَرَهُ} يريد "أَفْعَلَه" من "الإِزارَة"
Al-Akhfas berkata bahwa lafadz أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآزَرَهُ yang dikehendaki dari ayat tersebut mengikuti wajan أَفْعَلَه dari maujun الإِزارَة
Surat ini memberikan penjelasan bahwa kemenangan yang diperoleh kaum mukminin tidak selamanya harus melalui suatu kontak senjata dengan orang-orang kafir atau musuh-musuhnya namun kemenangan juga bisa diperoleh melalui suatu perjanjian atau perdamaian dengan mereka selama hal itu memang memberikan kemaslahatan bagi da’wah islam dan kaum muslimin.
Perintah Allah swt kepada Rasul-Nya dan juga orang-orang beriman untuk pergi berumroh yang kemudian dihalang-halangi untuk memasuki Masjidil Haram oleh orang-orang Quraisy dan pada akhirnya menghasilkan perjanjian Hudaibiyah ini terjadi pada tahun ke-6 H.

0 comments: